Baru-baru ini jagad dunia maya dihebohkan dengan kisah seorang pria yang dipecat dari pekerjaannya karena persoalan yang sangat sederhana. Alasan pria tersebut sampai diberhentikan dari pekerjaannya khanya karena menjenguk anaknya yang sedang kritis di rumah sakit.
Dilansir dari Oriental Daily, pria tersebut bernama Zhang, yang merupakan karyawan sebuah perusahaan di Suzhou, China. Pada awalnya Zhang menerima telepon dari sebuah rumah sakit, dan pihak rumah sakit mengabarkan jika anaknya sedang kritis yang membuatnya kesulitan bernafas. Saat itu, anaknya sedang mendapat perawatan di ICU.
Pengajuan cuti tidak disetujui
Mendengar kabar tersebut. membuat Zhang langsung panik dan memohon permintaan cuti kepada perusahaan tempat ia bekerja pada Sabtu (24/3/2021). Akan tetapi, ia dapat memproses permohonan cutinya pada Senin esoknya.
Dikabarkan juga Zhang menerima peringatan yang mengatakan jika ia akan dipecat oleh perusahaan jika tidak mendapat permohonan cuti, namun tetap memilih untuk absen bekerja.

Dengan beralasan bolos bekerja satu hari saja untuk menjenguk putranya yang sedang sakit, namun pengabdiannya selama lebih dari 13 tahun harus berakhir. Dijelaskan pada surat pemecatan jika Zhang telah melanggar klausul kontrak, yang mana ia tidak masuk kerja selama tiga hari berturut-turut tanpa izin cuti yang disetujui.
Dikabarkan putra Zhang mengidap glioma batang otak, kondisi di mana jaringan otak terdapat sel kanker jinak atau ganas. Ia mengaku izin untuk tidak bekerja mulai September 2020 sampai Februari 2021.
Membuat Zhang harus dipecat
Padahal ia menandatangai perjanjian yang menyebutkan jika ia akan bekerja sambil menjaga anaknya. Namun, tiba-tiba perjanjian tersebut berubah yang menyebutkan selesai pada akhir bulan Oktober 2020 silam.
“Perusahaan tak mau lagi mematuhi perjanjian dan saya diminta keluar dari perusahaan. Saya tak bisa kehilangan pekerjaan ini. Saya butuh uang untuk menyelamatkan anak saya,” Sebut Zhang, seperti dikutip dari Kumparan.

Saat mencoba berbicara dengan atasannya, Zhang tidak memiliki kekuatan sama sekali untuk mengubah keputusan perusahaannya. Pada akhirnya, ia tetap dipecat karena sudah tidak mengikuti peraturan perusahaan.
Direktur perusahaan tersebut mengatakan kepada Oriental Daily, jika sebenarnya perusahaan tidak ingin memecat Zhang. Namun, mereka memikirkan persoalan anak Zhang yang tidak diketahui kapan sembuhnya.
Dikarenakan permintaan cuti yang tidak sesuai, perusahaan meminta Zhang untuk fokus terlebih dahulu merawat anaknya. Jika keadaannya sudah dapat dikendalikan, Zhang diperbolehkan kembali lagi.