Hai sobat EBID, kali ini kembali lagi dengan bahasan seputar astronomi, mengenai Black hole atau Lubang hitam.
Lubang Hitam. Mungkin dipikiran kalian, Black hole atau lubang hitam itu semacam lubang yang dapat menghisap segalanya, bagaikan vacum cleaner yang ada di luar angkasa sana. Gak seperti namanya, sebenarnya BH hanyalah objek dan benda langit seperti yang lainnya, berbentuk bulat. Objek yang menarik segalanya, bahkan cahaya yang tidak mempunyai massa sekalipun.
Untuk melihat mengapa hal ini dapat terjadi, coba bayangkan sebuah bola tenis yang melayang di udara. Semakin kuat kita melempar bola tersebut, maka akan semakin kencang pula ia melayang dan mencapai ketinggian tertentu lalu kembali ke Bumi lagi.
Jika kita melempar dengan kekuatan yang sangat sangat sangat besar, maka bola tersebut kemungkinan besar tidak akan kembali lagi ke Bumi, dikarenakan gravitasi Bumi tidak dapat mempengaruhi bola tenis tersebut. Kecepatan bola tersebut agar dapat keluar dari atmosfer Bumi harus sama atau melebihi kecepatan lepas atau Escape Velocity. Escape Velocity simpelnya, merupakan kecepatan minimum yang dibutuhkan suatu benda agar dapat keluar dari atmosfer atau terlepas dari pengaruh gaya tarik gravitasi suatu benda lainnya yang lebih masif. Kecepatan lepas Bumi adalah sekitar 7 mil/detik atau sekitar 11 km/s. Jadi kalau kita ingin keluar dari tarikan gravitasi Bumi, maka kita harus keluar dari Bumi dengan kecepatan 11 km/s atau lebih agar tidak tertarik kembali lagi ke pusat Bumi. Untuk Black hole sendiri, kecepatan lepasnya setidaknya sama dengan kecepatan cahaya atau sekitar 300.000 km/s atau bahkan lebih.
Apakah lubang hitam benar-benar ada?
Suatu hal yang tidak mungkin melihat lubang hitam secara real time karena tidak ada cahaya yang dipantulkan, semua diserap.
Lalu gimana caranya kita bisa tahu itu black hole atau bukan? Kita dapat mengetahui adanya sebuah black hole di suatu wilayah di alam semesta ini dengan melihat interaksi antar benda dan cahaya. Akan ada sebuah keanehan/anomali dan pergerakan yang lumayan cepat dari cahaya dan benda tersebut jika berada dekat dengan black hole atau lubang hitam. Namun kita bisa melihatnya dan mempunyai gambaran paling jelas mengenai black hole ini melalui alat-alat yang canggih dalam membantu pegamatan.
Black hole terdiri dari 3 bagian; Outer Event Horizon, merupakan batas disekitar mulut lubang hitam. Di wilayah ini sebuah benda masih dapat lolos karena gravitasinya yang belum cukup kuat. Kemudian Inner Event Horizon, gravitasi dilapisan tengah Lubang hitam ini sudah cukup kuat dan tidak melepaskan benda yang telah terperangkap. Pada titik tersebut, benda yang terjebak tadi mulai jatuh ke titik tengah lubang hitam. Bagian pusat lubang hitam disebut dengan singularity. Di titik inilah gravitasi lubang hitam yang terkuat, dimana massa lubang hitam terkonsentrasi.
Dikemukakan pertama kali oleh John Michell, seorang astronom dan pendeta Inggris pada tahun 1784. Black hole merupakan salah satu objek yang misterius di alam semesta ini. Kita tidak tahu pasti bagaimana keadaan kita ketika masuk kedalam lubang hitam. Namun, menurut pendapat para ilmuwan, kita akan mengalami sphagettification. Yap, spageti. Kita akan mengalami ini, tubuh kita akan memanjang layaknya spageti, tertarik, jauh sebelum masuk ke titik singularitas. Atom-atom dalam tubuh mulai terpisah dan boomm, kamu mengilang. Banyak para ilmuwan yang seumur hidupnya mempelajari banyak tentang Black hole. Mulai dari Albert Einstein yang mengemukakan Teori Relativitasnya, hingga Stephen Hawking dengan teori radiasi hawkingnya yang dialami oleh Black hole nantinya.
Apa isi dari Black Hole? Tidak ada yang tahu, setidaknya untuk saat ini. Namun, ada objek lain yang katanya dapat mengeluarkan segala hal yang telah terjebak ke dalam Black Hole, dinamakan dengan White Hole. Tapi, White hole ini masih hipotesis, belum ada bukti pengamatan.
