Berikut adalah 5 proyek terjemahan Bahasa yang jauh lebih menguntungkan kantong kita daripada Bahasa Inggris.
Apabila kamu kini masih menganggap bekerja sebagai penerjemah (translator) Bahasa Inggris super menguntungkan, maka kamu officially, adalah manusia gua he…he..he.
Karena faktanya, proyek terjemahan Bahasa asing lain, jauh lebih menguntungkan kantong. Alias, tarifnya jauh lebih mahal. Makanya beruntung banget kalau kamu bisa bekerja sebagai penerjemah bahasa asing yang non-Inggris.
Mungkin bagi kamu yang masih bekerja sebagai translator Bahasa Inggris menjadi penasaran. Spesifiknya, “memangnya proyek terjemahan bahasa asing apa saja sih yang lebih mahal tarifnya?”
Nah daripada penasaran terus, langsung saja simak pembahasan berikut yang mana, datanya, sudah disesuaikan dengan acuan tarif penerjemah resmi seperti yang dilansir dari situs resmi Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI).
5. Bahasa Perancis (Rp. 366 Ribu)
Oh ya gue lupa memberikan detail penting satu lagi. Tarif ini adalah tarif PER HALAMAN setelah jadi alias bukan per halaman naskah yang diterjemahkan.
Oke kalau sudah jelas, mari kita bahas Bahasa Perancis yang bisa dikatakan lumayan juga tarif-nya ini. Tapi kalau dipikir wajar. Karena Bahasa Perancis memang seperti sepupu jauh Bahasa Inggris.
Apa yang ditulis dan yang dibaca, beda jauh. Belum lagi gramatikal-nya memang sedikit tricky. Makanya hebat banget kalau ada yang sudah fasih berbahasa ini. Beberapa perusahaan di Indonesia, meninginkan yang bisa berbahasa Perancis.
4. Bahasa Jepang (Rp. 400 Ribu)
Jujur gue aja bingung nih ketika menuliskan ini. Memang Rp. 400 ribu adalah tarif yang mahal. Tapi menurut gue, untuk Bahasa Jepang, masih murah banget guys.
Menagapa demikian? Karena seperti kita tahu jenis-jenis huruf di tulisan Jepang berbeda-beda. Ada Hiragana, Katakana, dan tentunya, Kanji. Dan bisa / mastering satu varian saja, susahnya setengah mati loh.
Tapi ya untunglah murahnya masih dalam taraf “normal”.
3. Bahasa Mandarin (Rp. 410 Ribu)
Lagi-lagi gue bingung. Karena faktanya, Mandarin itu sama atau bahkan lebih susahnya dari Bahasa Jepang loh.
Apalagi, Bahasa Mandarin kini sudah diwajibkan di beberapa perusahaan Internasional di Indonesia. Sudah bagaikan Bahasa Inggris kedua. Memang sih acuan-acuan tarif ini mungkin sudah disesuaikan juga dengan kondisi perekonomian warga Indonesia.
Tapi ya kalau menurut gue, jangan segini juga kali. Paling tidak, Rp. 450 ribu deh per halaman. Karena sekali lagi Bahasa Mandarin memang susah banget.
2. Bahasa Jerman (Rp. 414 Ribu)
Nah ini lebih bingung lagi logikanya. Mengapa Bahasa Jerman justru lebih murah daripada Mandarin dan Jepang? Tapi sekali lagi bukan gue yang menentukan tarif nya.
Karena faktanya Bahasa Jerman itu sepupu bahkan adik tiri dari Bahasa Inggris. Gue aja bisa walau masih level basic. Bahasa Jerman pada dasarnya cuma ditambahkan aksen dan sedikit modifikasi saja dari Bahasa Inggris. Tidak susah banget.
Tapi ya tetap saja acuan ini sangatlah menguntungkan kita yang mungkin ingin berprofesi sebagai translator Bahasa Jerman.
1. Bahasa Belanda (Rp. 450 Ribu)
Kakak dari Bahasa Jerman ini memang jauh lebih susah dari adiknya. Wajar sih jika proyek terjemahan bahasa Belanda, dipatok dengan harga segini.
Nah bagi kamu yang fasih Bahasa Belanda, dijamin bakalan makmur deh walau hanya menerjemahkan 1-2 halaman saja.
Semoga pembahasan fakta harga proyek terjemahan Bahasa asing non-Inggris ini bermanfaat ke kalian semua ya translators!