Saat memasuki gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, atau transportasi massal, pemeriksaan suhu tubuh pasti dilakukan. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona yang lebih masif. Suhu tubuh menjadi salah satu indikasi adanya penularan virus corona.
Suhu tubuh normal manusia berada pada 36,5-37,2 derajat celcius. Suhu tubuh di atas normal menandakan tubuh tengah berjuang melawan penyakit atau infeksi yang menyerang.
Berbagai macam termometer beredar di pasaran. Tak harus menggunakan termometer dahi yang banyak digunakan di area-area publik, kamu bisa menggunakan berbagai alat pengukur suhu tubuh lainnya.
Berikut ini merupakan jenis termometer mengutip dari situs kesehatan Mayo Clinic dan jurnal Nursing Times yang dibuat oleh ahli kesehatan Louise McCallum dari University of the West of Scotland dan Dan Higgins dari University Hospitals Birmingham Foundation Trust.
1. Termometer oral
Mulut dianggap dapat merepresentasikan suhu tubuh dengan akurat. Namun, penggunaan termometer oral perlu memperhatikan kebersihan yang baik.
Beberapa termometer oral menyediakan penutup plastik sekali pakai. Jika tidak, sebelum pakai, cuci termometer terlebih dahulu dengan air dan keringkan.
2. Termometer ketiak
Pengukuran suhu tubuh dinilai tak seakurat seperti pada mulut, rektum (anus), atau telinga.
Sebelum mekakainya, pastikan ketiak dalam keadaan kering. Tempatkan ujung termometer ke tengah ketiak dan kemudian pastikan lengan mendekap di dekat tubuh sehingga panas tubuh terperangkap. Tunggu setidaknya beberapa saat atau hingga termometer berbunyi dan menampilkan hasilnya.
3. Termometer rektal (anus)
Termometer rektal atau melalui anus biasanya lebih cocok dipakai untuk bayi dan anak-anak. Termometer ini dinilai sebagai cara pengukuran suhu tubuh paling akurat.
Pengukuran suhu tubuh melalui termometer rektal biasanya menampilkan hasil yang lebih akurat dari pada termometer oran ataupun ketiak.
4. Termometer timpani
Termometer satu ini agak berbeda dengan yang lainnya karena dirancang khusus agar sesuai dengan saluran telinga. Sensor termometer ini mencerminkan emisi inframerah dari membran timpani (gendang telinga).
Jangan menggunakan termometer telinga pada telinga yang infeksi, terluka, atau baru pulih dari operasi. Jika diposisikan dengan benar, hasilnya cukup akurat.
5. Termometer plester
Termometer tipe plester ditempelkan pada dahi dan relatif populer untuk mengukur suhu anak-ana, tetapi akurasinya cukup bervariasi.