Wabah virus corona di berbagai belahan dunia berdampak pada sektor pariwisata Bali. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyebut, penurunan wisatawan secara tahunan mencapai 50%.
“Penurunan rata-rata semuanya 50% secara year on year. Bulan yang sama tahun lalu dibandingkan bulan yang sama tahun ini penurunannya 50%. Februari misalnya kita (tingkat ketirisian/ okupansi hotel di Bali) ada pada posisi 65%. Sekarang menurun 50% dari 65% itu jadi tinggal 30-35% okupansinya (65-70%),” ujar pria yang akrab disapa Cok Ace itu kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/03/2020).
Salah satu pendorong penurunan kunjungan wisatawan di Bali adalah penutup rute penerbangan dari dan menuju China. Dia menyebut, market share wisatawan di Bali dari China mencapai 18%.
Namun kehilangan pasar dari China tersebut pada akhirnya disusul juga dengan penurunan kunjungan wisatawan dari negara lain.
“Dengan kondisi saat ini itu kelihatannya tidak hanya tiongkok, negara-negara lain juga menahan diri. Sekarang kan Korea juga yang merupakan potential market kita kena masalah. Singapura yang jadi hub kita juga kena masalah,” keluhnya.
Dikatakan, selama ini rata-rata kunjungan wasatawan asing di Bali mencapai 6 juta kunjungan per tahun. Dengan adanya wabah virus corona, kini angka itu sulit dicapai.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan sudah terjadi 40.000 pembatalan kamar hotel dengan total nilai kerugian sebesar Rp 1 triliun menyusul wabah corona di dunia. Tak hanya itu, wisatawan dari Vietnam dan Thailand juga terjadi penurunan drastis. Di Bali, fenomena anjuran cuti bagi karyawan hotel juga terjadi.
Sektor Pariwisata Mengalami Kerugian Besar
Angka kerugian yang ditanggung oleh sektor pariwisata akibat wabah virus corona tembus hingga 500 juta dolar atau hampir 7 triliun rupiah per bulan. Angka kerugian ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
“Berdasarkan data dari Bank Indonesia,” ujar Luhut dalam acara coffe morning di Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Februari 2020.
Penyebaran wabah virus corona terus meluas ke sejumlah negara. Akibatnya, sejak 5 Februari 2020, Indonesia pun menutup penerbangan Indonesia – China, maupun sebaliknya. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia.