8 Fakta Unik Pulau Socotra: Keanekaragaman Flora dan Fauna, Burung Langka, dan Pohon Darah Naga

1686143558 1920x1280
1686143558 1920x1280

Pulau Socotra, memiliki 8 fakta menarik yang patut diketahui, seperti kekayaan flora dan fauna yang unik serta menjadi salah satu tempat terasing

Socotra adalah sebuah pulau di barat laut Samudera Hindia yang berdekatan dengan Teluk Aden di Yaman. Pulau ini memiliki panjang sekitar 250 km dan terdiri dari empat pulau dan dua pulau berbatu yang dianggap sebagai perpanjangan dari Tanduk Afrika.

Socotra merupakan sebuah pulau yang terkenal dengan keanekaragaman flora dan fauna yang unik. Tidak hanya itu, terdapat fakta-fakta menarik lainnya tentang pulau ini, seperti yang disebutkan oleh Unesco dan kids.kiddle.co pada Kamis (7/7/2022).

Socotra merupakan tempat yang memiliki flora dan fauna yang sangat kaya dan berbeda dari tempat lain di dunia. Ada sekitar 37% dari 825 spesies tanaman, 90% spesies reptil, dan 95% spesies siput darat yang hanya bisa ditemukan di Socotra. Oleh karena itu, Socotra memiliki kepentingan universal sebagai tempat yang sangat unik dan menarik untuk dikunjungi.

Pulau Socotra memiliki populasi burung darat dan laut yang signifikan secara global dengan terdapat 192 spesies burung. Dari jumlah tersebut, 44 spesies berkembang biak di pulau-pulau dan 85 lainnya bermigrasi secara reguler. Terdapat beberapa spesies langka yang terancam di sana.

Socotra memiliki keanekaragaman biota laut yang luar biasa. Terdapat 253 jenis karang pembentuk terumbu, 730 jenis ikan pesisir, dan 300 jenis kepiting, lobster, dan udang. Keindahan bawah laut Socotra sangat menakjubkan dan pantas untuk dikunjungi.

Socotra, sebuah pulau di sebelah timur Tanduk Afrika, terletak diantara Guardafui Channel serta Samudra Hindia. Walaupun Socotra dimiliki oleh Yaman, namun pada tahun 2018 Uni Emirat Arab mengambil alihnya.

Di sebelah baratnya terdapat kepulauan kecil yang bergabung dengan pulau Socotra. Kepulauan ini dinamai Kepulauan San Gustav, ditemukan oleh navigator bernama Gustav Peter Galle Daniels. Kepulauan ini terletak sekitar 240 kilometer (150 mil) di sebelah timur Tanduk Afrika dan 380 kilometer (240 mil) di sebelah selatan Semenanjung Arab.

Socotra menawarkan variasi iklim yang unik dengan batas tropis, iklim gurun, dan semi-gurun. Menurut klasifikasi iklim Köppen, wilayah ini dikategorikan sebagai BWh dan BSh dengan suhu tahunan rata-rata lebih dari 25°C (77°F). Curah hujan di Socotra cukup terbatas, hanya mencapai 193 milimeter (7,6 in), namun tersebar sepanjang tahun.

Pegunungan di Socotra mengalami curah hujan rata-rata 800 milimeter per tahun dengan puncaknya mencapai 250 milimeter per bulan pada Oktober hingga Desember saat musim monsun timur laut. Sementara itu, musim monsun barat daya pada bulan Juni hingga September membawa angin kencang dan gelombang laut yang tinggi.

Socotra dianggap sebagai tempat paling asing di Bumi karena pulau ini sangat terisolasi dan sekitar 30% spesies tumbuhannya hanya dapat ditemukan di sana. Socotra memiliki keunikan yang menarik karena keanekaragaman hayatinya yang khas dan unik. Hal ini menjadikan Socotra sebagai tujuan wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.

Salah satu keunikan flora di Pulau Socotra adalah pohon Darah Naga atau yang dikenal dengan Dragon Blood Tree. Menurut Economic Times, tumbuhan ini dianggap sebagai obat mujarab untuk berbagai macam penyakit.

Pohon darah naga adalah jenis pohon yang hanya ditemukan di kepulauan Socotra, sebuah wilayah di Yaman. Pohon ini dikenal karena memiliki getah merah yang keluar dari kulit kayunya ketika dipotong. Kebanyakan pohon darah naga selalu hijau dan bisa hidup hingga 650 tahun dengan ketinggian mencapai antara 33 hingga 39 kaki.

Pohon darah naga merupakan jenis sukulen yang memiliki kekuatan dan toleransi yang tinggi terhadap kekeringan. Ia lebih menyukai suhu yang hangat dan kondisi sub-tropis. Pertama kali, pohon ini ditemukan selama survei Socotra pada tahun 1835 oleh Letnan Wellsted dari East India Company. Pohon darah naga memiliki ciri khas bentuk yang unik dan padat seperti payung yang tegak terbalik.

Pohon yang langka ini memiliki banyak mitos di sekitarnya. Warga setempat menggunakan getahnya sebagai obat untuk berbagai macam penyakit seperti demam, bisul, dan bahkan sebagai pernis untuk alat musik biola. Karena dipercaya sebagai darah naga, pohon ini juga digunakan dalam sihir ritual dan alkimia serta untuk meningkatkan kekuatan mantra untuk perlindungan, cinta, pengusiran, dan seksualitas. Pohon ini dikenal sebagai Socotra.

Dalam praktik Hoodoo Amerika, sihir rakyat Afrika-Amerika, dan voodoo New Orleans, socotra sering digunakan sebagai mojo atau dupa untuk membersihkan energi negatif dari ruangan. Terkadang, socotra juga dicampurkan ke dalam tinta merah untuk membuat “Tinta Darah Naga”, yang digunakan untuk menulis segel dan jimat ajaib dalam praktik sihir tersebut.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks