Mencari tempat berteduh untuk berlindung saat hujan dan badai terjadi merupakan hal yang wajar bagi kita. Begitupun juga hewan, mereka juga berlindung dan berteduh dari angin dan benda-benda yang terbawa saat hujan dan badai terjadi.
Bagaimana dengan serangga? Tubuh mereka kecil dan pastinya mudah terbawa angin bahkan sangat rentan terkena tetesan air hujan yang bisa membuat mereka mati.
Lalu, ke mana mereka berteduh saat hujan dan badai terjadi?
Beberapa spesies serangga berteduh dan mencari tempat berlindung karena mereka memiliki sensitivitas dengan tingkatan yang tinggi pada perubahan tekanan udara.
Serangga bisa memprediksi kapan badai, hujan, atau cuaca buruk akan terjadi, sebelum itu mereka akan segera mencari tempat berlindung. Mereka ada yang mencari tempat berlindung dengan menggali tanah, bersembunyi di bawah dedaunan, semak-semak, ke dalam batang kayu, batu, hingga ke bawah atap bangunan.
Itu semua merupakan bentuk respon langsung serangga pada cuaca buruk yang akan terjadi, mereka memilih tempat perlindungan agar jauh dari langit terbuka.
Serangga memiliki tubuh yang bersifat ektotermik, artinya suhu tubuh mereka akan bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini membuat metabolisme tubuh serangga melambat saat cuaca atau suhu sedang dingin.
Berbeda dengan serangga yang berada di tempat yang relatif hangat, mereka memiliki banyak energi dan dapat bergerak aktif. Serangga yang metabolisme tubuhnya berkurang saat suhu menurun, akan menjadi lebih lambat dan tidak gesit gerakannya.
Selain itu, mencari tempat berteduh juga sangat penting untuk menghindari air hujan yang bisa menimpa tubuh mereka. Jika tubuh serangga basah, berat badan mereka akan bertambah lalu sebagian sayap serangga juga bisa saling menempel. Hal ini membuat mereka akan sulit terbang dan bergerak.
Rintik hujan juga bisa membuat tubuh serangga yang berukuran kecil rusak dan hancur. Air hujan memiliki kecepatan rata-rata 16 kilometer per jam, jika dibandingkan, serangga kecil yang kejatuhan satu tetes air hujan sama seperti kita (manusia) yang tertimpa bus.
Tidak semua serangga terkena dampak air hujan
Serangga berukuran besar dan bertubuh keras seperti kumbang, capung lebih mampu menahan dampak air hujan. Mereka mampu menahan angin kencang lebih baik daripada serangga berukuran kecil.
Selain itu, mereka juga mampu pola terbang yang lebih terkontrol saat angin besar menerpa.
Bukan cuma serangga dengan ukuran besar, serangga berukuran kecil seperti nyamuk juga mampu bertahan saat hujan berlangsung. Menurut penelitian, mereka cenderung bisa menghindari tetesan hujan, dan lapisan pada sayapnya mampu membuat sayapnya tidak basah jika terkena air dalam intesitas yang relatif kecil.