Melansir laporan yang menyatakan bahwa banyak yang menganggap Mahfud MD menghina Gibran, Mahfud MD menegaskan bahwa dia tidak peduli dengan hal tersebut.

Mahfud MD, cawapres nomor urut 3, mengatakan bahwa ia tidak ingin mengetahui secara mendetail laporan yang telah beberapa orang laporkan. Laporan ini kepada Bawaslu setelah debat cawapres pada tanggal 21 Januari 2024 yang lalu.

“Saya tidak memperdulikan laporan tersebut. Saya tidak mengetahui adanya laporan tersebut dan saya tidak tertarik untuk mengetahuinya,” ujar Mahfud. Saat berpartisipasi dalam acara “Tabrak Prof!” di Kota Bandar Lampung, Lampung, pada Kamis (25/1/2024), dari siaran streaming di saluran YouTube.

Mahfud mengatakan bahwa ia telah menerima laporan beberapa kali setelah debat cawapres pertama dari berbagai pihak. Namun, Bawaslu tidak meninandaklanjuti banyak laporan tersebut karena berbagai alasan.

Selain itu, TPN tetap yakin bahwa Ganjar-Mahfud akan memenangkan pemilihan dalam satu putaran, meskipun Jokowi menyatakan bahwa seorang presiden boleh memihak.

Banyak orang telah melakukan laporan Mahfud menghina Gibran, tetapi saya tidak tertarik untuk mengetahuinya, semua itu hanya pikiran belaka. Saya juga tidak ingin mengetahui apa yang orang laporkan mengenai masalah itu. Silakan laporkan ke Bawaslu.

Sebelumnya ada laporan bahwa Advokat Pengawas Pemilu (Awaslu) telah melaporkan Mahfud ke Bawaslu. Laporan ini berdasarkan karena banyak yang menganggap melakukan serangan dan penghinaan terhadap cawapres nomor urut 2, yaitu Gibran Rakabuming Raka.

Aku mendengar bahwa Mahfud MD telah mengeluarkan kata-kata yang merendahkan Gibran, seperti “gila”, “ngawur”, “recehan”, dan “pertanyaan tidak ada guna” saat debat keempat Pilpres 2024.

Mahfud diberi tuduhan melanggar aturan Pasal 280 Ayat (1) huruf c bersama-sama dengan Pasal 521 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dan Pasal 72 ayat (1) huruf c Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2023 mengenai Kampanye Pemilu.

Recommended for You