Ketika disebutkan Fotosintesis, apa yang kamu pikirkan? Tumbuhan? Ok. But, didunia ini gak hanya tumbuhan aja loh yang berfotosintesis. Ada juga makhluk loh hewan yang bisa berfotosintesis, namun dia gk sepenuhnya hewan mungkin bisa dibilang “hibrida” atau persilangan. Hibrida antar kingdom, atau Persilangan antara Tumbuhan dan Hewan. Namun, persilangan ini, tidak diakibatkan oleh perkawinan, melainkan endosimbiosis.
Elysia Chlorotica, merupakan siput berbentuk daun yang hidup di lautan dangkal sepanjang pantai Atlantik Amerika Utara. Warna hijau, membuatnya semakin indah di pandang. Tapi, sewaktu dia kecil, Elysia tidak langsung berwarna hijau, melainkan warna coklat. Sampai mereka memakan ganggang dengan lahap untuk pertama kalinya dan untuk terakhir kalinya. Iya, mereka hanya memakan ganggang dengan lahap untuk satu kali seumur hidup. Setelah itu, tubuh mereka berubah menjadi hijau dan mulai melakukan fotosintesis untuk produksi makanan berikutnya.
Elysia Chlorotica, merupakan “siput laut” yang dapat mencuri gen untuk menjadi hewan yang dapat membuat pigmen Chlorophyll seperti tanaman.
Elysia Chlorotica, ketika telah mencuri kloroplas dari ganggang dan alga, maka dia telah mempunyai klorofil sendiri dan dapat membuat makanan sendiri. Dengan kata lain, yang harus dilakukan selanjutnya adalah, berjemur untuk mendapatkan sinar Matahari.
Oleh karena itu, Elysia Chlorotica ini dapat ditemui pada rawa payau, pinggiran laut, dan muara, pada kedalaman 0-1 meter.
Kloroplas memiliki DNA yang menghasilkan hanya 10% dari protein-protein yang dibutuhkan untuk berfotosintesis. Gen-gen lain untuk menghasilkan 90% sisanya dapat ditemukan di DNA ganggang.
Pertanyaannya, bagaimana mereka bisa berfungsi dengan baik didalam sel hewan yang tidak memiliki gen-gen ini?
Di satu eksperimen, diambillah gen kloroplas dari ganggang Vaucheira litorea, salah satu ganggang favorit siput ini. Kemudian para peneliti membandingkan dengan DNA si siput laut dan menemukan adanya gen yang identik dengan salah satu gen vital yang dimiliki ganggang laut.
Para peneliti hanya dapat berasumsi bahwa siput laut ini mungkin mencuri gen dari makanannya. Fenomena ini dinamakan kleptoplasty. Dengan gen-gen curian ini, siput dapat memproduksi protein-protein yang diperlukan untuk menjaga pengolahan kloroplas dengan cara yang kontinu dan konsisten.
Elysia chlorotica adalah fusi nyata dari tanaman dan hewan di luar sana, dan anggota Sacoglossa clade dalam family Placobranchidae, yang disebut “siput laut penghisap getah”, karena mereka hidup dengan “menghisap getah” dari ganggang favorit mereka.
Ok, semoga bermanfaat:)