Setiap tahun, pada tanggal 14 Februari, kita merayakan Hari Valentine. Hari ini adalah momen spesial di mana kita menyampaikan perasaan kasih sayang dan cinta kepada orang-orang terdekat kita.
Penting untuk kita ketahui bahwa Hari Valentine tidak hanya khusus untuk pasangan saja. Perayaan ini bisa kita rayakan bersama dengan anak-anak, saudara, orang tua, dan lain sebagainya.
Merayakan Valentine’s Day bersama orang-orang terdekat dapat memperkuat hubungan yang sedang bermasalah dan membuatnya harmonis kembali. Bagaimana sejarah Valentine’s Day dan bagaimana cara merayakannya?
Berikut ini adalah informasi yang kami sajikan dengan mengutip dari detikSumut. Bacalah lebih lanjut!
Baca Juga: Rekomendasi 4 Film Romantis yang Cocok Ditonton di Hari Valentine
Apa itu Hari Valentine?
Hari Valentine, yang terkenal sebagai Hari Kasih Sayang, dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Pada hari tersebut, orang-orang merayakan dan menunjukkan rasa sayang dan cinta mereka kepada orang-orang terdekat dalam hidup mereka.
Sebelumnya, merayakan Hari Valentine dengan cara memberikan hadiah berupa bunga, kembang gula, dan mengirim kartu ucapan. Kartu ucapan tersebut biasanya berisi gambar hati, burung merpati, dan figur cupid yang memiliki sayap.
Baca Juga: 7 Hadiah Valentine Yang Pas Diberikan Ke Pasangan Di Masa Pandemi
Asal Usul Valentine’s Day
Untuk yang belum mengetahui, Hari Valentine telah ada sejak tahun 496 M. Pada awalnya, perayaan ini berasal dari perayaan Santo pelindung sebagai Valentine oleh Gereja Katolik.
Penciptaan Valentine’s Day merupakan upaya lain untuk menghapus dan menggantikan festival Pagan Lupercalia yang mereka anggap kejam. Festival Pagan Lupercalia biasanya terlaksana setiap awal musim semi untuk menghormati Dewa Pertanian Romawi, Faunus, pada tanggal 15 Februari.
Dalam perayaan Festival Pagan Lupercalia, ada ritual yang melibatkan seekor kambing dan anjing yang melambangkan kesuburan dan kebersihan. Kambing tersebut jadi persembahan dan kulitnya mereka ambil dan potong menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kulit tersebut kemudian dicelupkan ke dalam darah kurban dan digunakan untuk mengoleskan pada perempuan dan tanaman.
Meskipun ada banyak sudut pandang yang terkait dengan santo pelindung, para sejarawan setuju bahwa elemen romantis yang ada pada Valentine’s Day saat ini berasal dari seorang pendeta yang mati syahid oleh Kaisar Claudius II Gothicus sekitar tahun 270 M.
Di abad ke-15, Valentine’s Day mulai mereka anggap sebagai hari yang penuh dengan romantika. Saat itu juga, perayaan ini mulai menjadi populer. Kemudian pertengahan abad ke-19, kartu-kartu Valentine diproduksi secara besar-besaran. Permen dan bunga menjadi simbol cinta dan kecantikan dalam merayakannya
Baca Juga: 10 Lagu Yang Cocok Didengar di Hari Valentine Bagi Yang Jomblo
Cara untuk Merayakan Hari Valentine
Dalam merayakan Hari Valentine, ada beberapa tradisi yang tak bisa kita abaikan begitu saja. Kita bisa merayakannya dengan memberikan hadiah seperti cokelat, bunga, dan lain sebagainya. Namun, secara khusus, kita dapat mengikuti tiga langkah berikut.
1. Membuat Valentine’s card
Saat ini, kartu Valentine sudah banyak tersedia di pasaran dengan berbagai macam variasi. Namun, jika kita membuat kartunya sendiri, tentunya akan memberikan kesan yang unik dan berbeda.
Mereka dapat menciptakan kartu secara pribadi dengan menambahkan puisi untuk menambahkan sentuhan romantis.
2. Membuat Rencana Bersama
Bagi yang ingin menambah kesempurnaan perayaan Hari Valentine, mereka dapat membuat janji bersama pasangan. Janji tersebut dapat berupa makan malam bersama atau menghabiskan waktu liburan di tempat-tempat favorit mereka.
3. Buatlah momen tak terlupakan
Walaupun perayaanya pada tahun yang akan datang, setiap pengalaman pasti berbeda bagi kalian semua. Penting bagi kalian untuk mengetahui bahwa perayaan Hari Valentine juga sebaiknya kita abadikan dengan membuat koleksi foto bersama.
Itulah sejarah Valentine’s Day. Jika kamu sedang berencana untuk merayakannya, kamu bisa mencoba tiga saran yang sudah disebutkan sebelumnya. Selamat mencoba ya!
