3 Situs Budaya di Banda Neira yang Akan Menjadi Kawasan Cagar Budaya

Kawasan budaya di Banda Neira, Maluku Tengah, akan diresmikan sebagai kawasan yang dijaga kelestariannya dengan sebutan kota lama Neira.

9
0

Ada tiga situs budaya di Banda Neira yang diusulkan untuk menjadi kawasan cagar budaya. Situs-situs tersebut meliputi Istana Mini, rumah pengasingan Bung Hatta, dan masih ada satu lagi.

Kawasan budaya di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku akan resmi sebagai kawasan yang kelestariannya terjaga dengan sebutan kota lama Neira. Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX, yaitu Dody Wiranto menyampaikan informasi ini.

Ada banyak situs cagar budaya di Banda Neira yang cukup signifikan, sehingga pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa kawasan tersebut layak sebagai Kota Neira lama. Hal ini disampaikan pada hari Rabu, 22 November 2023, seperti yang dilaporkan oleh Antara.

Dia menjelaskan bahwa ada beberapa situs bersejarah di Banda Neira yang menjadi cagar budaya. Di antaranya seperti Istana Mini Banda yang dulunya adalah kantor pemerintahan VOC di Banda Neira, rumah tempat Bung Hatta diasingkan, Benteng Belgica, Benteng Nassau, dan rumah tempat dr. Cipto Mangunkusumo diasingkan. Proses penetapan sebagai kawasan cagar budaya akan melibatkan tahap pemetaan menggunakan metode geodetik.

ARTIKEL TERKAIT •
Menghindari Bias Sejarah, Begini Cara yang Harus Dilakukan

Kawasan Cagar Budaya adalah area geografis yang terdiri dari dua atau lebih situs cagar budaya yang berdekatan atau memiliki tata ruang yang unik. Salah satu contohnya adalah Rumah Pengasingan Hatta yang terletak di dekat penjara atau lapas Banda Neira.

Rumah Pengasingan Bung Hatta terletak dekat dengan Benteng Belgica dan Nassau, sehingga termasuk dalam kawasan cagar budaya. Rumah ini adalah tempat dimana Mohammad Hatta menjalani pengasingan selama 6 tahun sebagai tahanan politik. Dari tahun 1936 hingga 1942, bersama dengan Sutan Sjahrir dan tokoh nasional lainnya. Dody mengatakan bahwa BPK Wilayah XX sudah melakukan perbaikan awal dengan merawat Istana Mini Banda yang merupakan cagar budaya.

1. Istana Mini Banda Neira

Istana Mini 1
Istana Mini

Pembaharuan Istana Mini, bangunan UPTD pendidikan, dan rumah Bung Hatta akan selesai pada bulan Desember 2023 sesuai dengan penetapan jadwal yang sudah pasti.

Dody menyatakan bahwa segala usaha sudah terlaksanakan untuk menjaga Istana Mini agar tidak semakin rusak. Tujuan dari usaha tersebut adalah agar para pengunjung dapat melihat Istana Mini Banda sebagai sebuah situs sejarah yang perlu dijaga dan dirawat.

ARTIKEL TERKAIT •
Perjanjian Linggarjati

Kompleks Istana Mini terdiri dari beberapa bangunan, termasuk Istana Mini yang menjadi kediaman Gubernur VOC. Di sana juga terdapat dermaga sebagai tempat untuk berlabuhnya kapal-kapal yang membawa tamu Gubernur VOC, serta kantor Gubernur VOC.

Pada tanggal 23 November 2023, website resmi kebudayaan.kemdikbud.go.id melaporkan bahwa semua bangunan tersebut memiliki gaya Eropa, dengan lantai yang terbuat dari marmer, terakota, dan beberapa lantai juga menggunakan batu alam. Istana mini ini terdiri dari enam ruangan, salah satunya memiliki sebuah tulisan dengan ukiran seorang bangsa Eropa di jendela. Tulisan ini merupakan ekspresi perasaannya sebelum ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

2. Benteng Belgica

banda neira
Benteng Belgica

Menurut laporan BPKP Maluku, pada hari Minggu, 19 Maret 2023, ada sebuah benteng bernama Benteng Belgica yang dibangun oleh VOC di sebuah bukit. Lokasi benteng ini berada di sebelah barat daya Pulau Neira dan terletak sekitar 30 meter di atas permukaan laut.

