Tidak semua anak yang diam saja setelah sepulang sekolah menandakan baik-baik saj, ya tidak ada salahnya bagi orang tua untuk mencari tau dan mengajak anak berkomunikasi tentang kegiatannya di sekolah, hal ini mengingatkan maraknya kasus bullying yang terjadi di Indonesia.
Saat ini sedang ramai diperbincangan mengenai kasus bullying yang terjadi di sekolah, bahkan dari kasus yang berawal dari bullying ini menyebabkan hal-hal lebih parah, bahkan sampai bunuh diri.
Bullying memang harus diatasi secara menyeluruh, peran orang tua sangat penting di sini, karena menyangkut dalam tumbuh kembang anak kedepannya.
Untuk mengatasi itu, orang tua harus memulai mengamati keseharian sang buah hati, terutama saat pulang sekolah, ada beberapa tanda yang dapat orang tua lihat saat anak menjadi korban bullying di sekolah.
Cenderung malas menjalin relasi atau berteman
Anak yang menjadi korban bullying lebih memilih untuk sendiri. Mereka merasa takut bertemu dengan orang yang baru, hal ini bisa saja dikarenakan hubungan mereka dengan teman-temannya tidak baik dan berakibat pada trauma.
Rasa percaya diri menurun
Ketika anak mengalami penurunan rasa percaya diri, cenderung mudah cemas, hingga menutup diri, dan orang sekitar, bisa saja karena dirinya menjadi korban bullying, hal ini dikarenakan mereka sudah merasa sangat lelah dan ketakutan, terutama bertemu dengan orang sekitar.
Lebih emosional
Ketika anak memiliki perubahan sikap dari biasanya setelah dari sekolah, seperti mudah marah dan jarang tersenyum di rumah bisa saja menandakan dirinya telah mengalami bullying.
Ini bisa saja terjadi karena saat di sekolah iya tidak bisa melakukan apa-apa dan secara tidak langsung dilampiaskan ke rumah.
Memiliki luka secara tiba-tiba
Jika sang anak memiliki luka fisik secara tiba-tiba, sebaiknya orang tua segera bertanya kepada anak dengan lembut, tidak perlu dimarahi atau panik. Orang tua bisa bertanya secara perlahan dan menyuruhnya untuk jujur.
Hal ini dikarenakan mereka akan cenderung diam atau bahkan menutupi hal yang telah terjadi.
Sering mencari alasan untuk tidak sekolah
Adalah kalanya anak merasa bosan untuk sekolah, namun jika terus menerus sebaiknya orang tua mulai mencari tau, ada kemungkinan mereka mencari alasan agar memang tidak ke sekolah karena menjadi korban bullying dari temannya, terlebih lagi jika sebelumnya anak selalu semangat untuk belajar dan sekolah.