Penyebab dan Cara Mengatasi Mudah Marah Menurut Para Ahli

Marah merupakan salah satu emosi yang sering dirasakan manusia, namun jika mudah marah jadi kebiasaanmu, perlu diperhatikan penyebab sifat itu.
1673871225 63c53f796f133 jp1dGY6I3YF8GmwB8vcP

Mengapa mudah marah bisa terjadi pada seseorang? Para ahli menjelaskan penyebab dan bagaimana cara mengatasi sifat tersebut.

Apakah pernah terjadi padamu bahwa kamu merasa emosimu hampir meledak saat menghadapi perilaku pasanganmu? Atau ketika kamu menginginkan suasana rumah yang tenang, tapi malah mendapati kebisingan yang membuatmu merasa seakan ada tekanan yang keluar dari telingamu?

Saat menghadapi masalah kecil seperti itu, kita mungkin menyadari bahwa kita mudah marah. Kita menyadari bahwa reaksi berlebihan yang kita tunjukkan sebenarnya tidak perlu.

Walaupun marah merupakan salah satu emosi yang sering dirasakan manusia, namun jika kebiasaanmu adalah sering marah dan mudah marah, hal tersebut perlu diperhatikan.

Apabila emosi tidak diatasi dan tidak dikelola dengan baik, kemarahan dapat menjadi tidak terkendali dan dapat menyebabkan banyak masalah yang lebih serius.

Akan tetapi, mengapa seseorang sering kali merasa marah dengan mudah? Apa penyebab dari sifat yang muncul seperti itu? Dan apakah ada cara untuk mengatasi hal tersebut?

Baca Juga: Tips Menghilangkan Stres, Frustasi dan Marah

Penyebab Orang Mudah Marah

61b5572fb66ac
Ilustrasi Orang Marah

Menurut Adam Borland, seorang ahli psikologi klinis, ada beberapa hal yang menjadi penyebab umum mengapa seseorang mudah marah, seperti yang dikutip oleh Cleveland Clinic.

1. Sibuk

Borland mengatakan bahwa orang yang memiliki kehidupan yang sibuk bisa dibandingkan dengan browser internet yang membuka terlalu banyak tab sekaligus. Akibatnya, ruang penyimpanan komputer bisa penuh.

Hal yang sama berlaku untuk orang yang sibuk. Semua tugas yang mereka pikul mampu mengambil ruang dalam pikiran mereka. Banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan membuat mereka sulit untuk menjaga keadaan emosional mereka, sehingga emosi mereka mudah terpicu.

Biasanya, kemarahan mudah muncul ketika seseorang mengalami stres dari berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, kelelahan, kesepian, dan kekhawatiran mengenai keuangan.

2. Kekurangan Tidur

Kekurangan tidur dapat menyebabkan kemarahannya mudah muncul. Kurang tidur bisa terjadi karena sengaja begadang atau karena mengalami gangguan tidur seperti insomnia.

Menurut seorang ahli psikolog, tidur yang konsisten dan berkualitas adalah yang paling optimal, meskipun ada yang berpendapat bahwa delapan jam tidur sudah cukup.

Jika seseorang terbangun setelah tidur selama delapan jam namun masih merasa lelah, kemungkinan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur dengan nyenyak.

3. Mengonsumsi Kafein

Jika kamu biasanya minum kopi saat bangun tidur karena merasa lelah untuk memulai hari, sebaiknya kamu menghindarinya.

Kafein adalah zat yang dapat meningkatkan energi. Tetapi setelah efek kafein hilang, kita dapat merasakan kembali kelelahan.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah marah. Oleh karena itu, sebaiknya mengurangi atau bahkan menghindari minuman yang mengandung kafein.

4. Rasa lapar

Ketika sedang sibuk, mungkin ada beberapa dari kalian yang lupa untuk makan. Namun, nyatanya, semakin lama kita tidak makan, kita bisa menjadi mudah marah.

Hal ini terjadi ketika kita tidak makan, kadar gula dalam darah akan turun dan dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Ketika hormon ini mengalir dalam darah, kita bisa merasa cemas, gelisah, sulit berkonsentrasi, dan kurang energi sehingga membuat kita mudah marah.

5. Menstruasi

Siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang fluktuatif pada wanita. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon progesteron yang diyakini berperan dalam hal tersebut.

