Mengungkap Rahasia Makhluk Mitologi Ahool, Kelelawar Besar yang Tinggal di Gunung Salak.
Gunung Salak di Jawa Barat memang terkenal akan keindahan alamnya yang memukau. Namun, di balik pesonanya tersebut, ada sosok yang misterius yang masih belum terpecahkan misterinya.
Gunung ini memang dianggap sebagai salah satu yang paling angker di Jawa. Salah satu cerita yang sangat terkenal sampai sekarang adalah tentang keberadaan kelelawar raksasa yang masih belum terpecahkan misterinya.
Sebuah makhluk dengan sebutan sebagai Ahool, merupakan sejenis kelelawar raksasa yang konon tinggal di Gunung Salak. Sampai sekarang, keberadaan monster terbang ini masih sulit untuk terbukti adanya.
Sampai sekarang, belum ada bukti yang dapat menjelaskan adanya Ahool di Gunung Salak. Ahool hanya populer melalui cerita rakyat dan keyakinan masyarakat sekitar.
Kisah tentang Pieter Erberveld, seorang pahlawan di Batavia yang terkenal sebagai Kampung Pecah Kulit, berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, selain tinggal di Gunung Salak, Ahool juga ada di pulau-pulau tropis yang ada di Pulau Jawa. Ia sering terlihat terbang seperti kelelawar, tetapi dengan ukuran yang sangat besar.
Baca Juga: Anqa, Burung Legendaris Arab yang Diduga Rukh
Penampilannya dapat tergambarkan mulai dari kepala yang menyerupai kera, mata besar berwarna hitam, cakar yang besar, lengan tubuhnya yang tertutupi bulu berwarna abu-abu, dan memiliki sayap panjang dengan lebar mencapai 3 meter.
Ahool sering terlihat bersandar di tengah hutan, dengan sayapnya yang terlipat rapi. Banyak yang meyakini hewan ini sebagai makhluk yang aktif pada malam hari, yang biasanya menghabiskan waktunya bersembunyi di gua-gua yang terletak di belakang atau di bawah air terjun.
Pada malam hari, makhluk terbang yang misterius ini biasanya keluar dari gua dan mulai mencari ikan di sungai-sungai besar untuk makanannya. Dengan demikian, kemungkinan besar Ahool memiliki kesamaan dengan kelelawar, karena ia tinggal di dalam gua yang gelap dan aktif pada malam hari.
Apakah Ahool ada di Gunung Salak?
Pada tahun 1925, dua peneliti makhluk misterius bernama Loren Coleman dan Jerome Clark, yang juga bekerja sebagai reporter di ABC News Special Report, melaporkan tentang penemuan yang mereka temukan yaitu sosok Ahool.
Dr. Ernest Bartels, seorang naturalis yang juga peneliti dan ahli burung, sedang melakukan penjelajahan di sebuah air terjun di Pegunungan Salak, Jawa Barat. Saat itu, mereka berdua sedang menulis sebuah kesaksian.
Pada saat itu, Dr. Bartels melihat sebuah kelelawar raksasa yang belum pernah dikenalnya sedang terbang di atasnya. Dia kemudian memberi nama makhluk asing itu “Ahool”.
Setelah berlalu dua tahun, tepatnya pada tahun 1927, sekitar jam 11.30 siang, Dr Ernest kembali berjumpa dengan Ahool. Pada saat itu, Ahool sedang beristirahat di tempat tidur yang terletak di dalam rumah jerami dekat Sungai Tjidjenkol di Jawa Barat.
Pada saat itu, dia mendengar suara yang sangat berbeda dari sebelumnya. Suara itu berasal dari atas atap rumah kecilnya dan terdengar seperti tangisan yang jelas, dengan kata-kata “uhuuul…!”
Baca Juga: Ghoul Makhluk Mitologi Arab yang Suka Memburu Darah Manusia
Dengan perasaan ingin tahu, orang itu kemudian mengambil obor dan dengan cepat keluar dari tempat tinggalnya. Ia terus mencari sumber suara misterius dan menakutkan yang baru saja didengarnya.
Ternyata suara itu tidak lagi terdengar dari atas gubuknya, melainkan sudah berpindah tempat. Dengan segera, dia bergegas menuju arah sumber suara tersebut, namun sayangnya dia tidak berhasil menemukan sumber suara yang mengganggu istirahatnya.