Ketika berada di benteng, para pengunjung akan dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan di sekitarnya. Benteng Belgica berdiri pada tahun 1611 oleh Gubernur Jenderal Pieter Bot.

ARTIKEL TERKAIT •
Mengapa Warna Ungu Jarang Dipakai Untuk Bendera Negara?

Dengan lokasinya yang strategis, para pengunjung dapat memiliki pandangan yang luas ke seluruh pulau dari sini. Benteng Belgica, yang ada di sini, memainkan peran penting dalam memudahkan VOC untuk mengawasi pergerakan kapal di Banda.

Benteng Belgica merupakan sebuah bangunan berbentuk persegi lima yang terletak di atas bukit. Namun, dari segala arah hanya akan terlihat empat sisi bangunan tersebut.

Benteng ini terbuat dengan dua lapisan bangunan dan untuk masuk ke dalamnya, pengunjung harus naik tangga. Di tengah benteng terdapat sebuah ruangan terbuka yang luas, berfungsi untuk para tahanan.

Di area terbuka, pengunjung dapat melihat dua sumur misterius yang menghubungkan benteng dengan pelabuhan serta Benteng Nassau yang berada di tepi pantai. Menurut catatan sejarah, sebenarnya benteng ini adalah salah satu benteng peninggalan Portugis yang pada awalnya berperan sebagai pusat pertahanan.

Pada zaman penjajahan Belanda, Benteng Belgica digunakan untuk mengawasi pergerakan kapal dagang. Pada tahun 1622, JP Coen memperluas benteng ini.

3. Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira

banda neira
Rumah Pengasingan Bung Hatta

Menurut informasi yang saya dapat dari Kebudayaan Kemdikbud, pada hari Minggu, 19 Maret 2023, terdapat Rumah Hatta yang terletak di dekat penjara atau lapas Banda Naira. Rumah ini juga tidak terlalu jauh dari benteng Belgica dan Nassau. Rumah Hatta terdiri dari tiga bangunan yaitu bangunan utama, bangunan belakang, dan bangunan samping.

ARTIKEL TERKAIT •
Shoichi Yokoi, Prajurit Jepang yang Bertahan di Hutan Guam Selama 28 Tahun Setelah PD II Berakhir

Seluruhnya menggunakan atap dari bahan seng, bangunan utamanya memiliki atap berbentuk perisai sementara dua bangunan lainnya menggunakan atap berbentuk pelana. Plafon rumah menggunakan papan kayu dan lantainya terbuat dari bahan terakota.

Pada bangunan utama, terdapat lima ruangan dan dua teras, yaitu teras di depan dan teras di belakang. Terdapat tangga masuk berbentuk seperempat lingkaran di samping kanan dan kiri teras depan.

Bangunan ini memiliki pagar kayu setinggi 90 cm. Di sebelah kanan teras depan, terdapat pintu samping. Dulunya, bangunan utama ini telah Bung Hatta gunakan untuk berbagai kegiatan sehari-hari seperti bertemu tamu, menulis, membaca buku, tidur, dan lain-lain.

Masih ada tempat tidur, lemari, dan meja yang dahulu digunakan oleh Bung Hatta ketika ia hidup dalam pengasingan. Terdapat juga mesin ketik yang digunakan oleh beliau untuk menuangkan pikirannya menjadi tulisan.

Ruangan makannya juga terdapat sebuah lemari yang digunakan untuk menyimpan makanan khusus untuk Bung Hatta. Terdapat beberapa foto Bung Hatta yang terpajang, serta beberapa perabotan seperti meja dan kursi di ruang tamu. Beberapa tabung gas yang dulunya digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu penerangan juga ada.

Tinggalkan Balasan