Al Jassasah: Makhluk Misterius yang Menjadi Utusan Dajjal

Al Jassasah adalah makhluk misterius yang menjadi utusan Dajjal. Sebelum berjumpa Dajjal, sahabat nabi terlebih dahulu menghadapi Al Jassasah
Mengenal Sosok Al Jassasah Hewan Misterius Pengawa Mengenal Sosok Al Jassasah Hewan Misterius Pengawa 1652923305551179776
Mengenal Sosok Al Jassasah Hewan Misterius Pengawa Mengenal Sosok Al Jassasah Hewan Misterius Pengawa 1652923305551179776

Al Jassasah adalah sebuah makhluk misterius yang konon menjadi utusan Dajjal.

Dalam salah satu cerita hadis, terdapat kisah tentang pertemuan antara seorang sahabat nabi dengan Dajjal. Sebelum berjumpa dengan Dajjal, sahabat nabi tersebut terlebih dahulu menghadapi Al Jassasah.

Al Jassasah adalah makhluk yang secara rinci belum jelas berdasarkan sumber-sumber yang ada. Meskipun terdapat hadis yang menceritakan tentang pertemuan antara sahabat nabi dan Dajjal dalam riwayat hadis Muslim Nomor 2942 Bab Quissotul Jasasah, tidak banyak penjelasan mengenai makhluk tersebut.

Syeikh Mutawalli Sya’ Rawi dalam bukunya “Kemunculan Nabi Isa Imam Mahdi & Dajjal” menyatakan bahwa hadits tersebut hanya memberikan penjelasan bahwa Al Jassasah adalah salah satu makhluk melata yang memiliki bulu kasar. Namun, tidak tersemat apakah Al Jassasah ini termasuk dalam kelompok makhluk melata yang akan muncul pada akhir zaman.

Menurut penjelasan dalam Tafsir Al Qurthubi, secara kata-kata, Al Jassasah artinya seseorang yang melakukan kegiatan memata-matai. Nama ini tersemat karena orang tersebut selalu memantau berita-berita yang nantinya akan sampai kepada Dajjal.

Menurut penafsiran itu, Al Jassasah tidak sama dengan binatang melata yang akan muncul pada akhir zaman. Sebaliknya, Al Jassasah berarti hanya sebagai mata-mata pengikut Dajjal.

Sahabat Nabi bertemu Al Jassasah

Ceritanya adalah tentang seorang sahabat nabi yang bernama Tamim Ad Daariy yang mengalami pertemuan dengan Al Jassasah dan Dajjal.

Pada suatu saat, Tamim sedang berkeliling di sebuah pulau. Tiba-tiba, Tamim menyaksikan makhluk yang tak lazim yang mengaku sebagai mata-mata bernama Al Jassasah.

Kemudian, mereka berjumpa dengan makhluk yang memiliki bulu yang sangat tebal sehingga sulit untuk membedakan bagian depan dan belakangnya. Mereka pun bertanya, “Siapakah kamu hai makhluk berbulu ini?”

Al Jassasah

Hewan berlapis bulu tersebut menjawab, “Namaku adalah Al Jassasah.”

Mereka kembali bertanya, “Apa itu Jassasah?”

Daripada memberikan jawaban, makhluk tersebut mengatakan, “Halo semua, pergilah menemui seorang pria di sebuah biara, karena ia sangat ingin mendengar kabar dari kalian.”

Setelah mendengar itu, mereka segera meninggalkan lokasi tersebut karena mereka berpikir bahwa makhluk aneh itu adalah setan. Akhirnya, mereka memasuki pulau tersebut.

Tanpa sadar, mereka bertemu dengan individu yang luar biasa besar di sebuah biara. Tamim mengakui bahwa belum pernah ia melihat seseorang yang memiliki tubuh sebesar dan sekekar seperti itu. Makhluk tersebut mengklaim ia sebagai Dajjal.

Orang itu memiliki kedua tangannya terikat di sekitar lehernya dan kedua kakinya terikat dengan rantai besi di antara kedua lutut hingga kedua mata kakinya. Kemudian rombongan Tamim bertanya kepadanya, “Siapakah kamu?”

Entitas itu bertanya, “Kalian tentu sudah mendapatkan sedikit informasi tentang saya, jadi sekarang beritahukanlah kepada saya siapa sebenarnya kalian?”

Tamim dan teman-temannya menjelaskan, “Kami adalah orang Arab yang melakukan pelayaran melintasi lautan menggunakan perahu. Saat itu, kami tiba-tiba terombang-ambing di tengah laut ketika gelombang mulai meninggi.”

Bertemu Makhluk Aneh

Mereka mengisahkan pengalaman mereka bertemu dengan makhluk aneh kepada raksasa yang ada di sana.

Kemudian, seorang pria di biara itu mengajukan pertanyaan kepada rombongan pengendara perahu, “Tolong beritahu saya tentang kebun kurma Baisan?”

Setelah kelompok Tamim bertanya, mereka bertanya kembali, “Apa yang ingin kamu tanyakan kepada kami?”

Sang pria bertanya kepada mereka, “Apakah pohon kurma tersebut sudah menghasilkan buah?”

Kami membalas, “Iya. Pohon kurma itu sudah menghasilkan buah.” Namun, pria tersebut justru berpendapat bahwa pohon kurma itu akan segera berhenti berbuah. Kemudian, dia kembali bertanya, “Beritahukan saya tentang telaga Thabariyyah?”

Kelompok Tamim kembali bertanya, “Apa yang ingin kamu tanyakan kepada kami?”

Pria itu bertanya, “Apakah ada air di telaga itu?”

Lelaki di biara itu diberitahu bahwa air di telaga sangat melimpah. Namun, sang lelaki menegaskan bahwa air di telaga tersebut akan segera habis.

Nabi yang Diutus Allah

Kemudian pria itu menanyakan lagi, “Ceritakanlah padaku tentang seorang nabi yang Allah utus, yang tidak bisa membaca dan menulis, apa yang telah dia lakukan?”

Kelompok Tamim memberikan jawaban, “Nabi tersebut telah meninggalkan Makkah dan menetap di Yatsrib (Madinah).”

Pria itu mengajukan pertanyaan lagi, “Apakah nabi itu mendapat kebencian dari orang Arab?” Dan kemudian ia menjawab, “Ya, orang Arab selalu membencinya.”

Pria itu terus mengajukan pertanyaan tentang bagaimana nabi itu berusaha menghadapi mereka.

Setelah itu, terungkap bahwa Nabi Muhammad SAW telah sukses dalam menyebarkan ajarannya. Seorang pria biarawan pun memberikan jawaban yang panjang lebar sambil menjelaskan siapa ia. Ini juga menjelaskan mengapa ia memiliki pengetahuan tentang masa depan.

Lebih baik jika orang Arab itu patuh padanya. Sekarang, izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya kepada kalian! Saya adalah al Masih Dajjal dan segera saya akan diberi izin untuk keluar. Setelah itu, saya akan menjelajahi seluruh dunia dalam waktu empat puluh malam, mengunjungi setiap desa kecuali kota Makkah dan Thaybah (Madinah).

Saya mengalami hambatan saat mencoba memasuki kedua kota tersebut. Setiap kali saya mencoba memasuki salah satu dari keduanya, malaikat menghadang saya dengan memegang pedang di tangannya. Selain itu, di setiap sudut kota Makkah dan Madinah ada beberapa malaikat yang berjaga-jaga.

Namun, beberapa ulama tidak setuju dengan hadits di atas, seperti Imam Al Hakim yang mengkritik keputusan Muslim untuk menyertakan hadits tersebut dalam kitab shahihnya dengan berkata, “Lebih baik jika Muslim tidak menyertakan hadits tersebut.”

Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, ia berpendapat bahwa hadits di atas adalah hadits gharib yang hanya diriwayatkan oleh satu orang saja. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa hadits tentang Al Jassasah dan Dajjal juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Aisyah, dan Jabir.

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Prev Next
Hidupkan Notifikasi OK No thanks