Arti Kue Keranjang dan Bagi-bagi Angpao dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

Dalam perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa memiliki tradisi bagi-bagi angpao. Selain itu, makanan yang populer adalah kue keranjang.


images 22

Artikel ini akan mengulas arti dari Kue Keranjang dan Angpao dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Tahun baru Imlek adalah perayaan penting bagi komunitas Tionghoa. Pada tahun 2024, perayaan tahun baru Imlek akan berlangsung pada tanggal 10 Februari.

Pada saat merayakan tahun baru Imlek, masyarakat Tionghoa umumnya melaksanakan berbagai tradisi yang termasuk dalam budaya mereka. Salah satunya adalah menyajikan makanan khas yang biasa disantap oleh warga Tionghoa.

Dalam perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa memiliki tradisi bagi-bagi angpao. Selain itu, makanan yang populer adalah kue keranjang.

Mengapa bagi-bagi angpao dan menyajikan kue keranjang memiliki arti penting bagi masyarakat Tionghoa saat merayakan tahun baru Imlek?

Baca Juga: Sejarah Perayaan Hari Imlek di Indonesia

Alasan Angpao dan Kue Keranjang Jadi Ciri Khas Imlek

Large Goodnewsfromindonesia Gnfi Kuekeranjang Jeruk 8029376216a64a082e7164366f088ee1
Good News From indonesia

Mengutip informasi dari detikJabar yang berkesempatan mewawancarai Jeremy Huang Wijaya, seorang pengamat budaya Tionghoa yang berasal dari Kota Cirebon, Jawa Barat.

Ia menjelaskan bahwa bagi-bagi angpao adalah salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Kebiasaan ini biasanya dilakukan setiap kali merayakan tahun baru Imlek.

Baca Juga:  Fenomena Awan Berlafadz Allah di Atas Gunung Marapi: Peringatan Erupsi Besar?

Baca Juga: Rekomendasi 7 Ide Hampers untuk Hari Imlek, Simpel tapi Berkesan

Angpao

Angpao merupakan amplop berwarna merah yang biasanya diberikan saat perayaan Imlek. Tradisi ini melibatkan pemberian amplop merah yang berisi uang kepada orang lain.

Dalam perayaan tahun baru Imlek, Jeremy menjelaskan bahwa tradisi umum bagi masyarakat Tionghoa dewasa adalah memberikan angpao kepada anak-anak atau orang muda yang belum menikah dan belum bekerja. Selain itu, angpao juga dapat diberikan kepada orang tua.

Menurutnya, angpao sebaiknya diberikan kepada anak-anak atau orang muda yang belum menikah dan belum bekerja. Namun, jika mereka sudah menikah dan bekerja, sebaiknya tidak memberikan angpao kepada mereka. Sebaliknya, angpao sebaiknya diberikan kepada orang tua.

Dalam budaya Tionghoa, memberi angpao memiliki arti saling memperhatikan dan saling membantu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, angpao umumnya diberikan kepada anak-anak atau orang muda yang belum menikah dan belum bekerja, termasuk kepada orang tua.

Menurutnya, angpao ini melambangkan rasa peduli dan kasih sayang antara satu dengan yang lain.

Baca Juga:  Perjanjian Linggarjati

Baca Juga: 12 Makanan yang Harus Dihindari pada Perayaan Hari Imlek

Kue Keranjang

Selain adat memberikan angpao, dalam perayaan tahun baru Imlek juga sering disajikan berbagai hidangan khas. Salah satunya adalah kue keranjang. Hidangan ini memiliki rasa yang manis dengan tekstur yang kenyal.

Kue yang selalu disajikan dalam perayaan Imlek tidak hanya enak, tetapi juga memiliki arti penting bagi masyarakat Tionghoa.

Jeremy menjelaskan bahwa dalam budaya Tionghoa, kue keranjang memiliki makna sebagai lambang hubungan persaudaraan. Ini terkait dengan salah satu bahan utama dalam pembuatan kue tersebut, yaitu tepung beras ketan.

Menurutnya, dodol atau kue keranjang memiliki makna untuk mempererat tali persaudaraan dengan teman dan tetangga. Hal ini karena kue tersebut terbuat dari beras ketan yang memiliki tekstur lengket dan dapat digunakan sebagai perekat.

Baca Juga: 10 Contoh Ucapan Hari Raya Imlek dalam Bahasa Inggris