Perubahan tiba-tiba dalam tingkat hormon progesteron sebelum, selama, dan setelah menstruasi dapat menyebabkan timbulnya kecemasan, kegelisahan, dan perasaan yang negatif. Oleh karena itu, tidak jarang wanita menjadi mudah marah selama siklus bulanannya.

Tambahan lagi, perempuan yang mengalami menopause juga bisa mengalami penurunan tingkat hormon estrogen dan progesteron yang dapat mempengaruhi perubahan suasana hati.

6. Kondisi Medis

Kemarahan yang mudah juga dapat menjadi tanda dari suatu kondisi medis. Beberapa kondisi medis yang seringkali dikaitkan dengan sifat ini, antara lain:

  • Rasa sakit akibat masalah medis atau cedera
  • Penyakit kronis
  • Depresi
  • Efek samping obat atau penghentian pengobatan
  • Gangguan penggunaan zat
  • Gangguan afektif musiman
  • Gangguan disforik pramenstruasi (PMDD).

Baca Juga: Tips Sukses Bagi Introvert Bertahan di Dunia Kerja!

Cara Mengatasi Sifat Mudah Marah

Menurut Adam Borland, seorang psikolog klinis, memiliki sifat mudah marah dapat menyebabkan masalah seperti depresi, kecemasan, dan kepanikan. Selain itu, sifat ini juga dapat berdampak negatif pada kualitas hidup, termasuk dalam pekerjaan dan hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengelola sifat mudah marah ini.

Borland mengatakan bahwa kemarahan yang mudah bisa diatasi dengan cara berikut ini.

1. Mengatur ulang cara berpikir

Cara pertama untuk mengatasi sifat negatif seperti mudah marah adalah dengan merombak cara berpikir kita tentang hal-hal yang membuat kita kesal.

Sebagai contoh, jika kamu merasa frustrasi dengan pekerjaanmu, cobalah untuk mengalihkan pikiranmu ke hal-hal positif yang ada di lingkungan kerjamu.

2. Kerjakan tugas dari yang termudah dahulu

Jika kamu merasa tanggung jawabmu terlalu banyak dan membuatmu stres, ada baiknya membagi tugas-tugas tersebut menjadi beberapa bagian. Mulailah mengerjakan tugas yang menurutmu paling mudah terlebih dahulu.

3. Ambil napas dalam-dalam

Terbiasa untuk melakukan teknik pernapasan dalam beberapa kali sehari.

Berdasarkan penelitian, mengambil napas dalam-dalam saat mengalami stres dapat mengurangi kegelisahan seseorang, melambatkan detak jantung, dan mengurangi jumlah kortisol dalam tubuh.

4. Olahraga

Saat tubuh bergerak dan jantung berdetak, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang memiliki manfaat sebagai penghilang rasa sakit, mengurangi stres, dan meningkatkan perasaan secara keseluruhan.

Dengan melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur, endorfin akan terus diproduksi dalam tubuh sehingga dapat membantu meningkatkan mood.

5. Berikan waktu ‘me time’

Menurut Borland, mengalokasikan waktu untuk diri sendiri mirip dengan mengisi ulang energi. Oleh karena itu, coba nikmati kegiatan yang bisa meningkatkan suasana hati kita saat menikmati waktu sendiri. Misalnya, membaca buku, berendam di air hangat, atau pergi berjalan-jalan.

6. Luangkan waktu untuk beristirahat

Ketika seseorang tidak cukup beristirahat, kecenderungan mudah marah dapat muncul. Oleh karena itu, sediakanlah waktu, sekalipun hanya sebentar, untuk bersantai. Misalnya, tinggalkan ponsel Anda untuk sementara waktu setiap harinya atau cukup dengan berbaring di kasur.

7. Bebaskan pikiran dan perasaanmu

Detikers memiliki kesempatan untuk melepaskan pikiran dan perasaan mereka melalui kata-kata, seperti mencatat dalam buku harian atau melalui jurnal. Borland menyatakan bahwa menulis dapat menjadi bentuk terapi yang bermanfaat untuk mengatur pikiran.

Untuk memulai journaling, kamu dapat mencoba menulis tentang tiga hal yang membuatmu bahagia pada hari itu, tiga hal yang membuatmu merasa bersyukur, serta tiga hal yang membuatmu merasa frustrasi dan bagaimana kamu menghadapinya.

Itulah alasan penyebab seseorang mudah marah dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Sering Mendadak Lupa Kata Saat Bicara? Kenali Fenomena Lethologica Ini

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks