Kesaksian Tawanan Palestina: Teror di Penjara Israel

Fareed Najm, seorang tawanan Palestina yang sebelumnya ditahan di penjara Israel, membagikan pengalaman mengerikan yang dialaminya.
202311240536 main.cropped 1700779037

Kisah yang diceritakan oleh para tawanan Palestina tentang pengalaman mengerikan di penjara Israel: Kami mengalami penderitaan.

Fareed Najm, seorang tawanan Palestina yang sebelumnya ditahan di penjara Israel, membagikan pengalaman mengerikan yang dialami oleh para tahanan di penjara tersebut.

Najm mengungkapkan bahwa pemerintah Israel tidak menyediakan air bersih atau makanan yang mencukupi bagi tahanan Palestina.

Najm mengungkapkan bahwa mereka mengalami penderitaan yang sangat di penjara, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera pada hari Sabtu (25/11).

Ketika kembali pulang ke Nablus, dia mengalami perlakuan yang tidak pantas dari pihak Israel.

“Kami merasa malu ketika kami pulang. Mereka telah selalu memperlakukan kami dengan sangat kasar,” tambahnya.

Tawanan Palestina yang Dibebaskan

tawanan palestina

Najm adalah seorang tahanan Palestina yang telah dilepaskan melalui perjanjian gencatan senjata.

Setelah menghabiskan waktu yang lama di penjara Israel, dia merasa bahagia dapat menikmati udara segar. Najm juga merasa berterima kasih kepada penduduk Gaza yang terus memperjuangkan melawan tentara Zionis.

Dengan penuh rasa terima kasih, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Gaza atas keteguhan mereka. Semoga Tuhan memberkati mereka dengan kekuatan dan ketabahan.

Israel dan Hamas telah setuju untuk menghentikan pertempuran selama empat hari yang dimulai pada 10 November pukul 07.00 waktu setempat atau pukul 12.00 WIB.

Kesepakatan tersebut melibatkan penghentian sementara pertempuran, peningkatan bantuan kemanusiaan yang diterima oleh Gaza, dan juga pertukaran narapidana.

Mengenai pertukaran tahanan, pada hari pertama gencatan senjata, Israel membebaskan 39 orang tahanan dari penjara mereka.

Pada saat yang sama, Hamas membebaskan 13 warga Israel yang ditahan di Gaza. Selain itu, mereka juga membebaskan 10 warga Thailand dan satu warga Filipina yang tidak termasuk dalam kesepakatan gencatan senjata. Gencatan senjata ini terjadi setelah Israel melakukan serangan terhadap Palestina selama 49 hari. Selama serangan tersebut, mereka menyerang warga sipil dan objek-objek penting seperti sekolah dan rumah sakit.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks