Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae.
Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), dan bukan tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian).
Ada sekitar 34 spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar: kelompok rusa dunia lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae; serta kelompok rusa dunia baru, Hydropotinae dan Odocoilinae.
Berikut Beberapa Jenis Rusa Yang Dapat Di Temukan Di Indonesia
1. Sambar Sunda
Rusa sambar merupakan species rusa terbesar di Indonesia.
Rusa sambar kadang kala dinamai Rusa Sumatera, Rusa Kalimantan atau Rusa Air serta dalam bahasa latin dikenal sebagai Cervus unicolor. Rusa Sambar menjadi rusa paling besar diantara 3 rusa asli Indonesia lainnya seperti rusa timor (Cervus timorensis), rusa bawean (Axis kuhlii), dan kijang (Muntiacus muntjak).
Rusa sambar terdiri sedikitnya 13 subspesies. Subspecies rusa sambar yang asli berasal dari Indonesia adalah Cervus unicolor equines. Sub Species ini terdapat di daerah Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, semenanjung Malaysia dan Thailand juga merupakan habitat alamiahnya.
2. Rusa Bawean
Rusa bawean (Axis kuhlii) adalah sejenis rusa yang saat ini hanya ditemukan di Pulau Bawean di tengah Laut Jawa. Secara administratif pulau ini termasuk dalam Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai “terancam punah” oleh IUCN. Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas.
Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. Mereka tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari.
Rusa bawean dewasa jantan mempunyai sepasang tanduk bercabang tiga, sedangkan rusa jantan muda ranggahnya belum bercabang. Pada anak rusa akan terlihat totol-totol yang lama kelamaan akan menghilang, seiring ia tumbuh dewasa.
Rusa bawean dapat hidup dan berkembang biak dengan sempurna di Kawasan Suaka Margastwa yang merupakan habitatnya. Populasi rusa bawean akan berubah mengikuti perubahan atau dinamika lingkungannya. Bila daya dukungnya rendah, produktivitas rusa akan rendah dan akhirnya populasi rusa juga akan rendah atau menurun.
3. Rusa Timor
Rusa timor merupakan salah satu rusa asli Indonesia selain rusa bawean, sambar, dan menjangan. Rusa timor yang mempunyai nama latin Cervus timorensis diperkirakan asli berasal dari Jawa dan Bali, kini ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam bahasa Inggris, rusa timor mempunyai beberapa sebutan seperti Javan Rusa, Javan Deer, Rusa, Rusa Deer, dan Timor Deer. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) binatang ini disebut sebagai Cervus timorensis yang mempunyai beberapa nama sinonim seperti Cervus celebensis (Rorig, 1896), Cervus hippelaphus (G.Q. Cuvier , 1825 ), Cervus lepidus (Sundevall, 1846), Cervus moluccensis (Quoy & Gaimard, 1830), Cervus peronii (Cuvier, 1825), Cervus russa(Muller & Schlegel, 1845), Cervus tavistocki (Lydekker, 1900), Cervus timorensis(Blainville, 1822), dan Cervus tunjuc (Horsfield, 1830).
Balai Taman Nasional Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkirakan populasi Rusa Timor (Cervus Timorensis) yang masih bertahan hidup di wilayah itu kini tinggal 900 ekor.
Di kawasan Gunung Tambora diperkirakan masih tersisa hanya 200 ekor.
Sedangkan di Pulau Lombok, terutama di kawasan Gunung Rinjani, sudah tidak diketahui jumlahnya.
Saat ini, BKSDA memberikan peluang kepada masyarakat untuk memelihara Rusa Timor dengan memberikan izin penangkaran.
Selain membuat penangkaran, upaya lain yang dilakukan BKSDA NTB yakni pengembangbiakan secara alamiah di lokasi Wisata Alam Gunung Tunak, Kabupaten Lombok Tengah.
4. Kijang
Kijang atau Muntiacus muntjak merupakan salah satu rusa asli Indonesia. Kijang merupakan salah satu dari 4 jenis rusa yang dimiliki Indonesia selain rusa bawean, rusa timor, dan rusa sambar. Khusus di Indonesia, kijang dapat ditemukan mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali hingga Lombok.
Jenis rusa yang asli Indonesia ini, bersama anggota genus Muntiacus lainnya, dipercaya sebagai jenis rusa tertua. Kijang berasal dari Dunia Lama dan telah ada sejak 15 – 35 juta tahun yang silam.
Pada masa sekarang, muncak hanya dapat ditemui di Asia Selatan dan Asia Tenggara, mulai dari India, Srilangka, Indocina, hingga kepulauan Nusantara. Beberapa jenis diintroduksi di Inggris dan sekarang banyak dijumpai di sana.
Kijang tidak mengenal musim kawin dan dapat kawin kapan saja, namun perilaku musim kawin muncul bila kijang dibawa ke daerah beriklim sedang. Jantannya memiliki tanduk pendek yang dapat tumbuh bila patah.
Hewan ini sekarang menarik perhatian penelitian evolusi molekular karena memiliki variasi jumlah kromosom yang dramatis dan ditemukannya beberapa jenis baru (terutama di Indocina).
Referensi
alamendah.org
id.wikipedia.org
hutan.fp.unila.ac.id
cnnindonesia.com
dictio.id