Yogyakarta memiliki tiga tempat makan gudeg pedas yang enak untuk dinikmati pada malam hari.
Makanan tradisional yang terkenal di Yogyakarta adalah gudeg. Banyak orang mengenal Yogyakarta sebagai Kota Gudeg. Gudeg memiliki rasa yang manis dan menjadi makanan khas yang identik dengan Yogyakarta.
Ternyata, tak disangka bahwa gudeg juga memiliki rasa yang bisa lebih condong ke gurih dan pedas. Bagus bagi mereka yang kurang suka rasa manis, terutama jika dinikmati di malam hari. Gudeg bisa menjadi primadona yang cocok untuk siapa saja.
Maka dari itu, ada beberapa tempat di Yogyakarta yang menyajikan gudeg pedas yang sering menjadi pilihan untuk makan malam. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk mencobanya, ya!
1. Gudeg Bromo Bu Tekluk
Gudeg Bromo Bu Tekluk telah menjual makanannya sejak tahun 1984 dan saat ini memiliki dua cabang dengan jam buka yang berbeda. Cabang pertama berada dekat Gang Gejayan (Santren), dan cabang kedua terletak di sekitar Candi Prambanan.
Awalnya, Bu Sukijo mendirikan warung gudeg yang diberi nama Gudeg Bu Tekluk. Saat ini, anak laki-lakinya juga membantu mengelola cabang kedua. Nama “Tekluk” berasal dari suatu kejadian ketika Bu Sukijo sedang melayani pelanggan, tetapi tiba-tiba tertunduk karena merasa mengantuk.
Banyak orang menggemari gudeg, bahkan bersedia antri lama karena rasanya yang cenderung pedas dan gurih. Berbeda dari gudeg umumnya yang biasanya lebih manis.
Menu Gudeg Bu Tekluk terdiri dari nasi gudeg, areh, dan krecek. Namun, pelanggan dapat memilih lauk pendamping yang telah disediakan, seperti ayam suwir (ayam potong atau ayam kampung), rempela ati, sambal goreng, telur, tempe, tahu bacem, dan aneka gorengan.
Di sini, disajikan jenis gudeg basah yang memiliki rasa pedas dari sambal goreng dan kreceknya. Ukuran kreceknya cukup besar dengan kulit kerbau yang memberikan tekstur kenyal. Tidak perlu menambahkan sambal lagi karena sudah cukup pedas.
Saat dimakan, terasa bumbu gudeg yang meresap di mulut, disajikan dengan sambal goreng dan daging ayam kampung sebagai lauk pendampingnya. Betapa enaknya!
Selain suasana santai dengan konsep lesehan, hal menarik saat makan di sini adalah kita bisa meminta seberapa banyak nasi dan lauk yang ingin kita makan. Sungguh menggoda, bukan?
Alamatnya terletak di Jalan Affandi Nomor 2A, Santren, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Waktu operasionalnya adalah dari pukul 23.00 hingga 04.30 WIB setiap harinya.
Harganya bervariasi antara Rp13 ribu hingga Rp40 ribu.
2. Gudeg Ceker Mbok Joyo
Jika Anda berada di sekitar Alun-Alun Kidul, Anda dapat mencapai Warung Gudeg Ceker Mbok Joyo dengan berjalan kaki. Warung makan yang sudah beroperasi sejak tahun 1960-an ini sekarang dikelola oleh generasi ketiga. Meskipun terletak di dalam gang dan sedikit masuk dari jalan raya, Warung Gudeg Ceker Mbok Joyo dapat ditemukan di sebelah utara dari gang Taman Sari.
Di Warung Mbok Joyo, satu porsi nasi gudeg disajikan dengan nasi gudeg dan lauk. Lauk-nya terdiri dari ayam paha, kepala ayam, telur bebek, ceker, dan sambal goreng krecek. Ceker menjadi pilihan lauk yang paling disukai oleh banyak orang.
Setelah disajikan dan dicoba, rasa pertama yang terasa dan paling kuat adalah gurih dan pedas. Sebenarnya, gudeg sudah memiliki rasa pedas, namun jika ingin lebih pedas, bisa menambahkan sedikit cabai.
Rasanya, ceker ayam yang diolah menjadi lauk sangat empuk dan lezat saat dikunyah. Oleh karena itu, gudeg yang disajikan tidak terlalu manis dan memiliki rasa yang khas.
Cita rasa yang khas akan semakin terasa saat mencicipi singkong bumbu areh (kluwek) dan kemudian diikuti dengan memakan bubur gudeng. Kluwek yang disajikan ini menggabungkan rasa gurih dan manis dari singkong dan areh.
Bubur gudeg dan kluwo memiliki tekstur yang lembut dan kental. Kedua makanan ini sulit ditemukan di daerah Yogyakarta, jadi jika kamu berkunjung ke Alun-Alun Kidul, jangan lewatkan untuk mencobanya. Jangan sampai kehilangan kesempatan untuk mencicipi makanan yang lezat ini.
Alamat: Jalan Tamanan No. 265, Patehan, Kraton, Yogyakarta.
Waktu buka: Senin sampai Sabtu dari jam 3 sore hingga 12 malam WIB.
Harga produk tersebut bervariasi antara Rp10 ribu hingga Rp37 ribu.
3. Gudeg Mercon Bu Tinah
Sejak tahun 1992, Gudeg Mercon Bu Tinah telah menjadi salah satu restoran yang terkenal di Kampung Wisata Cokrodiningratan (Heritage and Kuliner) yang menyajikan gudeg mercon dengan lauk pendamping. Gudeg mercon yang disajikan terbuat dari campuran tempe dan cabai dengan perbandingan cabai yang lebih banyak daripada tempe.
Keberhasilan kuliner gudeg Bu Tinah yang tetap populer sejak dulu hingga sekarang karena kualitas bumbunya yang terus dijaga. Di Warung Bu Tinah, gudeg disajikan dalam satu baskom dan lauknya tersedia di tempat lain, seperti di angkringan.
Jenis-jenis makanan yang tersedia termasuk sate daging, sate kulit, telur bebek, daging ayam, dan berbagai jenis gorengan. Porsi gudeg yang disajikan berukuran sedang dan kering karena tidak berkuah.
Ketika pertama kali mencoba gudeg, rasanya tidak terlalu manis tetapi asin dengan sensasi pedas yang langsung terasa. Bagi yang menyukai makanan pedas, jika merasa kurang pedas, bisa meminta untuk menambahkan lauk mercon.
Bau harum dan kelembutan butir nasi yang lezat, terutama jika masih hangat, pasti akan meningkatkan kenikmatan Anda, bahkan jika Anda sedang berada di tepi jalan. Selain itu, daging satenya juga empuk dengan rasa bumbu yang gurih.
Gudeg Mercon Bu Tinah adalah pilihan yang tepat jika Anda menginginkan makanan pedas yang memuaskan untuk makan malam. Makanan ini memiliki aroma manis dan asap yang khas sebagai hasil dari pembakaran, menambahkan cita rasa yang semakin mantap.
Alamat: Jalan Asem Gede Nomor 8, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta.
Waktu buka: Setiap hari, mulai pukul 21.00 hingga 01.00 WIB.
Harganya adalah dua puluh lima ribu rupiah.
Kuliner di Yogyakarta selalu menggoda selera dan terkenal dengan keunikannya. Ada banyak tempat makan gudeg pedas yang layak dicoba saat berkunjung ke Yogyakarta. Jangan lupa catat ya!
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.