Balck hole juga merupakan benda langit yang sangat masif, sehingga berbanding lurus dengan kuat gravitasinya. Benda yang sangat masif dapat membengkokkan/men-distorsi-kan ruang dan waktu dan berakibat terjadinya dilasi/dilatasi waktu. Jika kita melempar sebuah jam ke dalam lubang hitam, maka ketika kita mengamati jam tersebut akan melambat atau bahkan berhenti berdetak. Lain halnya ketika kita yang memasuki lubang hitam tersebut, mungkin juga kita akan merasakan waktu yabg melambat. Namun, tidak dengan orang-orang yang melihat kita dari kejauhan, semua sama seperti biasa. Hal inilah yang kemudian disebut dengan relativitas.
Bagaimana Black hole bisa terbentuk? Simpelnya, Black hole berasal dari bintang bermassa sekitar 20 s/d 30 kali massa Matahari dan meledak pada peristiwa supernova, hingga akhirnya menjadi lubang hitam. Jadi bisa dikatakan Black hole merupakan mayat dari sebuah bintang.
Ketika bintang besar kehabisan bahan bakarnya, dia akan meledak menjadi supernova. Sisa-sisa materi yang tertinggal akan hancur menjadi bintang neutron. Jika bintang neutron sangat besar, gaya gravitasinya melebihi gradien tekanan dan terjadi keruntuhan gravitasi, maka bintang neutron terus mengerut hingga akhirnya menjadi lubang hitam.
Supernova terjadi pada galaksi tetangga sekitar 500 tahun sekali. Sedang pada Bimasakti terhadi sekitar 300 tahun sekali. Oleh karena itu, cukup dapat dipercaya bahwa seharusnya ada lubang hitam. Jika hasil perhitungan para astronom dan astrofisikawan benar, maka di jagat raya kita ini terdapat 10^9 atau sekitar 1 miliyar lubang hitam yang merupakan hasil evolusi dari bintang-bintang yang bermassa sangat besar. Dan saat ini ada sekitar selusin Black hole yang terdeteksi dari Bumi dan yang terdekat berjarak 1600 tahun cahaya.
Salah satu penyelidikan lubang hitam dapat kita ikuti dari foto yang diambil oleh teleskop Hubble pada galaksi aktif M87. Pada galaksi tersebut kita dapat melihat satu objek yang menarik. Di dekat inti atau pusatnya terdapat piringan gas panas berbentuk spiral. Meskipun objek tersebut tidak lebih besar dari tata surya kita. Namun, berat dari objek tersebut diprediksi 3 miliyar kali lipat dari berat Matahari kita. Hal ini bersrti gravitasinya sangat kuat. Disitu diperkirakan ada lubang hitam.
Ada beberapa jenis lubang hitam, yakni stellar, lubang hitam miniatur, dan yang terakhir adalah lubang hitam super masif.
Stellar merupakan lubang hitam yang lebih kecil dari 2 jenis lubang hitam lainnya. Meskipun relatif kecil, namun objek ini begitu padat. Bayangkan saja, blakc hole yang sebesar Bumi namun massanya hampir 3 kali massa Matahari.
Kedua, adalah lubang hitam miniatur. Ilmuwan memprediksi lubang hitam ini terbentuk sesaat setelah bigbang terjadi saat kerapatan energi yang luar biasa tinggi terjadi dan dapat menyusutkan materi sedemikian padat sehingga memungkinkan terbentuknya sejumlah lubang hitam mini.
Ketiga adalah lubang hitam super masif dan dianggap menjadi lubang hitam terbesar saat ini. Lokasinya berada tepat di jantung Bimasakti pada konstelasi Sagitarius, bernama Sagitarius A yang berjarak 26-28 ribu tahun cahaya dari Bumi. Dan dikatakan juga bahwa SMBH (Super Massive Black Hole) ini terdapat disetiap pusat galaksi.
Seperti kata pepatah “tak ada yang abadi”. Mungkin pernyataan ini juga berlaku untuk Black hole. Black hole meskipun tidak bisa dihancurkan, namun dia akan tetap mati. Melalui radiasi Hawking/Hawking Radiation yang dikeluarkan oleh Stephen Hawking salah Ilmuwan terbesar abad 20 yang meningga 14 Maret 2018 kemarin. Dikatakan bahwa Black hole memancarkan energi dan Photon, seiring dengan berjalannya waktu, Balck hole secara terus menerus mengalami “penguapan” hingga akhirnya mati dan kembali menjadi energi dan bersatu dengan alam semesta.
So, dari tulisan kali ini, kita jadi banyak tau mengenai balck hole. Misal, jenis-jenis black hole, terbentuknya black hole, jumlah black hole, bahkan fakta bahwa Black hole juga mengalami kematian.
Sekian info kali ini, semoga bermanfaat:)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.