Beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk familia Ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia.
Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.
Mendekati Kepunahan
Beruang Madu saat ini mendekati kepunahannya, spesies beruang ini adalah spesies yang di lindungi dan merupakan satwa langka.
Oleh IUCN Red List atau Daftar Merah IUCN atau dikenal juga dengan Red Data List adalah sebuah organisasi internasional untuk menetapkan standar daftar spesies upaya penilaian konservasi, Sun Bear merupakan salah satu spesies yang masuk ke daftar Red Data List dengan status Vulnerable (Rentan).
Beruang madu sedang terancam oleh perusakan habitat, kebakaran hutan berskala besar, perburuan untuk empedu dan bagian tubuh lain dan perdagangan hewan peliharaan ilegal.
Ancaman utama untuk populasi beruang madu liar di Indonesia adalah hilangnya habitat. Hal ini pada gilirannya menimbulkan konflik antara manusia dan beruang sehingga beruang didorong keluar dari habitat alami mereka dan kadang-kadang masuk ke kebun dan memakan tanaman.
Karakteristik
Beruang madu merupakan jenis terkecil dari delapan jenis beruang yang ada di dunia. Berat badannya berkisar antara 30 sampai dengan 65 kilogram, namun data dari alam masih sangat terbatas. Beruang madu yang ada di Pulau Borneo merupakan yang paling kecil dan kemungkinan dapat digolongkan sebagai sub-jenis (sub-species) dengan nama H.malayanus eurispylus.
Sifat-sifat fisik beruang madu adalah sebagai berikut:
- Bulunya pendek, berkilau dan pada umumnya hitam (namun terkadang ada pula yang berwarna coklat kemerahan maupun abu-abu);
- Mata berwarna coklat atau biru;
- Hampir setiap beruang madu mempunyai tanda di dada yang unik (warnanya biasanya kuning, oranye atau putih, dan kadang-kadang bertitik-titik);
- Hidung dari beruang madu relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong;
- Kepalanya relatif besar sehingga merupai anjing; kupingnya kecil-bundar, dan dahinya yang penuh daging terkadang tampak berkerut;
- Mempunyai lidah yang sangat panjang (paling panjang dari semua jenis beruang yang ada);
- Lengan yang melengkung ke dalam, telapak yang tidak berbulu, dan kuku yang panjang (membuat beruang madu sangat lihai memanjat pohon);
- Kaki-kakinya relatif besar dibandingkan dengan ukuran badan (memudahkan beruang madu untuk menggali tanah dan membongkar kayu lapuk untuk mencari serangga).
Beruang Madu mempunyai penciuman yang sangat tajam sehingga dapat mencium bekas jejak satwa lain maupun manusia. Pengelihatan diduga biasa saja sedangkan pendengarannya cukup peka.
Penyebaran
Tidak banyak catatan mengenai persebaran jenis ini, baik secara historis maupun di saat ini. Namun demikian jenis ini telah dilihat di seluruh Asia Tenggara dari ujung timur Hindia dan bagian utara Birma sampai ke Laos, Kamboja, Vietnam dan Thailand sampai ke selatan di Malaysia, dan Pulau Sumatra dan Borneo.
Ada catatan historis yang menunjukkan bahwa beruang madu dulu terdapat di Tibet, Bangladesh, dan beberapa wilayah di Hindia dan Cina dan di Pulau Jawa.
Namun demikian, persebaran beruang madu telah menyusut sejak jaman dulu dikarenakan kehilangan habitat dan perburuan. Beruang madu telah dianggap punah di Tibet, kemungkinan punah di Hindia bagian timur (namun perlu dipastikan) dan Bangladesh. Kemungkinan besar bahwa di Cina bagian selatan sisa populasi tinggal sedikit ataupun sudah punah.
Ancaman
Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah di serang dan terancam kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-menerus.
Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa hutan hujan tropis, termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan degradasi hutan yang disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi.
Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh beruang madu seperti katung empedu serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk memenuhi permintaan pasar pengobatan tradisional.
Selain itu, konflik yang terjadi antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah pertanian juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini. Bencana alam seperti kebakaran hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan.
Referensi
http://www.esabii.biodic.go.jp/database/mammal/carnivora/helarctos_malayanus.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Beruang_madu
http://www.getborneo.com/sun-bear-si-beruang-madu-dari-kalimantan/
http://www.beruangmadu.org/sun-bears/about-sun-bears/?lang=id
http://www.mongabay.co.id/tag/beruang-madu/
[zombify_post]
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.