Banyak nama-nama besar yang muncul dari sejarah peradaban Mesir. Jika kita berbicara mengenai Mesir Kuno, pasti tidak akan lepas dari yang namanya Fir’aun. Sebenarnya banyak pula Fir’aun dari kalangan wanita. Nah, berikut 5 Fir’aun wanita yang paling berpengaruh pada peradaban Mesir Kuno.
Fir’aun sendiri ialah gelar Raja bagi Mesir Kuno, selama ini yang kita tahu, Fir’aun identik dengan pria.
1. Cleopatra

Hingga saat ini, Cleopatra masih menjadi ikon kecantikan dunia. Ia lahir pada tahun 69 SM di Alexandria, Cleopatra adalah anak dari Ptolemy Auletes (Ptolemy XII) .
Dalam mempertahankan takhta dan pengaruhnya di Kerajaan, Cleopatra merupakan salah satu figur Fir’aun terkenal yang menggunakan senjata “kewanitaannya”. Bahkan seorang Julius Caesar dibuatnya bertekuk lutut.
Pada umur 18 tahun, ia dinobatkan sebagai Ratu setelah ia menikahi adik laki-lakinya yang saat itu berusia 12 tahun. Adik Cleopatra ini lah yang kelak akan menjadi raja Ptolemeus XIV.
Dalam peradaban Mesir Kuno, menikahi saudara kandung merupakan hal yang lumrah dan biasa terjadi. Dulu, mereka menganggap Pharaoh adalah keturunan Dewa, jadi hanya sesama Dewa sajalah yang boleh menikah.
Cleopatra dikenal sadis dan otoriter dalam meemrintah, namun menurut beberapa sumber, Cleopatra melakukan hal tersebut semata-mata demi rakyatnya. Cleopatra meninggal pada usia 39 tahun pada 30 SM.
2. Nefertiti

Nefertiti merupakan istri dari seorang Fir’aun bernama Akhenaten. Setelah suaminya meninggal, secara otomatis Nefertiti memegang kekuasaan itu sementara waktu sebelum Tutankhamun naik tahta.
Nefertiti dikenal sebagai Fir’aun yang religius, ia dan suaminya membuat reformasi besar pada peradaban Mesir Kuno saat itu. Saat ia berkuasa, banyak masyarakat Mesir Kuno takut terhadap Dewa, Aten merupakan satu-satunya Tuhan pada masa itu.
3. Hatshepsut

Merupakan Fir’aun ke-5 dari Dinasti ke-8 yang memerintah Mesir Kuno. Hatshesput adalah Fir’aun wanita paling sukses dalam sejarah, dan memiliki masa jabatan paling lama daripada penguasa wanita manapun.
Ia memiliki kekayaan yang luar biasa, pada masa pemerintahannya, ia berhasil mengangkat nama arsitektur Mesir Kuno sebanding dengan arsitektur klasik manapun.
Setidaknya dalam kurun waktu 1000 tahun, bangunan yang ia buat tidak tersaingi oleh budaya lain. Salah satu bangunan yang sangat terkenal hingga kini ialah kuil Hatshepsut dan kuil Karnak.
Ratu ini meninggal pada tahun 1458 SM, sebelumnya peneliti menduga ia meninggal karena kanker tulang. Namun para arkeolog menemukan zat beracun karsinogen dalam botol kosmetik miliknya.
Baca Juga
4. Sobekneferu

Sobekneferu memerintah pada Dinasti ke-18 sekitar tahun 1473 SM. Ia memerintah peradaban Mesir Kuno selama empat tahun sebelum digantikan oleh seorang pria yang memiliki darah dari Amenemhat III.
Para ahli sejarah Mesir Kuno mengakui bahwa Sobekneferu merupakan Fir’aun paling sukses. Kuil-kuil para Dewa ia dekorasi untuk memperkuat cengkraman kekuasaannya.
Ia membangun citra dirinya sebagai Fir;aun dengan mengenakkan pakaian tradisional dengan segala simbol kepimpinan khas Fir’aun.
5. Twosret

Twosret memiliki nama lain yaitu Site Meryamun atau yang berarti “Putri tercinta dewa Amun (dewa Mesir)”. Ia merupakan Fir’aun terakhir pada Dinasti ke-19.
Menurut penelitian University of Arizona dalam ekspedisi Mesir, di kuil Gournah, menunjukan bahwa Twosret memerintah peradaban Mesir Kuno pada masa di mana banyak pertempuran terjadi untuk memperebutkan kawasan Troy, yaitu pada tahun 9 Masehi.
Patung Twosret ditemukan di daerah Heliopolis dan juga Thebes.