Berikut adalah 7 tren normal baru yang muncul di masa pandemi COVID-19
Kalau kita perhatikan. Selama masa pandemi COVID-19, secara perlahan namun pasti, mulai banyak muncul tren normal baru yang sebenarnya kalau kita pikir, aneh, unik, dan gak normal pada umumnya.
Tapi ya itulah kenyataannya. Seketika pandemi COVID-19 menyerang di awal 2020 ini, mau tak mau, hal ini membuat banyak orang memutar balik kebiasaan mereka 180 derajat.
Alhasil sekali lagi, putaran balik 180 derajat inipun, menciptakan sebuah tren normal baru yang untuk pertama kalinya, terlihat sangat unik, aneh, dan gokil. Dan berikut adalah contoh 7 tren normal baru yang muncul di masa pandemi COVID-19 tersebut.
1. Adu Desain Masker Keren
Tren normal baru pertama adalah yang berhubungan dengan masker yang setiap hari kita kenakan.
Yang awalnya banyak orang mengenakan masker yang tampilannya biasa-biasa saja. Lama-kelamaan, kian banyak produsen masker yang memproduksi masker ber-desain unik dan keren.
Bahkan selebriti dan juga brand pop culture pun, mulai ikutan berbisnis masker yang tentunya, desainnya menggambarkan brand mereka. Contoh seperti: WWE, Korn, dan sebagainya.
2. Zoom Meeting
Terekcuali pebisnis. Gak dipungkiri golongan non pebisnis sangat jarang melakukan chat face to face melalui aplikasi Zoom. Apalagi melakukan berbagai kegiatan bekerja melalui Zoom.
Tapi ya dengan seperti sekarang. Akhirnya hal yang gak biasa ini menjadi super biasa. Malah kalau gak melakukannya, kita dianggap anti sosial atau bahkan, bisa merugikan kita sendiri juga (secara finansial / work related).
3. Sekolah Online
Dari zaman kuda gigit besi. Yang namanya sekolah ya harus datang dan belajar di sekolahnya. Memang seiring berkembangnya zaman, sekolah atau kelas online sudah eksis.
Tapi bahkan di negara adidaya seperti Amerika Serikat pun, sekolah ya tetap harus diiukuti dengan datang ke sekolah. Sayangnya dengan pandemi COVID-19, alhasil sekolah pun kini harus dilakukan secara online.
Bahkan lulusan (graduation) pun harus dilakukan secara online. Mari kiat berdoa saja semoga keadaan bisa seperti semula lagi.
4. Drive-Thru Wedding
Sama seperti poin ke sekolah. Dari dulu yang namanya nikah ya dilakukan langsung di gedung dengan banyak didatangi sahabat dan handai taulan.
Tapi gara-gara pandemi, kini pernikahan pun seperti memesan ayam cepat saji melalui kaca mobil kita. Memang sih kedua pasangan tetap terhitung sudah menikah. Dan kita sebagai tamu juga sudah dianggap datang. Tapi asli, gak afdhal saja gitu.
5. Konser Musik Virtual
Nah kalau poin ini mungkin 50-50. Alias gak sepenuhnya gak enak juga tapi gak sepenuhnya asyik juga.
Enaknya memang kita gak perlu keluar banyak biaya hanya untuk nonton konser band atau penyanyi kesayangan kita. Tapi ya gak enaknya, experience yang kita dapatkan sangat beda jauh asyiknya.
Karena dimana-mana. Mau itu konser Queen atau band reguleran mall sekalipun. Ya lebih enaknya ditontonton dan dirasakan langsung.
6. Audiens Virtual
Kalau kamu memperhatikan program-program televisi yang bersifat kompetisi, talkshow, atau reality show. Biasanya program-program ini menghadirkan audiens di studio atau arena nya.
Dan hal inilah yang justru membuat acaranya lebih hidup nan interaktif. Tapi gara-gara pandemi, akhirnya tren baru pun harus diciptakan. Yaitu bangku penonton diisi oleh layar monitor dengan audiens nya yang ada di dalam rumah masing-masing.
Memang sih masih melibatkan audiens. Tapi tetap saja masih gak ngelawan sorakan audiens langsung yang ada di studio.
7. Distirbusi Film Bioskop Ke Layanan Streaming
Gak dipungkiri ketika pandmei ini muncul. Industri perfilman terlebih bioskop, adalah salah satu yang paling besar terkena dampaknya.
Alhasil gara-gara bioskop tidak dibuka-buka, banyak rilisan film yang jadinya diundur. Walau sebagai audiens kita melihatnya dari kacamata kerugian yang tersier. Tapi, bagi pihak industri dan bioskop, kerugian ini bersifat primer.
Perlu kita ingat, setiap penundaan yang dilakukan, studio harus mengeluarkan biaya yang gak sedikit. Jadi apabila terus mengalami penundaan, ya studionya lama kelamaan akan bangkrut.
Oleh karenanya, mereka pun terpaksa menempuh jalan yang bisa dikatakan kurang etis di mata industri mereka. Dilakukan pertama kali oleh Trolls World Tour, sedikit demi sedikit, kian banyak rilisan film bioskop yang juga dirilis di layanan streaming atau video on-demand.
Walau sekali lagi kurang etis. Tapi ya daripada rugi bandar bukan? Nah itulah tadi 7 tren normal baru yang mucul selama pandemi COVID-19 ini. Sekarang, bagaimana nih pendapatmu dengan pembahasan ini?