Sejarah MRT (Mass Rapid Transit) Ada Di Indonesia, Dulunya Proyek Terbengkalai?

Sejarah Panjang MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta.MRT merupakan sebuah mode-transportasi elektrik yang akhir-akhir ini banyak di perbincangkan, bukan karena alasan seberapa canggih teknologi yang di terapkan di dalamnya. Namun, karena kini Indonesia telah memiliki “Mass Rapid Transit” sendiri yang bisa di banggakan, utamanya bagi masyarakat daerah yang di jadikan lahan MRT—Jakarta. MRT ini sendiri di…


FB IMG 15536508621570401

Sejarah Panjang MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta.MRT merupakan sebuah mode-transportasi elektrik yang akhir-akhir ini banyak di perbincangkan, bukan karena alasan seberapa canggih teknologi yang di terapkan di dalamnya.

Namun, karena kini Indonesia telah memiliki “Mass Rapid Transit” sendiri yang bisa di banggakan, utamanya bagi masyarakat daerah yang di jadikan lahan MRT—Jakarta.

MRT ini sendiri di naungi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Sejarah MRT Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.  MRT awalnya sudah di rencanakan pada tahun 1980, tercatat ada lima study yang di buat untuk merealisasikan mode transportasi kilat ini.

Namun karena ada krisis ekonomi dan politik pada tahun 1997–1999 maka proyek penanggulangan macet ibu-kota ini di tunda. Meski sebelum terjadinya krisis telah ada BOT—Build-Operate-Transfer—yang di perkirakan merupakan bagian dari MRT Jakarta, namun pada BOT ini masih menggunakan biaya sektor swasta. Dan setelah krisis BOT di nilai tidak dapat di andalkan sebagai pembiayaan, maka proyek MRT kembali di canangkan sebagai skema yang di danai oleh pemerintah.

Namun selang jangka waktu yang terbilang cukup lama hingga proyek perealisasian MRT Jakarta baru di mulai, tepatnya pada 10 Oktober 2013 di masa kepemimpinan SBY, dan di perkirakan rampung pada 01 Maret 2019.

MRT Jakarta ini berkantor pusat di Kompleks Wisma Nusantara, 21st Floor, Jalan M.H. Thamrin No. 59, Jakarta-10350 Indonesia. Dengan 2 jalur—jalur layang dan jalur bawah tanah— dengan12 stasiun.

Dengan panjang jalur rencana awal 110,8 km dengan 2 fase proyek. Fase pertama memiliki jalur yang dimulai dari Depot Lebak bulus-Fatmawati-Cipete Raya-Haji Nawi-Blok A-Blok M- SiHilirl) yang rampung pada 01 Maret 2019. Sedangkan Fase ke-dua memiliki jalur yang di mulai dari Sarinah-Monas-Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar-Glodok-Kota, yang di perkirakan rampung pada 2024.

Sedangkan sumber pembiayaan atau dana untuk proyek MRT Jakarta ini merupakan hasil dari pinjaman lunak JICA dengan tenor waktu ; Tahap 1 (Lebak Bulus–Bundaran HI) 30 tahun dan masa tenggang 10 tahun setelah penandatanganan, dengan bunga 0.25% per tahunnya. Tahap 2 (Bundaran HI-Kota) 40 tahun dan masa tenggang 10 tahun dengan bunga 0,1% pertahun.

Dan tepat pada Minggu(24/03/19) MRT Jakarta di resmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo setelah beberapa-hari sebelumnya MRT di uji coba, bahkan Presiden sendiri juga ikut mencoba MRT ini.

Presiden Joko Widodo bersama dengan beberapa Menteri kabinet kerja dan Walikota DKI Jakarta—Anis Baswedan— Presiden Joko Widodo meresmikan MRT Jakarta.

Masyarakat sangat antusias akan MRT ini, di harapkan agar nantinya mode transportasi kilat ini bukanlah hanya area untuk piknik tapi bisa di gunakan sebaik-baiknya.

Beberapa pihak juga menyoroti kebersihan dan biaya naik MRT ini, karena dalam masa uji coba saja sudah ada di temukan di beberapa titik adanya sampah berupa potongan tiket dan juga bungkusan makanan. Namun, soal biaya Anda jangan khawatir karena ini terbilang murah yakni Rp.1000.00-, per kilometer-nya.

MRT Jakarta ini kini merupakan sejarah di balik sejarah proyeknya yang sangat panjang. Inilah MRT Jakarta kebanggaan kita semua. Pemerintah juga sangat berterimakasih atas dukungan dari segala pihak, utamanya pada pemilik-pemilik lahan yang rela melepaskan lahannya demi terealisasi-nya proyek masa depan Mass Rapid Transit.

Pemerintah juga berharap kedepannya mode transportasi kilat ini bisa membantu keseharian masyarakat dan mengurangi kemacetan yang selalu menjadi momok di Ibu kota Indonesia ini—Jakarta.[iS]