Bahas Tuntas Apakah Otak Itu Tetap?

6
Images (1)

Otak memang unik, struktural yang berliuk-liuk (jika dilihat dari luar) dan napsis-napsis yang indah di dalamnya, jikalau di bandingkan yang mana lebih hebat antara ilmu pengetahuan atau otak, ini bisa menjadi pertanyaan yang sangat rancu.

Ada yang mengatakan “Otak itu Tetap” artinya volume otak selalu tetap, dan gen mempengaruhi itu. Awalnya saya juga percaya akan hal itu. Namun Bang Eric Jensen membuka pemikiran saya. Semua hal itu sebenarnya adalah Random, kita sebenarnya mengubah otak kita dan otak kita mengubah diri kita setiap hari.

Semua yang terjadi didalam tubuh kita di atur oleh otak (meski ada bantuan dari STB, namun semuanya ber-terminal di otak) dengan kata lain “the lord of body”—itulah otak. Namun apa yang terjadi, berlaku, sukai, senangi, hobykan, banggakan saat ini semuanya bisa berubah. Apa itu artinya jikalau otak kita tak berubah? Ya otak bisa berubah. Jensen sudah menuliskan di dalam bukunya bahwa ; Mitos Otak Tetap. (Wew orang luar percaya mitos).

Secuil kisah menjadi bukti bahwa otak itu tidak tetap adalah berikut ini;

Perubahannya Dari baik hati menjadi Pemarah. Pada bulan September 1848 seorang kontraktor mencatatkan dirinya kedalam sejarah dunia syaraf. Ia adalah James Phienas Gage. Ia di kenal keras dan lihai dijalanan. Gage yang pada saat itu berusia 25 tahun berprofesi sebagai mandor pembangunan rel kereta api, Ia dikenal sebagai salah satu karyawan terbaik; terampil, pintar dan baik hati.  

Hingga tiba pada saat lord membawanya di sebuah hari, saat proyek itu terhenti oleh sebuah bukit cadas. Dengan terampil Gage menyuruh untuk menggali lubang untuk dinamit. Ia sangat ahli dalam hal ini, saat pasir mesiu sudah dimasukkan harus di padatkan menggunakan tongkat logam sepanjang 42inci, berdiameter 1inci, setelah di padatkan maka sumbu bisa di nyalakan dan menghancurkan bukit cadas itu(begitu harap Gage).

Lord berkata lain, pasir untuk pemadatan sudahlah sudah di persiapkan di sekitar lubang galian, namun Gage ceroboh Ia mengira pasir-pasir itu sudah di masukkan ke dalam lubang, dengan menggunakan tongkat pemadat, (sfx: Bumm Dash bush) Dia memasukkan tongkat, dinamit meledak, tongkat itu terlempar kembali ke wajahnya, tertanam menembus ke atas mata kirinya dan menusuk lobus frontal otaknya, lalu meledak di atas tengkoraknya.

Tak di duga dengan berlumuran darah Ia bangkit, bahkan Ia sempat berbicara kepada orang-orang yang membantunya ke rumah sakit. Ia selamat. Keesokan harinya media berita setempat memberitakan itu sebagai suatu keajaiban (miracle of Gage). Dan Ia bertahan selama 12 tahun.

Apa yang terjadi sebenarnya pada Gage? Kecerdasan nya memanglah tetap, tapi sejak kejadian itu Ia menjadi Pemarah, patat tipis, gampang tersulut emosi. Rupanya besi sepanjang 42 inci dengan diameter >1inci atau berukuran sekitar 13 pon (kira-kira) menyebabkan kerusakan cukup besar pada korteks orbito-frontalnya. Area yang berada di belakang rongga mata ini merupakan area yang bertanggung jawab mengintegrasikan emosi-emosi.

Area membantu kita mengambil keputusan (kata Jensen1:16). Nah yang terjadi di dalam otak Gage adalah bagian ini sudah hilang dan tak ada lagi yang menghalangi pikiran gy-pikiran impulsif, gila, ceroboh dan tidak bertanggung jawab. Apapun yang masuk ke pikiran nya, selalu langsung keluar.

Dan ini membuktikan bahwa otak dapat berubah menjadi lebih buruk. Disini kita juga bisa menyimpulkan bagaimana mitos gen dan otak tetap telah kadaluarsa. Selain sisi teknologi tinggi yang mampu merubah gen dan otak atau teknik retrovirus. Ada juga teknologi rendah yang mampu mengubahnya yakni; pengaruh-pengaruh lingkungan, dari stres hingga nutrisi, kontak sosial dan juga trauma, dan kesemuanya dari teknologi gaib (God teknologi).

Saya tidak mengatakan bahwa gen itu bisa berubah seluruhnya. Namun gen ataupun otak itu ada bagian yang bersifat tetap dan ada yang sifatnya bisa berubah, diubah ataupun mengubah.