Memahami tanda-tanda ‘Post Holiday Blues‘ yang dirasakan oleh anak-anak setelah masa liburan yang panjang.
Libur panjang adalah saat yang dinantikan oleh banyak orang, tetapi terkadang setelah liburan muncul perasaan sedih yang disebut post holiday blues.
Baca Juga: Gen Z Paling Melek Isu Mental Health, Apa Benar?
Apa itu Post Holiday Blues?

Veronica Adesla, seorang psikolog klinis dan salah satu pendiri Ohana Space, menjelaskan bahwa post holiday blues adalah perasaan negatif yang tidak menyenangkan setelah liburan. Perasaan ini dapat berupa sedih, sepi, cemas, lelah, kecewa, atau kurang semangat ketika harus kembali ke rutinitas sehari-hari.
Menurut Veronica, perasaan ini umumnya hanya berlangsung sementara, biasanya beberapa hari setelah liburan panjang.
Dampak dari kesedihan setelah liburan, seseorang bisa merasa khawatir ketika memikirkan harus kembali ke rutinitas, kurang bersemangat, sulit berkonsentrasi, dan tidak maksimal dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Namun, menurut Annisa Mega Radyani, seorang psikolog klinis dari Ohana Space, post holiday blues bukanlah suatu gangguan psikologis yang berbahaya. Bahkan, seringkali banyak orang mengalami kondisi ini setelah liburan dan itu dianggap wajar.
“Ketika sedang berlibur, mungkin akan muncul perasaan yang sangat menyenangkan. Kegiatan tersebut dapat merangsang hormon-hormon dalam tubuh, seperti serotonin atau dopamin, yang membuat tubuh merasa nyaman dan santai,” kata Annisa.
Baca Juga: Detoks Media Sosial untuk Menjaga Kesehatan Mental
Setelah berlibur dan harus kembali ke kehidupan sehari-hari, hormon yang sebelumnya meningkat mungkin akan menurun, yang dapat menyebabkan timbulnya emosi negatif dan perasaan tidak nyaman.
Menurut Annisa, post holiday blues tidak memiliki tingkatan atau level yang spesifik. Jika seseorang merasakannya selama satu atau dua minggu setelah liburan, maka itu dianggap normal.
Tetapi, jika perasaan sedih pasca liburan berlangsung lebih dari dua minggu, kemungkinan itu sudah menjadi masalah serius dan dapat menyebabkan masalah psikologis lainnya.
Cara Mengatasi Post Holiday Blues
Setelah mengetahui tanda-tanda dan penyebab post holiday blues, penting untuk segera menghadapinya. Menurut Annisa, jika seseorang mulai merasakan perasaan negatif setelah berlibur, penting untuk mengakui bahwa mereka mengalami post holiday blues.
“Pentingnya juga untuk mengatur waktu dengan baik. Oleh karena itu, kita perlu menyesuaikan kondisi kita saat ini. Mungkin ketika mulai bekerja kembali pada minggu pertama, tidak perlu menghadirkan banyak target yang besar,” kata Annisa.
Annisa menyarankan untuk membuat daftar kegiatan atau daftar rencana kecil dengan batasan waktu yang sedikit atau sesuai kemampuan kita sendiri karena yang terpenting adalah menyelesaikan rencana tersebut. Daripada membuat rencana besar secara langsung, sebaiknya mulailah dengan yang mudah terlebih dahulu.
Baca Juga: Arti Dobby Syndrome dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental
Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa kita mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, dan berolahraga. Hal ini karena pola hidup sehat juga mempengaruhi hormon tubuh kita. Hormon tubuh memiliki hubungan yang erat dengan perasaan sedih setelah liburan, oleh karena itu menjaga kondisi tubuh kita sangatlah penting.
“Setelah itu, penting untuk tetap menjaga hubungan dengan orang-orang yang telah kita temui selama liburan. Bicaralah secara singkat-singkat dan tetaplah berhubungan dengan orang yang membuat kita merasa nyaman,” saran Annisa.
Selain tips-tips di atas, Veronica juga menyarankan untuk mengatasi kebosanan pasca liburan dengan merencanakan jadwal dan membuat agenda untuk liburan berikutnya.
Veronica mengatakan bahwa penting untuk membuat jadwal dan mencoba hal-hal baru yang menyenangkan.