NewspediaNasional

Banyak Perusahaan Indonesia Terancam Gulung Tikar Karena Virus Corona

Delapan perusahaan yang berada di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah terancam tutup akibat terkena dampak wabah virus corona atau COVID-19.

“Berdasarkan hasil pantauan kami, perusahaan yang terancam bangkrut bergerak di bidang perkayuan dan vulkanisir ban itu ada di Kabupaten Batang, Kendal, serta Demak,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari di Semarang, Minggu, 8 Maret 2020.

Ia menjelaskan penyebab kedelapan perusahaan yang mengalami kesulitan finansial sehingga terancam tutup itu antara lain, tidak bisa melakukan produksi karena pasokan bahan baku dari China berkurang.

“Penyebabnya berbagai macam, di antaranya proses produksi terhenti karena raw material berasal dari China, buyer dari China putus, dan shipping terganggu,” ujarnya.

Penyebab lain, kata dia, pemilik sejumlah perusahaan tersebut berlibur ke China saat Hari Raya Imlek lalu, namun belum bisa kembali ke Indonesia karena jalur penerbangan ditutup sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.

“Dampaknya, ada perusahaan yang telah melakukan pengurangan pekerja borongan harian, ada juga yang sudah diberhentikan dari pekerjaannya,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Ahmad Ridwan mendorong Pemprov Jawa Tengah menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar perusahaan-perusahaan bisa tetap beroperasi di tengah goncangan wabah COVID-19.

“Kalau tidak segera diantisipasi, nanti dampaknya perusahaan dan karyawan juga berbondong-bondong mengadu ke pemerintah juga,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Sektor logistik terkena dampak virus corona

Ketua Umum HIPMI Jaya periode 2017-2020 Afifudin Suhaeli Kalla, mengatakan ada dua sektor usaha yang sangat terdampak dari virus corona, khususnya sektor logistik dan perdagangan.

“Dalam tiga bulan ini ada bidang-bidang tertentu yang terkena impact secara langsung, satu logistik, dua trading, itu dua industri yang sangat terkena dengan adanya wabah virus corona, barang impor masuk dan sebaliknya, logistik juga dipengaruhi cost nya jauh lebih mahal,” kata Afif setelah acara Jakarta Energy Forum 2020 dengan tema “The Future of Energy”, di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Ia pun menginginkan agar pemerintah sigap dalam menangani virus corona, agar tidak berlarut-larut. Jika begitu, maka akan banyak sektor usaha lainnya yang berdampak.

Leave Comment

Related Posts