Berkenalan Dengan Sinopoda Scurion, Laba-Laba yang Tidak Punya Mata

7
0

Pada umumnya laba-laba memiliki 8 buah mata yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu mata primer dan mata sekunder. Kedua bagian mata ini memiliki peran yang berbeda bagi penghilatan laba-laba.

Mata primer yang terletak di bagian tengah kepala berfungsi sebagai mata utama laba-laba untuk melihat mangsanya. Sedangkan di beberapa sisi kepalanya terdapat mata sekunder yang membantu mata primer untuk mendeteksi predator atau mangsanya.

Namun memang ada laba-laba jenis tertentu yang tidak memiliki delapan mata. Ada yang memiliki enam, empat, bahkan dua mata.

Pada tahun 2012 lalu, ditemukan laba-laba spesies baru yang tak memiliki mata. Nama laba-laba tersebut ialah Sinopoda Scurion.

Ditemukan di Gua

Peter Jeger, seorang ilmuwan dari sebuah institusi penelitian di Frankfurt, Jerman adalah orang yang menemukan laba-laba tak bermata tersebut. Laba-laba itu ditemukan di sebuah gua yang jaraknya 100 kilometer dari gua Xe Bang Fai, Laos.

Laba-laba tersebut diberi nama Sinopoda scurion karena terinspirasi dari sebuah lampu yang biasanya digunakan untuk memasuki gua. Scurion merupakan nama perusahaan pembuat lampu tersebut.

ARTIKEL TERKAIT •
Hewan-Hewan Ini Memiliki Mata Yang Sangat Menakjubkan

Sinopoda merupakan laba-laba pemburu pertama yang tak memiliki mata. Para ilmuwan telah mengetahui ada laba-laba dengan genus yang sama yang ditemukan di gua lain, namun laba-laba yang ditemukan tersebut selalu memiliki mata dan pigmentasi yang lengkap.

Hilangnya mata karena bentuk adaptasi

Karena hidup pada gua yang tak tersentuh sinar matahari, mata laba-laba dalam genus ini terutama Sinopoda scurion mengalami regresi atau penyusutan. Hal ini merupakan sebuah bentuk adaptasi dari mereka.

Lalu bagaimana caranya ia melihat?

Laba-laba jenis ini menggunakan indera penciuman dan perasa sebagai ganti indera penglihatannya. Mereka bisa menavigasi letak jaring, membangun jaring, dan menemukan mangsa dengan menggunakan sentuhan dan penciumannya yang luar biasa tajam. Hal ini tentu saja juga merupakan bentuk dari adaptasi mereka terhadap lingkungan.

Tinggalkan Balasan