Alasan Pesepeda Malas Menggunakan Jalur Sepeda

Alasan Pesepeda Malas Menggunakan Jalur Sepeda
Alasan Pesepeda Malas Menggunakan Jalur Sepeda

Kecelakaan umum terjadi di jalanan umum seperti jalan raya. Namun masih banyak pesepeda yang jarang atau ogah menggunakan jalur sepeda. Bukankah itu lebih aman dibanding jalanan yang banyak mobil dan motor berlalu lalang?

Nah, ada alasan mengapa pesepeda enggan atau malas menggunakan jalur sepeda, padahal jalur sepeda lebih aman. Nah berikut ini adalah alasannya.

Alasan Pesepeda Malas Menggunakan Jalur Sepeda

1. Tidak selalu aman

Memang alasan utama pesepeda harus menggunakan jalur sepeda adalah supaya lebih aman dalam bersepeda. Tapi kenyataannya menggunakan jalur sepeda tidaklah selalu aman.

Sebagai contoh, ketika melintas di persimpangan, pesepeda yang ingin lurus akan menghadapi situasi sulit ketika ada motor yang memotong jalannya untuk berbelok. Jika pesepeda tidak hati-hati maka bisa terjadi tabrakan. Itu karena posisi jalur sepeda selalu ada di jalur lambat, yaitu jalur paling kiri.

2. Terhalang oleh kendaraan lain

Karena masih ada saja pengendara motor yang masuk atau bahkan parkir di jalur sepeda. Misalnya driver ojol yang sedang bersantai nunggu ada orderan.

Bahkan sudah ada larangannya agar tidak ada kendaraan selain sepeda masuk ke jalur sepeda dan sudah ada denda Rp 500 ribu bagi yang melanggar.

Namun nyatanya masih banyak saja yang melanggar, sehingga pesepeda menjadi sulit beraktivitas.

3. Banyaknya lubang air

Di jalur khusus sepeda banyak sekali ditemukan lubang pembuangan air yang cukup besar. Nah, hal ini menjadi salah satu penyebab yang dapat mengganggu kenyamanan pesepeda yang melintas di jalur khusus sepeda.

Sepeda jenis roadbike dengan tapak roda sangat kecil sangat rawan terperosok bila tidak berhati-hati. Bayangkan saja jika pesepeda sedang menggoes santai tiba-tiba mencium aspal.

4. Butuh jalur yang cepat

Banyaknya hambatan yang mungkin mengganggu bagi para pesepeda di jalur tersebut yang luasnya cuma 1 hingga 1,5 meter kurang, membuat sulit pesepeda untuk menggoes lebih cepat.

Apalagi jika ada pesepeda yang lebih lambat, pesepeda yang lebih cepat terpaksa harus mendahuluinya dengan cara keluar jalur terlebih dahulu.

5. Jalur menyatu dengan trotoar

Jalur sepeda yang menyatu dengan trotoar juga membuat banyak pesepeda tidak mau melaju di jalurnya.

Setiap kali melewati jalur yang tidak rata karena melewati perlintasan kendaraan (Jalur sepeda yang terpotong karena jalan), pesepeda harus melambat dan harus turun lalu sedikit mengangkat sepedanya untuk naik-turun trotoar.

Bisa dibayangkan kan? Setidaknya disediakan tanjakan dan turunannya sedikit saja agar mempermudah para pesepeda.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks