Pakta Warsawa adalah aliansi militer negara-negara Blok Timur di Eropa Timur, yang bertujuan mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan ancaman dari aliansi NATO (yang dibentuk pada 1949).
Pembentukan Pakta Warsawa dipicu oleh integrasi Jerman Barat ke dalam NATO melalui ratifikasi Perjanjian Paris.
Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev pada tahun 1955 dan ditanda tangani di Warsawa pada 14 Mei 1955.
Pakta ini berakhir pada 31 Maret 1991, dan diakhiri secara resmi dalam sebuah pertemuan di Praha pada 1 Juli 1991.
1. Strategi Pakta Warsawa
Keinginan Uni Soviet untuk mempertahankan pengaruhnya di Eropa Timur dan Eropa Tengah didasarkan pada alasan ideologis dan geostrategis. Secara ideologis, Uni Soviet merebut hak untuk mendefinisikan sosialisme dan komunisme serta bertindak sebagai pemimpin pergerakan sosialis didunia.
Konskuensinya, Uni Soviet berhak melakukan tindakan bagi negara – negara sosialis maupun komunis yang menyalahi prinsip – prinsip Doktrin Brezhnev.
Secara geostrategis, Uni Soviet berusaha mempertahankan wilayah Eropa Timur dan Tengah atas penginvasian Eropa Barat seperti pada masa pemerintahan Nazi pada tahun 1941. Invasi yang dilakukan Hitler sangat brutal sehingga membuat Uni Soviet sangat menderita di berbagai bidang.
2. Runtuhnya Pakta Warsawa
Keruntuhan Pakta Warsawa disebabkan beberapa sebab, diantaranya :
- Pakta ini berperan sebagai sandaran bagi rezim komunis Eropa Timur yang tidak populer. Dukungan rakyat terhadap sistem komunisme kecil sekali.
- Berkuasanya orang – orang nonkomunis di negara – negara anggota Uni Soviet membuat Pakta Warsawa semakin melemah.
- Meskipun Uni Soviet menginginkan Pakta Warsawa tetap berdiri. Namun, ancaman runtuhnya Pakta Warsawa ternyata berasal dari dalam organisasi sendiri. Negara – negara yang tergabung dalam Pakta Warsawa takut akan terjadinya serangan dari Uni Soviet.
- Moskwa sendiri meninggalkan Pakta tersebut. Hal ini dipicu oleh kesulitan – kesulitan ekonomi akibat ketidakmampuan menanggung beban pengeluaran militer yang berlebihan. Menteri luar Negeri Eduard Shevardnadze misalnya, pernah menyimpulkan Eropa Timur telah menjadi beban bagi Moskow.
Di luar hal tersebut, ada beberapa alasan lain yang melemahkan Pakta Warsawa, diantaranya :
- Muncul dan semakin kuatnya gerakan Solidaritas di Polandia yang berhasil melakukan pemilihan umum yang bebas di negara tersebut pada tahun 1989. Dalam pemilihan tersebut, Solidaritas menang melawan Partai Komunis. Gerakan Solidaritas pun menyebar keseluruh Eropa Timur.
- Runtuhnya Tembok Berlin pada 1989.
- Tersingkirnya Partai Komunis Cekoslovakia.
- Jatuhnya pemimpin komunis Bulgaria Todor Zhivkov.
- Jatuhnya pemimpin komunis Rumania Nicolae Ceaucescu.
- Lemahnya koordinasi dan kesatuan diantara negara – negara komunis.
- Republik – republik yang membentuk Uni Soviet menuntut hak memisahkan diri dan hal tersebut meningkatkan permusuhan.
Didirikannya pakta ini adalah karena dipersenjatinya kembali Jerman Barat dan masuknya negeri itu ke dalam NATO. Kondisi ini, menurut blok komunis, meningkatkan bahaya pecahnya perang baru dan mengancam keamanan negara-negara yang cinta damai.
Mukadimah kesepakatan itu merujuk pada keputusan Amerika Serikat dan NATO yang pada 9 Mei 1955 memasukkan Jerman ke dalam NATO dan mengizinkan negara itu membangun kembali militernya. Selama Pakta Warsawa berdiri, tak pernah ada konflik langsung dengan NATO.
Pertempuran hanya dalam tataran ideologi atau “proxy war” di negara lain.
Namun, keberadaan Pakta Warsawa dan NATO membuat negara-negara anggota kedua bok itu terus memperkuat militer dan saling pamer kekuatan.
Salah satu unjuk gigi dan operasi militer Pakta Warsawa adalah saat seluruh negara anggotanya kecuali Albania dan Romania, melakukan invasi ke Cekoslovakia pada Agustus 1968. Saat itu, dalam aksi militer yang diberi nama sandi Operasi Danube itu, sekitar 250.000 tentara Pakta Warsawa menyerang Cekoslovakia.
Romania dan Albania menolak berpartisipasi dan Jerman Timur yang meski sudah bersiap diperintah Uni Soviet tak melintasi perbataan beberapa jam sebelum invasi.
Akibat invasi itu, 108 warga sipil Cekoslovakia tewas dan 500 lainnya terluka. Invasi ini sukses menghentikan reformasi partai komunis yang dipimpin Alexander Dubcek, pemimpin Cekoslovakia saat itu.
Dalam perkembangannya, Albania keluar dari Pakta Warsawa pada 1962 karena negara tersebut memandang pemimpin Rusia, Nikita Khrushchev, sudah menyimpang dari paham marxisme ortodoks. Setelah keluar dari Pakta itu, Albania akhirnya meminta bantuan ke China dan menjalin hubungan perdagangan.
Pada 1990, Jerman Timur pun meninggalkan Pakta Warsawa dan melakukan reunifikasi dengan Jerman Barat sehingga terbentuklah negara Jerman yang menjadi anggota tetap NATO. Runtuhnya pemerintahan komunis di Blok Timur juga menjadi pemicu runtuhnya Pakta Warsawa pada 1991.
Selama 20 tahun terakhir, tujuh negara Pakta Warsawa di luar Uni Soviet bergabung dengan NATO, termasuk Jerman Timur lewat reunifikasi dengan Jerman Barat serta Ceko dan Slovakia sebagai negara terpisah.
Daftar Negara Anggota Pakta Warsawa
1. Uni Soviet
2. Republik Rakyat Bulgaria
3. Republik Sosialis Cekoslovakia
4. Republik Demokratik Jerman / Jerman Timur
5. Republik Rakyat Hungaria
6. Republik Rakyat Polandia
7. Republik Sosialis Rumania
8. Republik Sosialis Albania – Mantan Anggota Pakta Warsawa
Sumber dan Referensi
- https://www.idsejarah.net/2018/08/organisasi-pakta-warsawa.html
- https://news.okezone.com/read/2017/05/13/18/1690209/historipedia-terbentuknya-pakta-warsawa
- https://internasional.kompas.com/read/2017/05/14/19000051/hari.ini.dalam.sejarah.aliansi.militer.pakta.warsawa.resmi.berdiri
- https://www.liputan6.com/global/read/3524064/14-5-1959-lahirnya-kekuatan-militer-blok-timur-pakta-warsawa
- http://www.fordham.edu/halsall/mod/1955warsawpact.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pakta_Warsawa
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.