Kenapa Saat Bercermin, Wajah Burik atau Pas-Pasan Terlihat Cakep dari Aslinya?

Artikel ini dibuat bukan untuk orang0orang yang punya wajah cakep atau glowing. Karena percuma aja, setelah kalian membaca artikel ini lalu berkaca di cermin, pasti nggak bakal ada perubahan. Kalau dasarnya udah gans atau cans kalian harusnya bersyukur dan jangan dimanfaatin buat hal-hal yang gak baik. Tapi, gimana kalau yang punya wajah pas-pasan, burik, atau…


Kenapa Saat Bercermin, Wajah Burik Terlihat Cakep Dari Aslinya

Artikel ini dibuat bukan untuk orang0orang yang punya wajah cakep atau glowing. Karena percuma aja, setelah kalian membaca artikel ini lalu berkaca di cermin, pasti nggak bakal ada perubahan. Kalau dasarnya udah gans atau cans kalian harusnya bersyukur dan jangan dimanfaatin buat hal-hal yang gak baik.

Tapi, gimana kalau yang punya wajah pas-pasan, burik, atau kaleng-kaleng. Kalau kalian ingin terlihat cakep, caranya adalah berdiri di depan cermin dan pandangi wajah kalian dengan serius. Pasti, baru sebentar aja bercermin, kalian langsung takjub melihat KETAMPANAN wajah kalian sendiri.

Tapi gak mungkin kan? Kamu harus bawa kaca atau cermin terus. Gak mungkin juga orang lain ngomong dengan kamu harus berinteraksi dengan kaca. Gimana caranya coba? Jadi, cara ini tidak berlaku bagi orang lain, yang orang lain lihat ya wujud asli atau nyata kamu, bukan hasil dari kaca atau cermin.

Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa wajah kamu yang burik bisa berubah jadi tamvan dan vemberani saat bercermin? Berikut penjelasannya.

*note
Untuk yang udah ngaca tapi wajahnya tetep burik, terima nasiba elah ngab.

Baca Juga: Ketampanan Wajah Jin BTS Disebut Dapat Disandingkan Dengan Dewa Zeus

Baca Juga:  Kocak, Wanita ini Maskeran Pakai Kunyit, Endingnya Buat Ngakak

Sudah terbiasa

Bercermin Di Kaca
Ilustrasi bercermin di kaca | ralphhoweministries.com

Alasan pertamanya karena kamu sudah terlalu sering ngelihat wajah kamu di depan cermin. Namun, sayangnya cermin itu sebenarnya sedang berbohong.

So, ketika kamu ngelihat diri sendiri di depan cermin, pastinya kamu mengira kalau sosok yang berada di dalam cermin itu adalah kamu. Padahal yang kamu lihat itu melainkan hanya sekedar gambar terbalik saja.

Ditambah lagi, kebanyakan wajah orang-orang itu tidak simetris. Namun, karena kamu udah terbiasa melihat diri kamu di cermin, hal tersebut bukanlah masalah yang besar. Contohnya, mata kiri tampak elbih sipit dibandingkan mata kanan, dan sebagainya.

Jadi, setelah cukup lama kamu melihat cermin, kamu jadinya terbiasa dengan tampilan yang ditunjukkan oleh cermin itu. Dan saat itulah mulai terjadi yang namanya more exposure effect atau efek paparan semata.

Baca Juga: Berapa Banyak Wajah Yang Dapat Manusia Ingat?

Mere Exposure Effect

Mere Exposure Effect
Mere exposure effect | fimela.com

Menurut Robert Zajonc, seorang psikolog menyebutkan Mere Exposure Effect merupakan teori yang akan berekasi lebih baik terhadap sesuatu yang sering dilihatnya.

Baca Juga:  5 Rekomendasi Skincare untuk Kulit Wajah Kering

Zajonc melanjutkan kalau efek tersebut bekerja terhadap semua hal, termasuk rupa wajah dan hal-hal lainnya. Yang menunjukkan ita suka terhadap apa yang kamu lihat. Atau arti sederhananya ialah perubahan sikap atau pendapat seseorang terhadap apa yang dilihatnya.

Oleh karena itu, makanya kamu melihat wajah burik atua pas-pasan berubah jadi wajah ganteng ketika bercermin. Meskipun cermin itu sebenarnya berbohong (bagian tubuh atau yang terbalik atau bertukar posisi).

Baca Juga: Kelainan Sulit Mengenali Wajah, Prosopagnosia

Dari mere exposure effect, saat kamu melihat objek yang ditangkap oleh indra penghilatan fotografi yang menghasilkan, contohnya, tampilan wajah di foto yang tidak terbalik ketika melihat cermin, sehingga kamu akan merasa ada sesuatu yang tidak beres. Kamu akan merasa aneh karena tampilan itu tak sesuai dengan apa yang kamu lihat di cermin.