Tercatat dalam sejarah, 5 bajak laut wanita yang tangguh menjadi perampok di lautan.
Bajak laut adalah sebutan untuk orang-orang perampok atau penjahat yang sering berlayar di lautan. Walaupun mayoritas dari mereka menyerang kapal, beberapa juga menyerang kota-kota yang berada di tepi laut.
Berdasarkan informasi dari situs Royal Museum Greenwich, bajak laut merujuk kepada individu yang melakukan tindakan perampokan dan petualangan di perairan laut. Istilah ini dapat menunjuk untuk menggambarkan berbagai tindakan tidak terpuji di perairan, seperti merampok pesisir dan menyerang kapal di tengah laut.
Asal usul kata “pirates” berasal dari bahasa Yunani peirat?s yang memiliki arti sebagai perampok atau bandit.
Kegiatan perampokan, penculikan, dan pembunuhan dapat dikategorikan sebagai tindakan bajak laut jika dilakukan di perairan dan melibatkan sebuah perahu. Namun, jika tidak ada perairan atau perahu yang terlibat, maka Anda hanya sebagai seorang bandit biasa.
Bajak laut umumnya berada di perairan terbuka. Mereka sering mendiami wilayah Samudera Hindia dan Madagaskar, karena di sana tidak ada hukum dan pemerintahan negara yang berlaku.
Bagi sebagian besar orang, istilah bajak laut mengingatkan pada masa-masa kejayaan pembajakan yang dikenal sebagai “zaman keemasan”, yaitu abad ke-17 dan ke-18. Pada periode ini, terdapat beberapa bajak laut terkenal seperti Blackbeard atau Kapten Kidd.
Terlepas dari fakta bahwa biasanya bajak laut dianggap sebagai sosok laki-laki, dalam sejarah juga ada beberapa catatan mengenai keberadaan bajak laut perempuan.
Bajak Laut Wanita dalam Perjalanan Sejarah
Ini adalah beberapa perempuan bajak laut yang sangat terkenal dalam catatan sejarah.
Baca Juga: Keberadaan Monster Gurita “Kraken” di Lautan, Mitos atau Nyata?
1. Rachel Wall
Menurut Encyclopedia Britannica, Rachel Wall (nama lahir Schmidt) diakui sebagai bajak laut perempuan pertama dari Amerika. Ia lahir di Pennsylvania pada tahun 1760.
Rachel dan suaminya, George Wall, berperan sebagai bajak laut bersama dengan kru kecil mereka. Mereka berpura-pura berada dalam situasi yang sulit, dan ketika ada kapal yang datang untuk menawarkan pertolongan, mereka akan menyergapnya dan merampasnya.
Pada saat terjebak dalam badai yang mengerikan, suami Rachel meninggal dunia. Meski demikian, Rachel berhasil selamat dan melanjutkan hidupnya dengan melakukan kegiatan kriminal.
2. Mary Read
Mary Read adalah seorang perempuan yang tumbuh besar dengan dididik seperti seorang anak laki-laki oleh ibunya. Di kemudian hari, Mary bekerja di sebuah kapal dan bahkan bergabung dengan tentara dengan menyamar sebagai laki-laki.
Ketika sedang berlayar, Mary ditawan oleh “Calico Jack” Rackham, seorang kapten bajak laut dari Inggris yang cukup terkenal.
Beruntungnya, Marry menjalin persahabatan dengan Anne Bonny, kekasih Rackham, yang mengetahui identitas asli Marry sebagai seorang wanita. Akhirnya, mereka berdua bergabung untuk melakukan aksi perampokan dan penjarahan.
3. Anne Bonny
Anne Bonny lahir di Irlandia dan pindah ke Amerika Serikat bersama keluarganya ketika dia masih muda.
Bonny menikah dengan seorang pria yang bekerja sebagai pelaut bernama John Bonny, dan mereka berlayar bersama-sama. Namun, hubungan mereka mulai retak dan Anne memutuskan untuk pindah ke pelukan seorang pria bernama John “Calico Jack” Rackham.
Mereka bergerak bersama-sama mengambil alih sebuah kapal dan memulai aksi pencurian di sepanjang garis pantai Jamaika.
4. Chen I Sao
Cheng I Sao, salah satu perompak yang sangat berpengaruh dalam sejarah, diketahui memulai karirnya di sebuah rumah pelacuran di China.
Cheng I Sao, yang secara harfiah berarti istri Cheng, adalah seorang perempuan asal Kanton yang sebelumnya bekerja sebagai pelacur. Ia menikah dengan Cheng I, seorang bajak laut terkenal pada tahun 1801.
Si suami dan istri dengan cepat mengorganisir sebuah kelompok bajak laut yang sangat kuat di China, yang terdiri dari banyak kapal dan sekitar 50.000 orang anggota.
5. Grace O’Malley
Grace O’Malley lahir di dalam keluarga yang berpengaruh dan memiliki kekuasaan atas garis pantai barat Irlandia. Dia memimpin 20 armada kapal yang melawan kekuatan kerajaan Inggris.
Setelah berhasil menguasai pada tahun 1560-an, dia melanjutkan kebiasaan keluarganya yang melakukan perampokan terhadap kapal-kapal pelayaran dari Inggris dan Spanyol serta menyerang pemimpin suku yang bersaing.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.