Organisasi nirlaba Anti-Fur Society pada 1 Desember lalu dalam unggahannya di facebook, menunjukan foto mengerikan kucing dalam industri daging dan bulu di China. Banyak kucing di China yang direbus dan dikuliti untuk diambil bulunya oleh pelau industri bulu.
Anti-Fur Society mengatakan bahwa kucing liar dan kucing peliharaan sering diculik untuk diambil daging dan bulunya. Kepada tukang daging, kucing direbus hidup-hidup lalu mengulitinya untuk dirubah menjadi sepatu, dompet, dan sarung tangan.
Upaya kebiri kucing
Tak sedikit netizen yang geram terhadap unggahan tersebut. Anti-Fur Society sendiri meminta donasi untuk membantu upaya kebiri kucing, mereka menyerukan pentingnya kesadaran yang lebih besar terhadap kebiri kucing untuk mengurangi kucing dalam indsutri.
Sebelum dikuliti, hewan-hewan malang tersbut ditarik dan ditendang dari kandang. Tak sedikit pula dari mereka yang hidup namun tetap dikuliti.
China, tidak memiliki undang-undang terkait kekejaman terhadap hewan. Sudah sering kali China menjadi berita utama atas berbagai pelanggaran hewan. China pernah menjual hewan hidup di gantungan kunci. Lalu, meskipun ada protes internasional, China tetap melanjutkan festival daging anjing Yuan tahunan.
Rendahnya biaya produksi bulu
Peternakan bulu di China, sebagian besar mendapat izin untuk beroprasi di bawah standart kesejahteraan hewan dan tanpa sanksi pelanggaran.
Menurut laporan ACT Asia pada bulan Juli, China masih menjadi produsen dan konsumen bulu terbesar di Dunia. Sebenarnya, Kementrian Perdagangan China pada tahun 2011 sudah memperkenalkan standar dan pedoman industri. Seperti Manajemen Pasar Kulit dan Bulu contohnya, namun karena penindak tidak tegas, langkah-langkah tersebut tidak memiliki pengaruh banyak.
Menurut laporan National Geographic, sudah ada 200 lebih organisasi aktivis pelindung hewan yang terdaftar di China. Mereka mengadvokasi kesejahteraan hewan dan pelindungan satwa liar.