Jejak ‘Unicorn’ dalam Mitologi Budaya Sejarah Dunia Kuno

Unicorn telah meninggalkan jejak kehadirannya melalui seni dan benda-benda bersejarah dari berbagai peradaban dunia kuno
unicorn3

Mengungkap Jejak Unicorn dalam Cerita Mitologi dan Sejarah Budaya Dunia Kuno

Dalam perjalanan sejarah dunia kuno, keberadaan unicorn telah menjadi daya tarik bagi imajinasi manusia. Unicorn telah meninggalkan jejak kehadirannya melalui seni dan benda-benda bersejarah dari berbagai peradaban dunia kuno. Menurut Ancient Origins, terdapat bukti menakjubkan mengenai interaksi dengan unicorn dalam lima budaya sejarah dunia kuno. Budaya tersebut ada di India, Sumeria, Asiria, Babilonia, dan Persia.

Simbolisme unicorn dapat terlihat melalui peninggalan yang telah ada. Terdapat makna yang luar biasa dalam budaya-budaya ini. Salah satu bukti terawal dari penggambaran unicorn yaituada di Lembah Indus, India. Segel stempel dengan gambar unicorn ditemukan di peradaban Harappa. Stempel ini berasal dari sekitar tahun 3000-1500 SM, dan kehadiran unicorn pada segel Harappa menunjukkan adanya kekuatan luar biasa dan atribut ilahi menurut kepercayaan.

Unicorn juga ada dalam segel Mohenjo daro, sebuah peradaban yang sama dengan Harappa. Masyarakat Lembah Indus menganggap penting kehadiran unicorn dan menjadi lebih menonjol dengan adanya gambar kepala unicorn di tempat persembahan ritual sebagai pembakar dupa.

Unicorn dan Ritual Pemurnian: Dari Mahabharata hingga Hinduisme

Cerita mitologi dalam Mahabharata, menceritakan tentang pejuang dan raja pemberani yang mengenakan tanduk di dahi mereka untuk menggunakan kekuatan transenden unicorn. Kemudian, berbagai kalangan masyarakat mengadopsi praktik ini.

Dalam Weda, kitab suci kuno India, Gautama V. Vajracharya, seorang pakar, menyatakan bahwa ada bukti mengenai keberadaan pot tanah liat khusus yang dipanaskan dengan pegangan dari tanduk unicorn. Menurut tulisannya di Ancient Origins, kemungkinan adanya penggunaan pot-pot tersebut dalam ritual pemurnian dan menyoroti peran unicorn dalam menyucikan air. Mitos populer tentang unicorn yang mencelupkan tanduknya ke dalam air untuk menyucikan hewan lain berasal dari India dan menyebar ke Timur Tengah, terutama di Asiria dan Eropa.

Sumeria: Legenda dan Artefak Mesopotamia

Bermula dari India kuno, penelusuran unicorn terjadi di wilayah Sumeria, sebuah peradaban awal di Mesopotamia. Seni Sumeria mengungkapkan pengaruh yang signifikan dari unicorn dalam warisan budaya mereka yang kuno, seperti yang terlihat pada relief dan segel batu. Artefak ini telah ditemukan di berbagai lokasi terkemuka di kota Ur, Sumeria.

Jalur Sumeria yang muncul sekitar 3100 sebelum masehi menampilkan gambar-gambar unicorn yang menonjol. Salah satu gambar menunjukkan bangsa Sumeria yang sedang bersantai di dekat unicorn, menunjukkan hubungan yang erat antara budaya dan makhluk mitos ini.

Unicorn dalam Kekaisaran Kuno Asiria

unicorn

Ketika kita menyelidiki tentang unicorn dalam mitologi sejarah dunia kuno, kita akan membawa kita kembali ke Kekaisaran Asiria yang kuat. Di mana unicorn memiliki peran yang sangat penting dalam seni, simbolisme, dan upacara kerajaan mereka. Dalam berbagai bentuk, mulai dari standar dan segel silinder hingga istana dan obelisk. Kehadiran unicorn dalam budaya Asiria tidak dapat terbantah.

Segel silinder Asiria adalah sebuah batu berukir kecil yang memperlihatkan berbagai pemandangan dari kehidupan sehari-hari dan mitologi. Unicorn sering kali muncul dalam segel ini, seringkali mengelilingi Pohon Kehidupan, yang melambangkan hubungan mereka dengan alam ilahi. Prasasti basal merupakan lempengan batu berukir, juga menampilkan unicorn di samping Pohon Kehidupan, seperti yang terlihat dalam ukiran Esarhaddon dan Asyurbanipal.

