Seekor harimau sumatera ditemukan mati di kawasan Hutan Produksi Terbatas Bukit Kandas, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Bangkai harimau tersebut pertama kali ditemukan warga setempat bernama Ridwan Fauzi, pada Rabu (19/02/2020). Ketika itu, dia mencari umbut rotan dan mencium bau busuk. Dia bergegas mencari sumber aroma tidak sedap tersebut.
Ridwan melihat seekor harimau tergeletak, dengan kondisi leher dan kaki terjerat kawat seling pemburu. Sepuluh meter dari bangkai, ditemukan lagi satu jerat aktif dengan umpan seekor babi, yang diduga kuat buatan pemburu. Atas temuan itu Ridwan melapor ke kepala desa dan aparat penegak hukum.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Seluma Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Mariska mengatakan, pihaknya menerima laporan harimau mati itu dari warga dan aparat kepolisian, Rabu (19/02/2020) malam, pukul 22.30 WIB. Tim penanggulangan konflik satwa BKSDA, personil Polisi Resort (Polres) Seluma dan warga, baru tiba di lokasi pada Kamis pukul 06.00 WIB.
“Kami memperkirakan, harimau sudah terjerat tiga hari sebelum ditemukan,” ujar Mariska, Jumat (21/02/2020).
Harimau betina ini panjangnya 190 cm dengan tinggi 70 cm. Diperkirakan berumur 2 tahun. Tempat penemuan harimau, di Hutan Produksi Terbatas Bukit Kandis, adalah kawasan hutan sekunder.
Di wilayah tersebut, masih banyak pohon besar dengan semak belukar lebat. Jarak permukiman warga dengan lokasi kejadian sekitar 3 kilometer. Bangkai harimau dievakuasi ke kantor BKSDA Bengkulu-Lampung untuk diambil sample uji DNA dan dokumentasi corak belang atau loreng guna proses identifikasi.
Perburuan dan perdagangan harimau memang terdata di Kabupaten Seluma,. Pada Desember 2018 tim gabungan Polres Seluma dan BKSDA Bengkulu-Lampung menangkap satu dari tiga tersangka pemburu harimau yang beraksi di Kawasan Taman Buru Semidang Bukit Kabu, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma.
Saat penangkapan, ditemukan barang bukti berupa satu senjata api laras panjang dengan dua amunisi aktif. Serta, sebilah parang, tiga jerat kawat seling, dan dua sepeda motor. Perburuan liar ini sering terjadi yang mengakibatkan terus berkurang populasi harimau.