Kebakaran hutan di Australia memang sering terjadi di setiap musim panas. Namun, kebakaran hutan tahun ini dikatakan yang terparah yang terjadi di Australia.
Bahkan diperkirakan terdapat ratusan juta hewan tewas akibat dampak kebakaran hutan ini. Suhu Australia yang sangat panas di musim panas kali ini adalah salah satu penyebab kebakaran hutan yang terjadi. Selain itu, angin yang kencang dan kekeringan yang berkepanjang menjadi penyebab kebakaran hutan kali ini.
Pada pertengahan Desember 2019 lalu, bahkan Australia mencapai suhu 41,9 derajat celcius, dan itu merupakan suhu tertinggi yang pernah ada di Australia.
Penyebab Kebakaran Hutan di Australia
Geoscience Pemerintah Australia mengatakan, pada umumnya kebakaran hutan di Australia disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
- Banyaknya jumlah ranting, daun, dan dahan pohon yang jatuh. Karena semakin banyak yang jatuh, akan semakin besar apinya.
- Angin yang berhembus kencang juga membuat api semakin menjalar dengan cepat dan besar.
- Kebakaran akan terpicu atau tetap terjadi jika suhu lingkungan meninggi.
- Lajunya api dipengaruhi kemiringan lahan, semakin menanjak, maka api semakin cepat menjalar. Sedangkan akan semakin jika menurun.
Para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim yang semakin parah turut akan memperparah kebakaran hutan tersebut. Karena suhu panas ekstrem di Australia dipengaruhi oleh perubahan iklim di sana.
Dampak Kebakaran Hutan Australia
Beberapa bulan terakhir, api kebakaran hutan sudah menjalar ke beberapa tempat di Australia. Bahkan hutan hujan yang notabennya jarang mengalami kebakaran, kali ini ikut terkena dampaknya.
Ada sekitar 12 juta hektar yang mengalami kebakaran hutan, akibatnya langit tampak gelap karena asap, sehingga negara bagian lainnya pun terdampak oleh asap tersebut.
Yang paling parah terkena dampak dari kebakaran hutan ini adalah para hewan dan tumbuhan, diperkirakan ada sekitar 480 juta hewan termasuk mamalia, burung, dan reptil yang terkena dampak kebakaran hutan kali ini.
Terlebih hewan-hewan yang bergerak lambat seperti Koala. Dikatakan, koala dan para marsuplai lainnya adalah hewan-hewan yang paling parah terkena dampak kebakaran hutan kali ini. Mereka memiliki pergerakan yang relatif lambat, sehingga mereka tidak bisa berbuat banyak ketika api menjalar dan mengejar mereka.