Hamas dan Fatah adalah kelompok yang memiliki tujuan sama yaitu mendukung kemerdekaan Palestina. Tetapi, apa perbedaan dari kedua kelompok ini?
Saat ini, Gaza sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang sangat serius karena kelangkaan makanan, listrik, air bersih, dan peralatan medis. Menurut laporan dari NBC News, Kedutaan Besar Palestina mengumumkan bahwa warga negara asing di luar Palestina dapat mulai melintasi perbatasan ke Mesir.
Baca Juga: Kemerdekaan Palestina dan Tanda Kiamat
Situasi ini juga berlaku untuk bantuan kemanusiaan yang akan dikirim ke wilayah Gaza.
Dalam upaya mencapai kemerdekaan Palestina, pihak Palestina terus berjuang tanpa henti. Bukan hanya pemerintah, kelompok militan Palestina seperti Hamas dan Fatah juga ikut serta dalam perjuangan tersebut.
Apa yang membedakan antara Hamas dan Fatah?
Simak ulasannya di bawah ini.
Hamas
Dalam beberapa hari terakhir, Hamas telah menjadi perbincangan di dunia internasional karena serangannya yang mengebom Israel dengan banyak roket. Hamas sedang melaksanakan Operasi Badai Al-Aqsa dengan tujuan meluncurkan 5.000 roket ke Israel.
Hamas adalah sebuah partai dan organisasi militer yang besar di Palestina. Saat ini, mereka memimpin Gaza setelah memenangkan pemilihan legislatif pada tahun 2006.
Pada tahun 1987, Syeikh Ahmad Yassin mendirikan Hamas setelah terjadi gerakan kebangkitan di Palestina dengan sebutan sebagai Intifada Pertama. Kelahiran Hamas menjadi awal dari konflik dengan Israel dalam perjuangan untuk menguasai Gaza.
Hamas mengumumkan niatnya untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel. Hamas meyakini bahwa mereka sebagai tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. Ini dilaporkan oleh Aljazeera.
Hamas melakukan serangkaian serangan bom bunuh diri yang mengakibatkan banyak warga Israel tewas. Sebagai balasannya, Israel berhasil melancarkan serangan untuk membunuh pemimpin Hamas pada tahun 2004.
Yassin, seorang tokoh penting dalam Hamas, telah meninggal setelah diserang oleh Israel. Tindakan ini telah memperkuat serangan Hamas untuk mengambil alih kendali Gaza dari Israel.
Pada tahun 2007, Hamas akhirnya mengambil alih kendali wilayah Gaza dan menjatuhkan pemerintahan Fatah yang setia kepada pemerintah Palestina.
Sejak awal berdirinya, Hamas selalu menggunakan kekuatan militer untuk melawan demi kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: Mengenal Sosok Abu Ubaidah, Juru Bicara Hamas dalam Konflik Israel-Palestina
Fatah
Fatah adalah sebuah kelompok politik dan militer yang berasal dari Palestina yang terbentuk oleh Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir pada tahun 1956.
Fatah terbentuk dengan maksud untuk membebaskan Palestina dari kendali Israel melalui melancarkan perang gerilya dengan intensitas yang rendah.
Tidak seperti Hamas yang cenderung menggunakan kekerasan dan perang sebagai cara untuk memperjuangkan Palestina, Fatah lebih condong mendukung penggunaan diplomasi.
Menurut informasi dari Britannica, pemimpin Fatah memiliki peran yang signifikan dalam upaya perdamaian Oslo yang menghasilkan pembentukan Otoritas Palestina.
Fatah, sebagai pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina, telah mengakui keberadaan Israel, menolak tindakan terorisme, dan mendukung ide Solusi Dua Negara. Mereka telah menjalankan negosiasi dengan Israel dan berhasil mencapai kesepakatan perdamaian Oslo pada tahun 1993.
Setelah peristiwa tersebut, Gaza menjadi pusat utama Fatah dan pemerintahannya terus berkembang. Namun, kekuasaan pemimpin Fatah mulai melemah pada tahun 2005 ketika Mahmoud Abbas terpilih sebagai pemimpin PLO.