Bambu Gila adalah permainan rakyat dari warga Maluku. Permainan ini melibatkan kekuatan supranatural untuk menjalankannya, walaupun tidak diperlukan ritual tertentu. Sebatang bambu dipegang oleh beberapa orang, lalu oleh seorang dukun bambu ini diberi mantera
Kita semua sudah tahu kalau sampai saat ini, para ilmuwan masih kesulitan membuktikan keberadaan hantu. Meskipun mereka sudah berburu dengan EMF Meter, nyatanya keberadaan hantu secara ilmiah masih tidak bisa dibuktikan. Apalagi karena kita sering mengaitkan apapun dengan hantu. Mulai dari kursi yang goyang sendiri, suara telepon yang menyala, sampai lampu yang kedap-kedip. Semuanya dibilang gara-gara hantu.
Lalu apa penjelasan ilmiah dibalik permainan bambu gila…?
Semua jenis “permainan” yg seakan-akan melibatkan kekuatan gaib merupakan tradisional hipnosis. Mengapa dikategorikan sebagai tradisional hipnosis ?Hal tersebut karena semua jenis “permainan” yg seakan-akan melibatkan kekuatan gaib dapat dijelaskan secara Ilmiah dan menggunakan teknik berkomunikasi ke pikiran bawah sadar.
Misalnya, sebelum dilakukan permainan bambu gila, biasanya sang pawang meniupkan asap dupa ke bambu yg akan digunakan untuk permainan tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk “meyakinkan” bawah sadar peserta bahwa permainan bambu gila menggunakan kekuatan gaib.Sang pawang juga menggunakan pakaian serba hitam dengan berbagai macam atribut seperti keris pusaka, mantera maupun berbagai macam jenis kembang dan dupa / kemenyan.
Mengapa peserta sangat mudah “percaya” ? Hal tersebut terjadi karena dalam budaya timur, Perkembangan negara indonesia syarat akan cerita mistis meskipun tidak sedikit cerita yg dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dengan merapalkan berbagai macam manterta, Sang pawang seakan-akan mampu berkomunikasi dengan bambu yg digunakan untuk bermain.Dengan sekali perintah, bambu bergerak ke arah yg diinginkan. Sebenarnya yg terjadi adalah bambu tersebut digerakkan oleh pesert yg “yakin” bahwa bambu tersebut digerakkan oleh kekuatan gaib.Dalam hipnosis, fenomena ini disebut Ideomotor Responses.
Artinya, terjadi gerakan mikro otot terhadap peserta yg memegang bambu sehingga seakan-akan bambu bergerak dengan sendirinya. Hal tersebut terjadi karena peserta “yakin” bambu tersebut memang benar-benar digerakkan oleh kekuatan gaib. Apa yg “diyakini” pikiran bawah sadar akan menjadi realita.Pikiran sadar memiliki persentase 12% dari total pikiran manusia. Sedangkan Pikiran bawah sadar memiliki persentase yg jauh lebih besar yaitu, 88%. Hukum pikiran menyatakan bahwa jika terjadi konflik antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, maka pikiran bawah sadarlah yg akan menang.
Meskipun secara sadar peserta “yakin” bahwa bambu tersebut merupakan bambu biasa, tetapi bawah sadar peserta juga terlanjur “yakin” bahwa bambu tersebut dikuasai kekuatan gaib.