Unicorn memiliki makna yang sangat penting bagi raja-raja Asiria. Mereka menganggapnya sebagai simbol kekuasaan dan kemuliaan. Di ibu kota Asiria, Nimrud (Calah), motif unicorn dengan bangga dihiasi di batu bata, dinding, tangga, tiang, dan pintu masuk istana. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya motif unicorn dalam budaya mereka. Raja Shalmaneser III bahkan membangun sebuah obelisk hitam dengan ukiran unicorn yang rumit untuk menghormati perluasan wilayah Kekaisaran Asyur.

Babilonia: Gerbang Ishtar, Tablet, dan Silinder Tanah Liat

Perjalanan unicorn selanjutnya mencapai Babilonia, tempat di mana kekuasaan dan keajaiban kuno bertemunya. Kehadiran unicorn yang sering muncul dalam seni dan benda kuno Babilonia, terutama yang berhubungan dengan dewi Ishtar, menyoroti pentingnya simboliknya dalam masyarakat mereka.

Satu bukti menakjubkan mengenai pentingnya budaya unicorn di Babilonia dapat ditemukan di Gerbang Ishtar. Raja Nebukadnezar II membangun gerbang ini sekitar tahun 575 SM. Gerbang ini memiliki ratusan relief batu bata berlapis kaca yang menggambarkan unicorn, menciptakan karya seni yang menakjubkan dan penuh simbolisme.

Hubungan keluarga kerajaan Babilonia dengan makhluk mitos unikorn tidak berakhir pada pemerintahan Nebukadnezar II. Raja Darius Agung dan Raja Xerxes I mengarahkan penggunaan unikorn dalam desain rumit tiang spiral yang menjadi penyangga istana mereka. Darius bahkan mendekorasi makamnya dengan gambar unikorn, beberapa orang meyakini tujuannya untuk mempermudah peralihan ke dunia lain setelah kematian.

Tablet dan silinder tanah liat dari kota Babilonia sering kali menampilkan gambar seekor kuda bertanduk. Tulisan-tulisan kuno ini memberikan pemahaman yang berharga tentang makna mitologi yang berkaitan dengan makhluk luar biasa ini.

Segel Babilonia yang terkenal menampilkan gambar unicorn bersama dengan banyak hewan lain yang telah dijinakkan, untuk menyoroti betapa istimewanya unicorn di antara mereka. Dengan kepala yang tegak tinggi, unicorn berdiri sendiri, mewakili keunikan sifat dan simbolismenya.

Unicorn di Negeri Para Raja Persia

Unicorn memiliki tujuan akhir untuk membawa kita ke Persia, sebuah negeri yang penuh dengan keindahan dan cerita mitologi. Seni dan pahatan yang berasal dari Persia mengungkapkan hubungan yang erat antara Kekaisaran Persia dengan unicorn.

Banyak relief yang menampilkan gambar kuda bertanduk telah ada setelah reruntuhan Persepolis. Relief-relief indah ini menggambarkan unicorn yang dipimpin oleh laki-laki berpakaian Persia, sebagai simbol kekuasaan Kekaisaran Persia. Wilayah-wilayah yang berhasil menjadi kekuasaannya, termasuk Makedonia dan Yunani. Selain itu, juga dapat terlihat pada seni eksterior sebuah kuil di Susa, yang menunjukkan betapa pentingnya makhluk tersebut dalam budaya Persia secara keseluruhan.

Hubungan antara unicorn dengan keluarga kerajaan Persia terlihat dari gambar-gambar mereka yang ada pada kanopi takhta Persia. Hiasan kanopi megah menggunakan banyak motif unicorn dan singa yang melambangkan kekuatan dan keagungan. Selain itu, motifnya juga sering muncul pada tangga istana dan bangunan Persepolis. Sering kali mengkombinasikan unicorn dengan singa untuk menekankan pentingnya motif ini dalam budaya Persia.

Dalam perjalanan eksplorasi budaya sejarah dunia kuno, kita akan menemukan kekayaan simbolisme dan pesona mitologi seputar kuda bertanduk (unicorn). Baik yang terjadi di India, Sumeria, Asiria, Babilonia, dan Persia sepanjang sejarah manusia.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks