Hai…
“Kamu astronot yah?”
“Kamu suka jadi astronot gini yah?”
“Kamu lagi ngapain sih, jadi astronot?”
Beberapa pertanyaan awam yang sering disampaikan kepada teman-teman yang mempunyai hobi mengamati langit. Atau bahkan beberapa dari kalian yang malah menanyakan pertanyaan ini kepada mereka yang mempunyai hobi ‘astronomi’.
Perlu diketahui, mereka bukan astronot. Mereka bisa disebut sebagai Astronom amatir (eng: Amateur Astronomer)
Lalu, apa itu Astronom? Bedanya apa dengan Astronot? Berikut penjelasan singkatnya.
Astronom
Astronom adalah orang yang menyukai ilmu astronomi dan banyak mencurahkan waktu dan pikirannya serta banyak berkontribusi dalam bidang astronomi. Mereka terkadang ada yang sampai menempuh pendidikan tinggi.
Astronot
Sedangkan Astronot/antariksawan adalah adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awak pesawat antariksa.
Nahh sudah kelihatan kan bedanya?
Untuk astronom sendiri, terbagi menjadi dua:
1) Astronom Profesional
Astronom Profesional adalah Ahli Astronomi yang memang sudah fasih di dalam bidang tersebut, mereka mempelajari Astronomi melalui pendidikan formal di perkuliahannya. Astronom profesional akan mempelajari satu objek bertahun-tahun bahkan hingga akhir hayatnya. Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronomi observasional dan astronomi teoretis.
Yang pertama (Astronomi observasional) melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua (Astronomi teoritis) terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya.
Adapun kedua cabang ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis. Namun bagi astronom profesional, pengamatan langit menggunakan teleskop-teleskop di observatorium atau bahkan teleskop landas angkasa tidak bisa dilakukan setiap hari hanya untuk satu obyek.
Biasanya para astronom ini mengajukan proposal meminta waktu terbaik untuk pengamatan satu obyek yang hanya beberapa hari dalam setahun. seperti halnya astronom profesional asal Indonesia Prof. Dr. Bambang hidayat yang biasa menhabiskan 200 malam dalam setahun untuk mengamati, dan mempelajari beberapa objek langit malam.
Ada hal yang membedakan astronom dari ilmuwan di bidang pengetahuan lain. Astronom tidak dapat menyentuh benda yang menjadi objek penelitiannya karena letaknya yang sangat jauh dan tidak dapat melakukan percobaan terhadap objek tersebut. Namun ada penghubung antara astronom dan objek-objek astronomi tersebut, yaitu berupa pancaran energi. Tugas astronom adalah mengolah dan menafsirkan informasi yang dibawa oleh pancaran energi dari objek-objek astronomis tersebut.
2) Astronom Amatir
Astronom amatir adalah sebutan untuk orang-orang yang menyukai astronomi yang dilandaskan oleh cinta dan hobi semata. Mereka tidak menjadikan bentuk kegiatan mereka di dalam Astronomi sebagai sumber datangnya rezeki atau penghasilan. Mereka meluangkan waktunya di tengah-tengah kesibukan mereka. Siapa saja dapat menjadi astronom amatir. Mereka yang menjadi astronom amatir biasanya memiliki tujuan lebih kepada mengamati benda langit dengan tanpa/bantuan instrumen astronomi dalam kegiatannya mulai dari teleskop harga ratusan ribu, hingga yang puluhan juta.
Itu sebabnya hobi ini bisa disebut dengan “hobi mahal”. Namun, di Indonesia sudah cukup banyak komunitas-komunitas dan klub-klub yang biasa beraktivitas dengan teleskop handmade yang kualitasnya tak kalah dengan teleskop pabrikan serta menjadi wadah tempat berkumpulnya para astronom amatir untuk berbagi ilmu astronomi seputar hasil observasinya.
Keberadaan astronomi dikalangan masyarakat dimana pun berada memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mempopulerkan “astronomi” dikalangan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa. Astronomi amatir sendiri biasanya dikaitkan dengan kata pengamatan malam, karena kebanyakan dari mereka melihat bintang-bintang di malam hari, mulai dari observasi planet atau fenomena-fenomena astronomi lain semisal hujan meteor atau sekedar mengamati bintang atau Bulan.
Namun ada juga yang mengamati bintang pada siang hari, bintang tersebut ialah Matahari. Mengamati matahari lebih dekat pun sangat menarik buat kalangan astronom amatir karena kita bisa melihat ternyata matahari tidak semulus yang kita bayangkan atau kita lihat, Matahari memiliki bintik matahari atau yang dikenal sebagai sunspot. Dan yang populer dalam astronom amatir adalah astrofotografi, yaitu pemotretan langit malam, ada yang memotret galaksi Bimasakti, planet, bulan hingga hujan meteor serta ada juga yang memotret DSO (Deep Sky Object/Objek langit dalam) seperti nebula galaksi tetangga gugus biintang dll.
Dalam kegiatan-kegiatan yang astronom amatir lakukan mereka juga memiliki peran atau andil dalam keastronomian yang ada hingga sekarang, banyak astronom amatir yang dapat menemukan hal baru di dalam dunia astronomi mulai dari penemuan asteroid hingga supernova dan itu sangat membantu terutama bagi para astronom professional. Sebut saja Anthony Wesley yang berhasil mengamati dan menemukan tabrakan asteroid di Jupiter pada tahun 2009, si Richard Miles si penemu asteorid 2008 Hj yang berputar lumayan cepat di tahun 2008, Gannady Borisov yang menemukan komet baru pada tanggal 8 juli 2013.
Dan juga proyek yang melibatkan 10.000 astronom amatir dan astronom profesional yang berhasil menemukan 2 juta objek baru yang belum diidentifikasi seperti nebula gugus bintang, bintang baru, galaksi, super nova dll.
Pertanyaannya, Siapa Astronom Favoritmu?