Benar-benar gokil segokil-gokilnya. Menu makanan rumah sakit ini berbahan dasar daun ganja.
Biasanya kita mengaitkan ganja dan rumah sakit dengan sebab dan akibat. Maksudnya, pengguna ganja masuk rumah sakit akibat kecanduannya (walau memang sih hal ini jarang banget terjadi).
Intinya, jarang banget kita mengaitkan rumah sakit dan ganja dengan sesuatu yang positif apalagi, yang “enak-enak”. Tapi gokilnya, justru hal inilah yang kita dengar baru-baru ini.
Seluruh Menu Rumah Sakit Bahan Dasar Ganja
Spesifiknya seperti yang dilansir dari The Jakarta Post, restoran di rumah sakit Chao Phya Abhaibhubejhr yang berlokasi di Prachin Burri, Thailand, hampir seluruh menu-nya, berbahan dasar atau memiliki elemen ganja (cannabis).
Ya kalau dipikir gokil banget. Tapi alasan yang diberikan pihak rumah sakit juga masuk akal.
Jadi menurut project leader di rumah sakitnya, Pakakrong Kwankao, daun ganja apabila disajikan / dikonsumsi dalam takaran yang kecil, malah akan mempercepat penyembuhan si pasien-nya.
Lebih jauhnya menurutnya, daun ganja jenis cannabis, bisa membuat nafsu makan kian bertambah, tidur lebih nyenyak, dan mood yang jauh lebih hepi.
Dan seperti kita tahu ketiga elemen ini adalah yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses penyembuhan sakitnya.
Ganja Telah Dilegalkan Sejak 2017
Faktor lain yang membuat rumah sakitnya melakukan langkah yang gokil nan revolusioner ini, adalah karena sejak tahun 2017, Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan cannabis untuk tujuan medis.
Dan sejak itulah, banyak bermunculan RS dan klinik-klinik yang pengobatan atau terapinya menggunakan daun ganja.
Nah sekarang tentunya kita penasaran bukan dengan menu-menu ganja apa saja yang ditawarkan oleh restorannya tersebut.
Well, mereka menyajikan sup babi atau happy pork soup, roti goreng babi dengan “hiasan” daun ganja di atas rotinya (maksudnya biar dimakan juga), dan juga daun cannabis yang dijadikan crispy salad.
Menurut salah satu pasien-nya, Ketsirin Boonsiri, awalnya ia memang ragu karena memang dia belum pernah makan atau bahkan mengkonsumsi ganja. Dan rasanya pun ketika dirasakan sangat aneh.
Tapi di saat yang sama walau aneh, menurutnya ada rasa enaknya juga. Plus, efek yang diberikan, juga memang sangat signifikan. Spesifiknya, setelah mengkonsumsinya, ia gak berhenti-henti ingin makan yang manis-manis (sweets).
WOW boleh juga nih. Memang sih langkah ini masih terlihat sangat kontroversial apalagi, jika diterapkan di rumah sakit di Indonesia. Tapi di saat yang sama, kalau tujuannya untuk penyembuhan kenapa tidak?
Toh kita bukannya ingin menjadi pecandu berat bukan? INGAT LOH, daun ganja di Sumatera dijadikan daun lalapan untuk makan sehari-hari. Nah sekarang, bagaimana nih pendapatmu dengan kabar ini?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.