Menurut Laporan OECD, Auditor Punya Peran Sentral Cegah Pencucian Uang Dan Pendanaan Teroris

Kejahatan dalam dunia perpajakan  dan tindak pidana pencucian uang menjadi tugas berat seorang auditor pajak. Pajak menjadi hal yang sentral bagi pemerintah karena hampir 80 persen pendapatan negara berasal dari sana. Dalam laporan berjudul Money Laundering and Terrorist Financing Awareness Handbook for Tax Examiners and Tax Auditors, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebutkan bahwa…


Krisis Keuangan Global Min

Kejahatan dalam dunia perpajakan  dan tindak pidana pencucian uang menjadi tugas berat seorang auditor pajak. Pajak menjadi hal yang sentral bagi pemerintah karena hampir 80 persen pendapatan negara berasal dari sana.

Dalam laporan berjudul Money Laundering and Terrorist Financing Awareness Handbook for Tax Examiners and Tax Auditors, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebutkan bahwa auditor memiliki kewenangan yang besar untuk mengakses informasi maupun dokumentasi dari wajib pajak.

Oleh karenanya, auditor mampu menjadi sosok yang paling berpengaruh untuk menghentikan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan teroris. Auditor bisa mencegah tindak pidana tersebut dengan melakukan identifikasi serta melakukan pelaporan terhadap transaksi yang tidak lazim sesuai dengan hukum dan prosedur domestik.

Nah, bagaimana sih caranya untuk mengandalkan auditor agar bisa mencegah tindak pidana pencucian uang.

1.Meningkatkan Pengetahuan Dan Kesadaran Para Auditor Pajak

Pemerintah harus memberikan kepada auditor agar mereka menyadari bahwa mereka adalah mitra pemerintah untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris.

2.Melakukan Pertukaran Informasi Internasional

Biasanya tindak pidana pencucian uang dan pendanaan teroris dilakukan dalam skala global. Pertukaran informasi antara administrasi pajak negara sangat harus dilakukan karena menyangkut aliran uang internasional yang terkait dengan kejahatan nasional dan internasional.

3. Pelaporan & Visibilitas Transaksi Tak Biasa

Pengetahuan untuk mengetahui visibilitas transaksi tak biasa memang harus cepat diselidiki. Visibilitas tersebut terkait dengan pergerakan uang tunai dalam pengangkutan, penukaran, penyimpanan atau pengeluaran, penggunaan metode atau proses pencucian uang yang diketahui, peningkatan pendapatan, aset, atau capital gain, hingga pengaturan pinjaman yang tidak biasa. Setelah itu