Lagi-lagi dunia internet di Indonesia viral atas geramnya aksi pelaku yang me-report grup Javanese Society.
Sebuah grup Facebook yang menyediakan konten-konten meme bernuansa sh*tposting, namun yang membedakan dari grup Facebook lain adalah, Javanese Society menggunakan bahasa Jawa.
Sebelumnya pernah viral seorang netizen Indonesia bernama Salim yang melakukan report massal sebuah group luar negeri yang membuat geger para pemilik grup di Facebook, para admin grup mengubah privasi agar tidak menjadi korban selanjutnya, sekarang muncul lagi perihal serupa.
Namun bedanya, kasus sebelumnya pertemuan antara pelaku dan para korban berjalan tanpa kekerasan dan berakhir dengan perjanjian bermaterai 6.000.
Namun untuk kasus ini tak tanggung-tanggung, korban yang geram tak bisa lagi menahan emosi dan secepatnya melacak pelaku lalu menghajarnya di tempat kedua belah pihak bertemu.
Beradasarkan video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Bayu Genta, video tersebut memperlihatkan pertemuan antara salah satu anggota grup Javanese Society dan seseorang yang terduga sebagai pelaku, yang membuat grup Javanese Society dihapus oleh pihak Facebook.
Sebelum perkelahian dimulai, sang pelaku membuat stories di instagram yang bersifat menantang anggota Javanese Society, tak lama kemudian pertemuan terjadi, tanpa perlu basa-basi lebih lama, korban yang geram langsung menghantam kepala dan badan pelaku hingga jatuh ke tanah.
Hingga akhirnya keributan dilerai oleh warga setempat yang risih akan kehadiran mereka, lalu berinisiatif untuk menjauhi korban dengan pelaku menggunakan sepeda motor warga.
Lalu pertemuan selanjutnya dengan warga setempat, sang korban yang memukuli pelaku menceritakan detail kejadian yang sebenarnya.

Pria tersebut menjelaskan bahwa pelaku yang bernama Syahrul adalah dalang dibalik menghilangnya grup Facebook bernama Javanese Society.
Pelaku ternyata merupakan anggota dari grup atau fanspage bernama Indonesian Reporting, dan Srimulat Reporting.
Diduga tugas dari grup itu adalah me-report suatu grup atau fanspage Facebook menggunakan semacam bot dengan tujuan agar grup atau fanspage yang menjadi target terhapus oleh pihak Facebook.
Sebenarnya masih ada beberapa grup yang menjadi korban pelaku, salah satunya adalah grup SLB (Sekolah Luar Biasa).