Gestur Gibran Dalam Debat Keempat Jadi Sorotan Media Asing

Gestur Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, menjadi perhatian media luar negeri setelah tampil dalam debat keempat
Gibran Celingak Celinguk Saat Debat Keempat Pilpres 2024
Gibran Celingak Celinguk Saat Debat Keempat Pilpres 2024

Gestur Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, menjadi perhatian media luar negeri setelah tampil dalam debat keempat Pilpres 2024 pada hari Minggu (21/1/2024).

Media massa menilai Gibran kurang sopan karena ia menunjukkan gestur yang tidak perlu dan mengajukan pertanyaan yang menjebak, sehingga tidak membuatnya mencolok dalam debat tersebut.

Sebaliknya, penampilannya menarik perhatian masyarakat Indonesia yang mengekspresikan kritik dan kekecewaan melalui akun media sosial X, bernama Twitter.

Stelah debat kedua calon wakil presiden berlangsung, posisi tagar Gibran berada teratas dalam daftar topik yang paling banyak dicari.

Momen 3 Paslon Capres Cawapres Bersalaman Jelang Debat Pilpres 2024 1 169

Bagaimana pendapat media asing mengenai sikap Gibran dalam debat Pilpres kemarin?

Pendapat Media Internasional Mengenai Sikap Gibran

Saluran berita Channel News Asia melaporkan tentang sikap Gibran melalui artikel berjudul “Gibran mengalami penurunan popularitas setelah tindakan ‘kasar’ terhadap lawan dalam debat langsung” yang terbit pada Senin (22/1/2024).

Banyak yang mengkritik sikap Gibran karena dianggap kasar selama debat berlangsung. Ini berbeda dengan debat cawapres pertama yang terjadi pada Desember 2023.

Gibran menunjukkan sikap merendahkan diri dan berpura-pura mencari sesuatu yang hilang sebagai tanggapan terhadap jawaban Mahfud MD.

Gibran bertanya kepada Prof Mahfud, “Saya mencari jawaban, tetapi mengapa saya tidak bisa menemukannya?”

Pada waktu itu, Gibran sedang mengajukan pertanyaan tentang greenflation kepada pesaingnya. Menurut Gibran, jawaban Mahfud tidak cocok dengan pertanyaannya.

Gibran menampilkan gestur yang menegangkan saat debat berlangsung. Mahfud menolak untuk menjawab pertanyaannya.

Menanggapi pertanyaan semacam itu dari seorang akademisi, tidak ada manfaatnya untuk menjawab.

Mahfud mengatakan bahwa pertanyaan tersebut sebagai trik dan pertanyaan yang tidak serius.

Kejadian tersebut menjadi viral di platform media sosial X dalam bentuk video singkat. Pengguna media sosial mengkritik bahwa sikap Gibran terhadap Mahfud MD kurang sopan.

Nikkei Asia -Media Jepang

Media Jepang, Nikkei Asia, memberikan sorotan kepada hasil debat keempat. Artikel berjudul “Persaingan Pilpres di Indonesia Memanas karena Strategi Nikel Jokowi” yang terbit pada Senin (22/1/2024).

Dalam artikel tersebut, ada perdebatan mengenai pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam, dan ketahanan pangan, yang juga membahas tentang strategi pengembangan industri nikel pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Perusahaan-perusahaan asal China belakangan ini menguaasi pabrik peleburan nikel yang banyak bermunculan di Indonesia. Namun, kegiatan industri ini semakin menjadi sorotan karena dampak negatifnya terhadap lingkungan dan keamanan para pekerja.

Ini adalah akibat dari ledakan smelter di kompleks industri nikel di Sulawesi yang menyebabkan 21 orang tewas pada bulan Desember 2023.

Gibran, anak tertua Jokowi yang diyakini akan melanjutkan kebijakan-kebijakan pertahanan, menyatakan bahwa dia akan terus memperjuangkan industrialisasi di sektor pertambangan dan pertanahan tanpa pernah merasa lelah.

Dengan melakukan hilirisasi, kita akan dapat menghindari keterjebakan sebagai negara dengan pendapatan menengah… serta meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja.

Dia menambahkan bahwa, dalam praktiknya, mereka mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan, keberlanjutan, dan sosial.

Artikel itu juga mencatat bagaimana sikap Gibran saat debat mencoba untuk terlihat cerdas dengan menggunakan kata-kata teknis yang tidak biasa.

Menggunakan kata-kata teknis adalah upaya untuk membuat lawan terlihat tidak cerdas. Namun, strategi ini justru berbalik menyerangnya.

Dalam debat, Gibran menggunakan beberapa istilah yang tidak biasa, seperti greenflation dan baterai lithium ferro phosphate (LFP), yang merupakan alternatif baterai EV berbasis nikel yang semakin populer, terutama di China.

Artikel Terbitan South China Morning Post

South China Morning Post menerbitkan artikel dengan judul “Pemilihan presiden Indonesia 2024: Gibran menggunakan pertanyaan menjebak dan jargon dalam debat wakil presiden untuk menggagalkan pesaing” membahas sikap kurang sopan Gibran dalam debat tersebut. Artikel ini terbit pada Senin (22/1/2024).

Dalam proses debat, Gibran menggunakan bahasa khusus dan singkatan-singkatan asing yang mengecoh saat mengajukan pertanyaan kepada lawannya, yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Menurut beberapa pengamat, Gibran berhasil menerapkan strategi tersebut dengan baik dalam debat pertama calon wakil presiden, sehingga membuat lawannya yang lebih tua menjadi bingung.

Akan tetapi, dalam debat cawapres yang kedua tersebut, KPU telah mengeluarkan peraturan baru yang menuntut penggunaan istilah asing harus dengan penjelasannya.

Namun, meskipun begitu, peraturan tersebut tidak membuat Gibran takut. Dia masih menggunakan istilah “greenflation” saat menanyakan kepada Mahfud MD, calon wakil presiden nomor urut 3.

Gibran menolak menguraikan istilah tersebut dengan berkata: “Saya tidak akan memberikan penjelasan kepada dia, karena dia adalah seorang profesor. Greenflation merupakan inflasi yang berhubungan dengan lingkungan, sangatlah sederhana.”

Gibran tidak menyerah dan dia menggunakan kata-kata yang tidak umum mengenai baterai lithium ferro phosphate (LFP) ketika dia bertanya kepada Muhaimin Iskandar, calon wakil presiden nomor urut 1.

Menurut Ian Wilson, seorang dosen senior politik Indonesia Universitas Murdoch Australia, tindakan yang Gibran lakukan adalah cara baginya untuk tetap berpegang pada naskah yang sudah matang dan menyampaikan lebih banyak kebijakan yang serupa.

Selain itu, dia juga berusaha lebih banyak untuk merespons pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal dengan sikap yang merendahkan lawannya.

Menurut Wilson, ada kandidat lain yang terlihat lebih siap untuk menangani istilah asing yang akan Gibran gunakan lagi.

Menurut Wilson, Gibran tidak berhasil tampil istimewa dalam debat keempat Pilpres 2024 karena menggunakan taktik melemparkan pertanyaan menjebak.

Baca juga: Debat Panas Antara Gibran dan Mahfud Tentang “Greenflation”

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks