SainsPedia

NUTRISI YANG BAIK PADA MASA BALITA BISA MEMAKSIMALKAN OTAK POTENSIAL

Faktor ini terus menetap sebagai pemaksimalan otak yang potensial. Mengapa? Sebagian besar orang tua percaya bahwa mereka telah menyediakan nutrisi yang cukup bagi anak-anak kecil mereka, tetapi data menunjukkan sebaliknya. Banyak orang tua yang tidak memerhatikan nutrisi, merasa bahwa memberikan asuhan minimum setiap hari seperti yang telah ditentukan oleh pemerintah sebagai semua yang dibutuhkan. Anak-anak yang sedang tumbuh membutuhkan lebih dari itu. Terdapat kesempatan yang b esar untuk memaksimalkan kesehatan dan pertumbuhan pada setiap anak.

Banyak anak Balita yang sering sekali mengkonsumsi minuman ringan, makan makanan yang digoreng dengan minyak goreng yang banyak, dan mendapat lebih banyak makanan karbohidrat kemasan daripada buah-buahan, protein, atau sayur-sayuran, ini tentu saja tidak boleh sangat-sangat tidak boleh. Kalau Eric Jensen menuliskan di dalam bukunya mengatakan : (tidak, tidak boleh).

Di antara bayi usia 24 bulan atau kurang dari itu, 11% (±satu dari sembilan) makan French Fries setiap hari, dan 24% (±hampir satu dari empat) makan ‘hot dog’ setiap hari. French Fries dan hot dog merupakan makanan yang menyenangkan, tetapi makanan-makanan ini bukanlah makanan bernutrisi bagi otak yang lembut dan sedang tumbuh. Semua ini akan bisa jadi menyebabkan Hypoglycemia. Hypoglycemia memiliki efek negatif yang parah pada hippocampus, (yang, Anda akan ingat, merupakan struktur kecil berbentuk bulan sabit pada lobus temporal kita yang mengelola dan menandai memori ekplisit).

Daripada mengira asupan gula, anak-anak memerlukan karbohidrat kompleks yang kaya nutrisi. Ini semua adalah makanan yang tidak diproses, yang membutuhkan waktu yang lama untuk dipecah dan dicerna, tetapi memberikan nutrisi yang jauh lebih banyak. Termasuk dalam karbohidrat ini antara lain kentang, beras merah, pasta, ubi rambat, dan terung.

Otak manusia rentan khususnya terhadap efek-efek nutrisi yang buruk selama tahun-tahun awal perkembangannya dan sebagian besar asupan yang diberikan dirumah maupun di kelas-kelas prasekolah (PAUD—Pendidikan Anak Usia Dini) adalah berjumlah rata-rata atau kurang baik. Otak-otak muda memerlukan banyak nutrisi untuk pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa saran saya :

  • Jangan memberikan minuman ringan hingga anak berusia lima tahun; bahkan setelah itu pun, buatlah jenis minuman ini sebagai konsumsi sesekali.
  • Kentang goreng, kue donat, serta kue-kue kering lainnya bukanlah makanan pokok maupun seimbang.
  • Buah-buahan sehat seperti pisang, irisan apel, anggur, dan semangka harus menjadi bagian yang tetap dari asupan makanan anak-anak.
  • Air adalah cairan terbaik; atau kalau tidak gunakan minuman jus buah-buahan yang asli (bukan artifisial). Biasanya minuman artifisial mengandung air gula jagung fruktosa maupun buatan yang tinggi, yang dihubungkan dengan penyakit diabetes.
  • Hindari penyedap makanan (MSG—Monosodium Glutamat). Studi-studi menghubungkan MSG tidak hanya dengan obesitas dan selera makan yang lebih tinggi tetapi juga dengan kemunduran sel. Karena sebenarnya, perlu anda ketahui bahwa MSG mulanya digunakan untuk menciptakan obesitas pada tikus laboratorium. MSG terdapat dalam produk yang dimurnikan, diproses, dan ditingkatkan demi cita rasa. MSG juga memiliki nama lain seperti protein sayuran yang dihidrolisasi. Jikalau sering mengkonsumsi MSG maka kita sedang menghadapi epidemi (wabah) obesitas dan penyedap rasa yang satu ini memang benar-benar haruslah di hindari. Sebisa mungkin, konsumsilah makanan segar atau bumbu segar.
  • Hotdog, hamburger dan pizza komersil (pasaran/dijual-jual) bukan merupakan makanan pokok; buatlah makanan cepat saji sebagai pengecualian yang ditawarkan tidak lebih dari sekali dalam seminggu. Bila Anda membeli pizza beku, tambahkan bahan-bahan segar agar membuat pizza itu lebih sehat (seperti bayam, brokoli, atau paprika). Sekali lagi, perhatikan adanya MSG dalam produk tersebut.
  • Tetaplah memilih makanan sehat—makanan yang sebenarnya—dan kurangi makanan siap saji.
  • Berilah pilihan—tetapi buatlah pilihan itu bersifat minim dan tidak signifikan. Orang dewasa harus menjadi penjaga yang sesungguhnya terhadap nutrisi anak, maka tawarkan pilihan yang positif saja.

Suplemen-suplemen bergizi yang diberikan pada anak-anak hingga usia tujuh tahun memiliki dampak yang signifikan. Pollitt dan kolega-koleganya (teman-temannya) menemukan bahwa nutrisi yang lebih besar, terutama protein, ternyata lebih penting daripada status sosio-ekonomi dalam mengukur prestasi, artinya kecerdasan atau daya kognitif anak-anak lebih besar bisa dipengaruhi oleh nutrisi di bandingkan dengan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya, atau pergaulannya.

Jadi nutrisi yang baik di masa balita atau 24 bulan merupakan bagian yang sangat penting untuk diperhatikan dalam mengukir kehidupan anak Anda kedepannya.

Makanya, hal pertama yang harus Anda dilakukan adalah memastikan bahwa si anak mendapat protein yang cukup dan seimbang. Kemudian, pastikan adanya mikronutrien yang cukup.

Mikronutrien—termasuk didalamnya adalah iodin, zat besi, zinc, dan vitamin B-12. Berikut ringkasan dari nutrisi optimal menyatakan hal-hal sebagai berikut:

  • Mulailah dengan ASI (Air Susu Ibu). Selama Si Ibu menerima nutrisi yang baik, ASI-nya merupakan sumber makanan awal yang paling baik.
  • Protein yang mencukupi adalah sangat penting; berikan telur, danging tanpa lemak, dan yogurt. Tinjau ulang panduan-panduan tentang jumlah protein yang harus dikonsumsi anak tiap hari dan tetaplah memberikan jumlah itu. Terlalu banyak protein adalah sama buruknya bahkan bisa lebih buruk dengan kekurangan protein.
  • Mineral dan elemen-elemen trace merupakan zat yang penting, termasuk di dalamnya zat besi, zinc, iodin, dan selenium.
  • Vitamin A, B, C, D, dan E juga penting.
  • EFA (Essential Fatty Acids/ Asam lemak penting) terutama Omega 3 (biasanya terdapat pada minyak dari biji batang lenan ataupun pada minyak ikan) ini sangatlah bermanfaat bagi perkembangan otak.

Sedikitnya strategi dari saya: Sertakan jenis-jenis makanan yang banyak kepada anak Anda. Masukkan beberapa suplemen atau bahan gizi ekstra ke dalam makanannya. Buatlah jus buah dengan tambahan minyak biji batang lenan di dalamnya. Protein dan buah diperlukan seperti halnya karbohidrat kompleks (pasta, kentang asli dan beras merah) sesegera mungkin saat sistem pencernaan anak telah siap alias anak sudah lapar.

Ini secuil tips dan penjelasan dari saya, semoga bermanfaat dan berguna bagi banyak orang-orang tua muda atau orang tua yang punya anak baru—bayi/balita.[iS]

Leave Comment

Related Posts