“Malam-malam mau tidur, perut malah keroncongan. Nyemil enak kayaknya”
Kalian pasti pernah mengalami kejadian itu, situasi di mana kita diharuskan untuk menyantap makanan. Makan malam sebelum tidur dapat meningkatkan potensi kenaikan berat badan. Namun hal tersebut tergantung porsi dan jenis makanan yang dimakan.
Pada malam hari biasanya orang cenderung memilih makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak, dengan porsi yang tidak sedikit. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Tubuh membakar lemak saat kita tidur

Menurut Satchin Panda, Profesor di Regulatory Biology Laboratory The Salk Institute in La Jolla, California, di malam hari tubuh membakar lemak saat kita tidur. glukosa dilepaskan ke aliran darah untuk menjaga kadar gula agar tetap normal saat tidur. Glukosa tersebut berasal dari glikogen, ketika cadangan glikogen habis, hati akan membakar sel lemak untuk dijadikan energi.
Nah, butuh beberapa jam bagi tubuh untuk melakukan proses tersebut. Jika saat tengah malam kita makan, lalu paginya pun kita sarapan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar lemak karena kita sudah mengisi cadangan glikogen lagi.
Lemak yang menumpuk akan menjadi cadangan energi
Sehingga lemak dalam tubuh akan menumpuk, ditambah lagi pada malam hari kita tidak banyak melakukan aktivitas, jika kita makan malam sebelum tidur, menyebabkan tubuh tidak langsung mengubah makanan yang kita makan menjadi energi, melainkan akan menyimpannya sebagai cadangan energi.
Apalagi makanan yang kita makan sebelum tidur adalah gorengan, dan makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, mie instan. Dalam porsi yang cukup banyak, resiko kenaikan berat badan akan meningkat.
Jadi sebaiknya, jika ingin makan malam usahakan memberi waktu jeda sebelum tidur dengan melakukan aktivitas agar makanan yang kita makan akan dicerna tubuh menjadi energi.