Setelah beberapa tahun berlalu, Dr. Bartels masih teringat kejadian itu dan terpesona oleh suara unik hewan tersebut. Dia berpikir bahwa mungkin hewan itu bukanlah kelelawar, melainkan burung hantu yang berukuran besar.
Namun sampai saat ini, teori ini belum mendapatkan dukungan yang kuat dari peneliti lain. Bahkan, teman-teman Bartels menolak teori tersebut dan menganggapnya sebagai omong kosong. Meskipun ada beberapa peneliti lain yang mencoba untuk membongkarnya.
Apakah Kelelawar Raksasa Ahool termasuk Dinosaurus yang Tersisa?
Banyak peneliti yang tertarik untuk menginvestigasi Ahool lebih jauh. Salah satunya adalah Ivan Terence Sanderson, seorang ahli kriptozoologi yang sangat tertarik dengan makhluk ini.
Sanderson tertarik dengan hal ini karena ia pernah melihat makhluk serupa, namun bukan di Pulau Jawa, melainkan di Pegunungan Assumbo Kamerun, di bagian barat Afrika. Sanderson berpikir bahwa Ahool mungkin serupa dengan makhluk yang ia saksikan di Afrika tersebut.
Di benua Afrika, orang-orang setempat menyebut makhluk ini sebagai Kongamato yang diyakini ada di wilayah Kamerun, barat Zambia, Angola, dan Kongo. Menurut kepercayaan penduduk setempat, makhluk ini sering kali terlihat di masa lalu.
Baca Juga: Jejak ‘Unicorn’ dalam Mitologi Budaya Sejarah Dunia Kuno
Banyak spekulasi tentang Ahool telah diungkapkan olehnya. Salah satu teori menyatakan bahwa makhluk raksasa ini adalah keturunan dari reptil terbang pterosaurus yang hidup pada masa yang sama dengan dinosaurus.
Menurut Sanderson, ada kemiripan antara makhluk ini dengan Rhamphorhynchus, sebuah jenis pterosaurus yang memiliki ekor panjang dan telah punah sekitar 65 juta tahun yang lalu.
Seperti bukti dari fosil, sebagian besar pterosaurus memiliki sayap yang lapisannya dengan bulu halus untuk menjaga suhu tubuh mereka. Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Ahool memiliki lengan yang besar seperti itu.
Selain itu, ada pandangan lain yang mengatakan bahwa Ahool adalah primata terbang pertama yang pernah ada di dunia. Legenda mengenai burung raksasa ini juga telah menjadi bagian dari budaya di Amerika Utara selama berabad-abad dengan sebutan sebagai Thunderbird.
Ahool Jadi Perdebatan Soal Jenis Dinosaurus
Keyakinan tentang keberadaan burung raksasa dengan sayap yang lebar dan tubuh yang besar telah bertahan bukan hanya dalam cerita rakyat kuno, tetapi juga di era modern saat ini.
Beberapa foto lama dari Amerika Serikat menunjukkan para koboi dan tentara yang berhasil menembak pterosaurus, dinosaurus yang masih menjadi perdebatan tentang keasliannya. Para penyapu koin bisa mendapatkan penghasilan dari kisah misterius di Jembatan Sewo.
Kejadian yang melibatkan makhluk raksasa ini juga tercatat pada tahun 1927 dan 1977. Pada saat itu, beberapa makhluk raksasa terlihat berada di rumah-rumah penduduk. Bahkan pada tahun 1977, makhluk tersebut berhasil menangkap seorang warga meskipun kemudian korban tersebut dibebaskan.
Baca Juga: Keberadaan Monster Gurita “Kraken” di Lautan, Mitos atau Nyata?
Pada tahun 2002, beberapa orang di Alaska melaporkan melihat Thunderbird. Laporan klaim tersebut menyebutkan bahwa perkiraan lebar sayap burung legendaris tersebut sekitar 14 kaki.
Seorang ahli raptor, Phil Schemf meragukan klaim bahwa ia bisa sepenuhnya memahami makhluk dengan sayap selebar 14 kaki yang telah hidup selama 100.000 tahun terakhir.
Hingga saat ini, makhluk kriptid Ahool masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Tidak ada bukti fisik yang menunjukkan keberadaan makhluk seperti Ahool di hutan hujan Jawa.
Sampai saat ini, masih belum ada penjelasan kapan misteri keberadaan Ahool, makhluk kriptid misterius yang terkenal dari hutan hujan tropis di Gunung Salak, Jawa Barat, akan terpecahkan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.