Gencatan Senjata Israel dan Hamas di Gaza Diperpanjang, Begini Alasannya!

Israel dan Hamas, resmi memutuskan untuk melanjutkan gencatan senjata selama dua hari, dimulai pada Selasa (28/11) dini hari waktu Gaza.
1200x600 israel setujui gencatan senjata dengan hamas

Israel dan Hamas memutuskan untuk memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Israel dan Hamas, kelompok Palestina, secara resmi memutuskan untuk melanjutkan gencatan senjata selama dua hari, dimulai pada Selasa (28/11) dini hari waktu Gaza.

Perpanjangan kesepakatan gencatan senjata ini bertujuan untuk membebaskan lebih banyak orang tahanan sebagai sandera di Gaza dan Israel.

Ghazi Hamid, pemimpin utama Hamas, mengungkapkan bahwa mereka telah mencatat kesepakatan perpanjangan ini dalam perjanjian. Perpanjangan gencatan senjata disetujui karena kedua belah pihak sepakat untuk membebaskan lebih banyak tahanan dan sandera dari pihak masing-masing.

Al Jazeera mewawancarai Hamid, ia berkata kemungkinan perpanjangan gencatan senjata tercantum dalam perjanjian. Jika Hamas melepaskan lebih banyak sandera, maka akan ada peningkatan gencatan senjata.

Harapannya, Hamid ingin agar gencatan senjata ini dapat diperpanjang secara terus-menerus sampai perang benar-benar berakhir.

Pendapatnya juga didukung oleh Qatar, Mesir, dan beberapa negara Barat.

Dia menyatakan keinginannya untuk menghentikan perang. Saat ini, mereka sedang dalam periode gencatan senjata sementara, namun mereka berusaha untuk memperpanjangnya.

Tanggapan Perpanjangan Gencatan Senjata

Sementara itu, Israel belum memberikan tanggapan resmi mengenai perpanjangan gencatan senjata tersebut.

Namun sebelum secara resmi diperpanjang, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan indikasi persetujuan terhadap rencana tersebut.

Pada kesempatan yang berbeda, Israel menyatakan komitmennya untuk melakukan yang terbaik dalam membebaskan semua sandera. Mereka juga memiliki tujuan untuk menghancurkan Hamas.

Netanyahu menyatakan bahwa mereka akan kembali dengan kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan mereka, yaitu menghilangkan Hamas, memastikan bahwa kondisi di Gaza tidak akan sama seperti sebelumnya, dan yang terpenting, membebaskan semua sandera mereka.

Pengumuman tentang perpanjangan gencatan senjata ini datang dari Qatar, yang berperan sebagai mediator antara Israel dan Hamas.

Majed Al Ansari, yang merupakan juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Qatar, menyampaikan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang periode waktu jeda kemanusiaan.

Pemerintah Qatar telah mengumumkan bahwa, dalam upaya mediasi yang sedang berlangsung, mereka telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang periode jeda kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan oleh Al Anshari.

Pada tanggal 24-27 November, terjadi gencatan senjata pertama antara Israel dan Hamas.

Perjanjian tersebut meliputi penghentian sementara pertempuran, peningkatan bantuan kemanusiaan yang masuk, dan pertukaran para tahanan.

Mengenai pertukaran tahanan, Hamas setuju untuk membebaskan 50 orang Israel yang ditawan, sementara pemerintahan Zionis setuju untuk melepaskan 150 tahanan Palestina.

Pada tahap pertama gencatan senjata, Hamas membebaskan 39 orang Israel dan menukar mereka dengan 117 tahanan Palestina.

Sebagai bagian dari perundingan dengan Qatar, Hamas juga melepaskan tawanan yang merupakan warga asing termasuk 17 orang warga negara Thailand, satu orang warga negara Filipina, dan satu orang dengan kewarganegaraan ganda Rusia-Israel.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks