Serial terbaru Netflix yang berjudul “Gadis Kretek” memiliki berbagai fakta menarik. Dalam serial ini, Dian Sastro menjadi pemeran utama.
Serial “Gadis Kretek” sedang menjadi sorotan masyarakat Indonesia karena kisahnya diambil dari era 60-an dan diperankan oleh aktor-aktor terkenal Indonesia.
Dikutip dari situs Netflix, beberapa aktor terkenal seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, dan Sheila Dara ikut bermain dalam film ini. Tidak hanya itu, aktor-aktor populer Indonesia lainnya juga turut berperan sebagai pemeran pendukungnya.
Serial Gadis Kretek terdiri dari lima episode dan hanya bisa ditonton melalui platform streaming Netflix. Ceritanya mengisahkan tentang percintaan dan misteri yang melibatkan industri tembakau di Indonesia.
Gadis Kretek adalah serial pertama dari Indonesia yang diproduksi oleh Netflix. Serial ini mulai ditayangkan sejak Kamis, 2 November 2023 dan disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfanyah.
Serial ini didasarkan pada novel berjudul sama karya Ratih Kumala yang telah diterbitkan sejak 2012. Kisah ini mengisahkan tentang cinta dan pencarian identitas diri seorang perajin yang sangat berbakat serta perkembangan industri rokok kretek Indonesia pada tahun 1960-an.
Dalam seri ini, Dian Sastrowardoyo memerankan karakter utama bernama Dasiyah. Dia terkenal sebagai perempuan yang sangat ahli dalam menangani masalah kretek.
Ario Bayu memerankan karakter Soeraja yang mengidolakan Dasiyah dalam sebuah cerita yang rumit dan misterius. Keduanya memiliki hubungan yang kompleks.
Dalam artikel ini terdapat beberapa informasi menarik mengenai serial Gadis Kretek yang perlu diketahui.
Sinopsis Cerita
Serial Gadis Kretek akan menampilkan dua cerita yang berbeda dari zaman yang berbeda. Di masa sekarang, Lebas (diperankan oleh Arya Saloka) sedang menjaga ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit.
Nama ayahnya adalah Soeraja dan ia terkenal sebagai pemilik bisnis kretek Djagad Raya yang sudah berdiri sejak zaman setelah penjajahan Belanda.
Pada suatu hari, ketika Soeraja merasa lemas, tiba-tiba ia terbangun dan terus-menerus meneriakan nama “Jeng Yah”. Sebagai anak Lebas, ia bingung dan mulai mencari tahu siapa sosok misterius yang sering disebutkan oleh ayahnya.
Di masa lalu, industri kretek dikuasai oleh perusahaan milik seorang juragan bernama Idrus Muria yang memiliki dua anak perempuan, Dasiyah dan Rukayah. Dalam cerita tersebut, Dasiyah diperankan oleh Dian Sastrowardoyo dan Rukayah diperankan oleh Tissa Biani.
Dasiyah, sebagai anak sulung, masih belum menemukan pasangan hidupnya. Namun, ada seseorang yang berperan dalam kesuksesan bisnis kretek ayahnya.
Dia memiliki bakat alami dalam menentukan tembakau terbaik dan bercita-cita untuk membuat kretek terbaik, meskipun dia seorang perempuan.
Meskipun memiliki ambisi untuk membuat lintingan rokok, Dasiyah seringkali dianggap enteng oleh para laki-laki karena ia seorang perempuan. Namun, ayahnya sendiri sangat menghargai keterampilannya dalam membuat lintingan rokok.
Pada suatu hari, ayah Dasiyah membawa seorang pemuda bernama Soeraja yang sedang terlantar untuk bekerja di tempatnya. Ternyata, Soeraja berhasil membuat Dasiyah terkesan dan mereka semakin akrab satu sama lain.
Namun sayangnya, orangtua Dasiyah memutuskan untuk menjodohkan dia dengan anak dari rekan bisnisnya. Bagaimana akhir kisah cinta antara Dasiyah dan Soeraja setelah itu?
Beberapa Fakta Menarik Series Gadis Kretek Netflix
1. Adaptasi Novel karya Ratih Kumala
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, “Gadis Kretek” merupakan hasil adaptasi dari novel karya Ratih Kumala. Novel tersebut awalnya berupa cerita pendek yang kemudian dikembangkan menjadi novel dengan jumlah halaman sebanyak 274.
Kisah dalam novel ini berasal dari kisah nyata pabrik rokok kretek milik kakek Ratih. Pabrik tersebut berada di daerah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah dan merupakan usaha kretek rumahan. Sayangnya, pabrik tersebut sudah tutup sebelum Ratih lahir.
Ratih memperoleh semua cerita tentang pabrik kretek milik kakeknya dari keluarganya, terutama dari mama. Novel ini adalah penghargaannya untuk sang kakek dan anaknya.
2. Masuk 10 Besar Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa
Sebuah novel yang diterbitkan pada tahun 2012 berhasil memenangkan penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada tahun yang sama. Gadis Kretek, demikianlah judul novel tersebut, dianggap sebagai karya luar biasa yang kemudian diadaptasi menjadi serial.
3. Mengangkat Peran Perempuan
Dalam novel Gadis Kretek, banyak tokoh perempuan yang diangkat dan menjadi sorotan, terutama karakter utamanya, Jeng Yah, yang memiliki bakat di industri rokok kretek di Indonesia.
Serial ini menunjukkan bagaimana perempuan dapat sukses dalam bisnis kretek, meskipun industri rokok biasanya didominasi oleh laki-laki. Dalam ceritanya, perempuan juga berperan penting dan memberikan kontribusi besar.
4. Romansa Masa Penjajahan
Dalam cerita tersebut, tidak hanya diperkenalkan tentang industri kretek pada tahun 60-an, tetapi juga menggambarkan kisah cinta segitiga di masa penjajahan antara Idroes Moeria, Soedjagat, dan Roemaisa.
5. Jadi Serial Indonesia Pertama di Netflix.
Netflix memilih novel Gadis Kretek sebagai cerita pertama yang dijadikan serial orisinal. Selain memiliki cerita yang menarik, serial ini juga menampilkan aktor-aktor populer Indonesia.
Beberapa di antara mereka adalah Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, Putri Marino, Winky Wiryawan, Ibnu Jamil, Sheila Dara, Tissa Biani, Sha Ine Febriyanti, Rukman Rosadi, Verdi Solaiman, Tutie Kirana, dan Pritt Timothy.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.