Ada enam fakta menarik dan makna penting yang harus diketahui oleh para pendaki tentang bunga Edelweiss.
Edelweiss, edelweiss
Every morning you greet me
Small and white, clean and bright
You look happy to meet me
Edelweiss adalah subjek dari salah satu lagu yang mungkin masih terngiang di telinga bagi mereka yang akrab dengan lagu tersebut. Edelweiss merupakan bunga yang dapat ditemukan di pegunungan Indonesia. Jadi, pantas saja bunga ini sangat terkenal di kalangan para pendaki gunung.
Sering muncul dalam berita di media ketika pendaki yang tidak bertanggung jawab nekat memetik bunga ini. Jadi, mengapa bunga ini begitu menarik bagi banyak orang? Apa yang membuat Bunga Edelweiss begitu istimewa? Mari kita lihat bersama fakta menarik dan makna dari Bunga Edelweiss!
1. Makna kata dan istilah lain untuk Edelweiss
Bunga Edelweiss mendapat namanya dari bahasa Jerman, yaitu ‘edel’ yang berarti mulia dan ‘weiss’ yang berarti putih. Nama lainnya seperti Bunga Wol atau Kaki Singa Kecil. Secara ilmiah, bunga ini termasuk dalam keluarga Asteraceae dengan nama Leontopodium Alpinum.
Di Indonesia, terdapat bunga dengan nama latin Anaphalis Javanica, namun lebih populer dengan sebutan bunga edelweiss. Bunga ini dapat tumbuh di daerah pegunungan di Indonesia.
Pada mulanya, bunga Edelweiss hanya ada di daerah gunung tinggi dan sebenarnya berasal dari Himalaya. Namun, seiring berjalannya waktu, bunga Edelweiss bermigrasi ke Pegunungan Alpen.
2. Asal Bunga Edelweiss
Bunga edelweiss ditemukan di Indonesia sekitar tahun 1819 oleh Georg Carl Reindwardt, seorang naturalis asal Jerman. Ia menemukannya di lereng Gunung Gede, Jawa Barat. Saat ini, bunga edelweiss juga telah banyak tumbuh di Gunung Rinjani.
3. Simbol Edelweiss dan Maknanya
Bunga Edelweiss memiliki makna yang mulia dan putih, yang melambangkan kepolosan, kemurnian, awal yang baru, harapan akan kedamaian, keanggunan, kejujuran, dan kesempurnaan.
Bunga edelweiss juga melambangkan keberanian dan kasih sayang karena bunga ini dapat hidup di ketinggian yang sangat tinggi dan tumbuh dalam cuaca yang ekstrim di pegunungan. Untuk mendapatkannya, perlu usaha yang keras.
Di samping itu, banyak yang menganggap edelweiss sebagai simbol cinta yang tak tergoyahkan karena keindahannya yang abadi. Bunga ini dapat tetap mekar selama bertahun-tahun karena mengandung hormon etilen yang mampu mencegah kelopak bunga gugur.
4. Tumbuh di Pegunungan Indonesia
Bunga edelweiss hidup di daerah pegunungan. Beberapa gunung di Indonesia tempat tumbuhnya bunga ini, seperti Gunung Gede Pangrango, Gunung Sumbing, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, Gunung Rinjani, dan dataran tinggi lainnya.
Bunga Edelweiss sering menjadi motivasi bagi para pendaki untuk mendaki gunung. Mereka tertarik untuk menyaksikan keindahan Bunga Edelweiss yang mekar di puncak.
5. Tidak Boleh Memetik Bunga Edelweiss Sembarangan
Di kalangan para pendaki, Bunga Edelweiss menjadi sangat terkenal. Masih ada beberapa individu pendaki yang mencabut Bunga Edelweiss yang sebenarnya dilindungi. Aturan yang melarang mencabut Bunga Edelweiss tersebut tertulis dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 tentang Konservasi Sumber daya Hayati Ekosistem.
Terdapat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018. Berisi aturan mengenai Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Jika seseorang memetik bunga Edelweis di area konservasi, mereka dapat terjerat hukuman dengan penjara selama satu tahun dan denda maksimal sebesar Rp 50 juta.
6. Budidaya Bunga Edelweiss
Melansir informasi dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, telah berhasil membudidayakan Bungan Edelweiss berkat penelitian Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bekerja sama dengan Universitas Brawijaya. Hasil dari budidaya ini juga melibatkan Universitas Gadjah Mada dalam membentuk Desa Edelweiss sejak tahun 2017. Desa ini terletak di kawasan penyangga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tepatnya di ketinggian 1.900 meter di atas permukaan laut di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Masyarakat Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan juga turut terlibat dalam kegiatan budidaya ini.
Bunga Edelweiss memiliki fakta dan makna menarik yang dapat memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang daya tarik dan keunikan bunga tersebut. Jika Anda menemui bunga ini saat sedang mendaki atau berada di Kawasan konservasi, tolong jangan mengambilnya sembarangan.
Biarkan Bunga Edelweiss tumbuh dengan baik di lingkungannya agar dapat terjaga kelestariannya. Namun, jika Anda ingin memiliki bunga ini, sebaiknya membelinya dari tempat yang secara khusus telah mengembangkan budidaya Bunga Edelweiss.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.