Ada enam risiko yang berhubungan dengan aktivitas seks saat menstruasi.
Melakukan hubungan intim saat sedang menstruasi dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan, seperti kemungkinan terjangkit penyakit menular seksual (PMS).
Baca Juga: Waspadai, 4 Bahaya Menstruasi yang Tidak Teratur
Menurut laporan dari Medical News Today, melakukan hubungan seks oral, anal, vaginal, atau melakukan kontak kulit-kulit pada area kelamin, semuanya dapat memiliki risiko jika dilakukan saat menstruasi.
Risiko Melakukan Seks Saat Wanita sedang Menstruasi
Menurut Myupchar, melakukan hubungan seks saat sedang menstruasi dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit berikut.
Baca Juga: Wanita Rasakan 6 Hal Ini Setelah Hubungan Intim, Amnesia Termasuk!
1. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual (PMS) adalah kondisi yang dapat menyebar melalui hubungan seksual.
Menurut informasi dari Myupchar, berhubungan seks saat sedang menstruasi dapat mempermudah penyebaran patogen yang menyebabkan penyakit. Walaupun penyakit tersebut dapat menyebar melalui cara lain, seperti melalui air liur atau melalui kontak darah yang langsung.
Suatu studi mengungkapkan bahwa meningkatnya risiko PMS melalui darah menstruasi disebabkan oleh:
- depresi berat, kecemasan, dan lekas marah;
- serangan panik;
- perubahan suasana hati yang parah;
- sering menangis;
- kehilangan minat pada aktivitas dan orang-orang lain;
- sulit berkonsentrasi;
- kelelahan dan kehabisan energi; sampai
- depresi dan pikiran untuk bunuh diri.
Semua faktor tersebut menyebabkan kondisi lingkungan vagina menjadi lebih ideal bagi perkembangan mikroba berbahaya, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya infeksi sebelum menstruasi.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Miss V yang Perih setelah Berhubungan Intim
Menurut Medical News Today, ada kemungkinan lebih besar terkena infeksi jamur saat berhubungan seks selama menstruasi karena adanya perubahan hormon selama masa menstruasi.
Menurut Everyday Health, tanda-tanda infeksi jamur pada area vagina cenderung muncul sekitar seminggu sebelum menstruasi dan melakukan hubungan seks selama periode tersebut dapat memperparah gejalanya.
Anda dapat mencegah risiko terkena penyakit menular seksual secara keseluruhan dengan menggunakan metode kontrasepsi yang tepat, seperti menggunakan kondom.
Sangat dianjurkan bagi Anda dan pasangan untuk selalu menjaga hubungan seks yang aman, tanpa memperdulikan tahap siklus menstruasi.
2. Penyakit Radang Panggul
Menurut Myupchar, jika melakukan hubungan seks tanpa kondom saat menstruasi, salah satu dampaknya adalah penyakit radang panggul (PID).
Penyakit ini merupakan suatu infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita yang mengakibatkan timbulnya rasa sakit dan peradangan di daerah panggul.
Radang panggul dapat menjadi masalah yang sangat mengganggu dan bahkan menghalangi Anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Apa Arti Gumpalan Darah Saat Menstruasi?
Menurut sebuah studi, penyakit PID dianggap sebagai masalah yang paling berbahaya dalam hubungan seksual saat sedang menstruasi.
Penelitian yang serupa menyarankan agar pasien yang pernah mengalami PID sebelumnya, serta mereka yang berisiko tinggi terkena PID dan melakukan hubungan seksual saat menstruasi, menggunakan kondom.
3. Peningkatan Aliran Darah Mensturasi
Mengutip Myupchar, jika Anda berhubungan seks selama menstruasi, aliran darah menstruasi Anda mungkin akan menjadi lebih banyak.
Pembuluh darah rahim pecah karena tersumbat dan mudah rusak saat menstruasi. Namun, ada juga hal positifnya yaitu setelah berhubungan seksual, siklus menstruasi Anda dapat berakhir lebih cepat dalam waktu 1 atau 2 hari.
Ini terjadi karena aliran darah yang seharusnya berjalan perlahan untuk waktu yang lebih lama, menjadi lebih cepat karena otot-otot rahim berkontraksi lebih kuat akibat rangsangan seksual.
Baca Juga: Mengapa Darah Menstruasi Keluar Sedikit, Apakah Berbahaya?
4. Resiko Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi kronis yang terjadi pada organ reproduksi wanita, yang ditandai oleh peradangan dan dipengaruhi oleh hormon.
Pada kondisi ini, jaringan lapisan dalam rahim mulai tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, seperti di ovarium.
Penyebab endometriosis adalah faktor etiologi. Akan tetapi, beberapa ahli mengungkapkan bahwa jumlah kasus endometriosis lebih tinggi dua kali lipat pada pasien yang berhubungan seks selama menstruasi dibandingkan pada yang tidak melakukannya.
Baca Juga: 8 Makanan Alami untuk Melancarkan Haid
5. Risiko Kemacetan Panggul
Melakukan hubungan seksual dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi dan mengatasi gejala kemacetan panggul. Namun, manfaatnya hanya akan dirasakan jika Anda mencapai orgasme.
Dalam kondisi yang berbeda, hubungan seksual dapat memperparah masalah kemacetan panggul. Jika Anda aktif secara seksual dan mengalami sindrom kemacetan panggul, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa hubungan seksual yang Anda lakukan memberikan tingkat kepuasan yang maksimal agar menghindari kemungkinan komplikasi di kemudian hari.
Baca Juga: 5 Obat Alami Perbaiki Siklus Menstruasi Tidak Teratur
6. Bau Tak Sedap dari Kemaluan
Menurut Myupchar, melakukan hubungan seks selama menstruasi dapat menyebabkan kekacauan dan bau yang tidak sedap. Hal ini dikarenakan adanya pendarahan aktif yang terjadi saat berhubungan seks.
Cairan darah dapat menyebar dan mengotori selimut, tubuh Anda, serta tubuh orang yang Anda temani. Semua hal tersebut dapat merusak kenikmatan saat melakukan aktivitas seksual.
Selain itu, jika Anda memiliki aliran menstruasi yang kuat, melakukan hubungan seks dapat menjadi pilihan yang kurang baik. Di samping itu, darah haid memiliki aroma yang unik yang mungkin memiliki efek negatif.
Baca Juga: 7 Buah Pelancar Haid untuk Menyeimbangkan Siklus Menstruasi
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.