NewspediaNasional

Pabrik Tekstil di Indonesia Ikut Terpengaruh Karena Virus Corona China

Efek berantai dari wabah virus corona di China sudah terasa dalam hal perdagangan khususnya rantai pasok bahan baku tekstil dan produk tekstil ke Indonesia. Produsen pakaian di dalam negeri yang selama ini bergantung dari kain dan pewarna dari Chin mulai kena dampaknya.

Wakil ketua Kadin Indonesia Bidang Perdangangan Benny Soetrisno yang juga pemilik pabrik pakaian dan tekstil, mengatakan baru-baru ini dampak virus corona sudah terasa terhadap pasokan barang. Saat ini proses produksi barang masih memakai stok lama, tapi untuk bahan baku bulan depan sudah mengkhawatirkan.

“Ada sebagian belum bisa berangkat dari China, produksi belum stop. Karena bahan baku yang belum bisa berangkat untuk produksi bulan Maret. Jenis barang kain dan zat pewarna,” ujar Benny kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/2).

Ia mengatakan bila produsen hanya mengandalkan pasokan bahan baku dari China maka dampaknya pada produksi Maret terganggu dan selanjutnya ekspor bulan April akan terpengaruh. Dampak rentetan adalah harga jual ke konsumen, seperti produk pakaian.

“Hukum pasar kalau barang langka maka harga naik, kalau nggak ada bahan baku, ganti sumber bahan baku yang lain hanya jual nya belum tentu naik, atau tutup pabrik,” ujarnya.

Benny bilang cara alternatif adalah mencari sumber bahan dari dalam negeri sebagai pengganti dari China atau dari India, Taiwan, Korea Selatan, atau Vietnam. Namun wakil Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat, Rizal Tanzil mengatakan harga pemasok-pemasok di luar China lebih mahal, Perbedaan harga sampai 20 persen lebih mahal.

Rizal mengatakan dari seluruh pelaku usaha tekstil, sektor garmen terutama yang sangat berpengaruh, yang bahan bakunya impor dari China.

Pelaku usaha melakukan buffer stock dalam menghadapi momen paling dekat yakni Lebaran Idul Fitri sehingga diprediksi tidak segera berdampak pada kuartal 1-2020.

Bahan baku dari China memiliki harga lebih rendah dibanding dari negara lain, ini lah kenapa sangat bergantung kepada China.

Leave Comment

Related Posts