Apa itu beras SPHP? Beras yang harganya terjangkau dan mengundang banyak minat Ibu-ibu.
Ketidakcukupan persediaan beras karena kegagalan panen di beberapa daerah telah menyebabkan kenaikan harga beras di pasar. Di beberapa wilayah di Indonesia, beras SPHP telah menjadi incaran para ibu karena harganya yang terjangkau, termasuk di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemerintah daerah memberikan dukungan finansial kepada petani dengan memberikan subsidi beras yang bernama Beras SPHP Bulog.

Pemerintah telah Mengeluarkan Program Bulog
Program bulog telah pemerintah keluarkan melalui Perum Bulog sejak tahun 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Beras ini berasal dari stok beras pemerintah yang tersimpan di gudang Perum Bulog.
Tindakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan harga dan ketersediaan beras agar tetap stabil bagi konsumen. Dengan demikian, kemampuan masyarakat untuk membeli beras tetap terjaga dan inflasi dapat terkendali.
Karena beras merupakan bahan pangan utama di Indonesia, maka hal ini menjadi sangat penting. Kenaikan harga beras dapat menyebabkan inflasi yang berdampak pada pengeluaran rumah tangga masyarakat.
Menurut Maino Dwi Hartono, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA, perkiraan rencana penyaluran Beras SPHP tahun 2024 mencapai 1,2 juta ton. Dia menyampaikan hal ini dalam Rakor Pelaksanaan SPHP Beras Tingkat Konsumen Tahun 2024 yang bertempat di RA Suites Hotel Simatupang, Jakarta Selatan pada Rabu (24/1/2024).
Melalui program yang sudah terlaksana pada tahun 2023, program ini berhasil dalam mencapai tujuan meskipun belum besar. Bukti keberhasilan tersebut terlihat dari kemampuan pemerintah dalam menekan tingkat inflasi sebesar 2,61%.
Pembagian Beras di 3 Zona Wilayah
Pada tahun 2024, beras akan didistribusikan secara merata dalam kemasan curah seberat 5 kilogram dengan harga yang berbeda-beda. Berbagai harga ini akan terbagi menjadi 3 zona harga.
Ada tiga zona yang berbeda dalam sistem ini. Zona 1 mencakup Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi dengan harga Rp10.900 per kg. Zona 2 mencakup Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatra Selatan), NTT, dan Kalimantan dengan harga Rp11.500 per kg. Sedangkan Zona 3 mencakup Maluku dan Papua dengan harga Rp11.800 per kg.
Beras tersebut bisa Anda dapatkan di berbagai tempat seperti pasar tradisional, toko modern, outlet Perum Bulog, Pemerintah Daerah, dan toko-toko lain yang bekerja sama dengan Perum Bulog.
Baca juga: